Mohon tunggu...
Sheila Shafa Shafira
Sheila Shafa Shafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Omotenashi dan Halal Tourism di Jepang

22 Juli 2021   21:36 Diperbarui: 23 Juli 2021   15:32 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muslim di Jepang memang termasuk ke dalam minoritas, namun populasinya yang semakin tertambah menjadikan kebutuhan makanan halal yang mendasar pun turut bertambah. Hal ini juga mempengaruhi halal tourism di Jepang. Halal tourism sendiri adalah istilah dari pariwisata halal. Pariwisata Halal adalah sebuah industri perjalanan yang memperhitungkan nilai dasar umat Islam dalam pengadaannya mulai dari akomodasi, tempat makan, hingga aktifitas wisata yang selalu mengacu pada norma Islam.

Ketika membicarakan tentang pariwisata di Jepang, tidak bisa luput dari istilah omotenashi yang merupakan salah satu aspek budaya yang dimiliki Jepang. Seseorang pasti akan merasakan omotenashi dalam perjalanannya ke Jepang, terutama pada pengalaman budaya seperti ryokan (penginapan bergaya Jepang), kaiseki (perjamuan Jepang), dan sado (upacara minum teh). Omotenashi merupakan bentuk pelayanan (hospiltality) yang dimiliki oleh masyarakat Jepang sebagai bentuk kearifan lokal yang sulit untuk dijelaskan secara kongkrit. Pelayanan yang mementingkan keramahan pada saat memberikan pelayanan makanan dan minuman di Jepang tersebut, saat ini telah mulai dimafaatkan ke dalam banyak aspek usaha. Di Jepang sendiri kualitas omotenashi dapat dilihat pada kepuasan pelanggan, hal ini akan berpengaruh terhadap masa depan perusahaan karena berkaitan dengan kunjungan ulang dan loyalitas pelanggan.

Peran omotenashi dapat dilihat dari keramahan yang dimunculkan oleh orang-orang Jepang kepada wisatawan. Sikap ini muncul dalam rangka memperluas aksesibilitas makanan halal, baik dalam cakupan maraknya restoran atau kedai yang menyajikan makanan halal atau fasilitas lain yang membuat pengunjung muslim lebih nyaman untuk mengapresiasi keindahan Jepang. Penyebab meningkatnya jumlah makanan halal di Jepang cenderung dari permintaan pasar dibanding peningkatan penduduk Jepang yang menjadi muslim, karena Jepang lebih mementingkan ekonomi kapital.

Adanya Islam di Jepang dan masuknya wisatawan muslim ke Jepang berdampak besar pada perkembangan industri pariwisata halal di Jepang. Pemerintah Jepang mengeluarkan dua kebijakan utama terkait dengan upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan muslim ke Jepang, yaitu kebijakan peningkatan pelayanan bagi wisatawan asing khususnya pengunjung muslim dan kebijakan kemudahan penanganan visa. Islam tentunya cukup memberi pengaruh terhadap perkembangan industri pariwisata di Jepang terutama ke arah halal tourism, pengaruh tersebut diantaranya sebagai berikut:

1) Dikeluarkannya kebijakan dalam beberapa hal, yaitu: dibentuknya lembaga sertifikasi halal di Jepang, pengembangan beberapa aktifitas wisata, penyediaan sarana beribadah dan tempat makan halal di destinasi wisata, penyediaan sarana transportasi yang nyaman dan tepat waktu, keramahan pemandu wisata dalam memberikan informasi-informasi penting terkait dengan tempat wisata.

2) Strategi untuk mendukung kebijakan pemerintah untuk mengoptimalkan pariwisata halal di Jepang dengan promosi, publikasi, dan aktif menyelenggarakan juga berpartisipasi dalam pameran halal internasional terutama yang ada di Jepang.

Meskipun begitu, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Jepang mengenai fasilitas untuk halal tourism. Hal tersebut berupa terbatasnya jumlah tempat makan halal yang tersedia di kota kecil. Kemudian, belum ada lembaga sertifikasi halal yang secara resmi dikeluarkan oleh pemerintah Jepang. Selain itu, terbatasnya jumlah musala yang menyediakan fasilitas wudu.

Kesimpulannya, Islam dan kedatangan wisatawan muslim cukup mempengaruhi perkembangan pariwisata di Jepang, dengan Jepang yang mulai mengeluarkan kebijakan dan strategi untuk melancarkan halal tourism disana. Halal tourism di Jepang juga behubungan dengan omotenashi yang merupakan budaya keramahan pelayanan yang dimiliki Jepang. Omotenashi tersebut mempengaruhi ke pelayanan khusus terhadap wisatawan muslim, diantaranya fasilitas beribadah dan tempat makan halal di banyak destinasi wisata.

REFERENSI

  • Janti, I. S. (2020). Peran Omotenashi Dalam Meningkatkan Makanan Halal Di Jepang. Jurnal Sosiologi Reflektif, 14(2), 389-406.
  • Wahidati, L., & Sarinastiti, E. N. (2018). Perkembangan Wisata Halal di Jepang. Jurnal Gama Societa, 1(1), 9-19.
  • Zainur, F., & Bertha, N. (2017, September). PENGARUH ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA HALAL DI JEPANG. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Semester Genap 2016/2017 (No. 2, pp. 1-15). Unsada.
  • https://www.japan.travel/en/au/experience/culture/omotenashi/ diakses pada 20 Juli 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun