Mohon tunggu...
Sheila Serena Susanto
Sheila Serena Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FISIP UAJY 2019

Never let someone's opinion become your reality -Les Brown-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Keren! Puluhan Ribu Orang Ukir Rekor Muri Batam Menari

19 Desember 2020   10:30 Diperbarui: 19 Desember 2020   10:34 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fase ketiga merupakan fase di mana orang-orang mulai dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan menyesuaikan diri pada budaya tersebut. Dilansir dari WartaKepri.co.id (2018), tujuh hari menjelang acara Batam Menari diselenggarakan, warga Perumahan Botania Garden Batam Centre yang terdiri dari puluhan remaja dan puluhan ibu-ibu sangat antusias dan mulai hafal dengan koreo atau tarian Batam Menari. Mereka terus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat menampilkan yang terbaik pada saat acara Batam Menari berlangsung.

mediakepri.co.id
mediakepri.co.id
4. Fase Berfungsi dengan Efektif

Fase terakhir menggambarkan bagaimana setiap individu mulai mengerti budaya baru yang mereka dapatkan, mulai dari nilai, kebiasaan, kepercayaan dan pola komunikasi. Pada fase ini, umumnya setiap individu telah dapat menyesuaikan diri pada budaya atau lingkungan baru dan bisa merasakan kenyamanan terhadap budaya atau lingkungan tersebut. 

Melalui setiap hari-hari yang telah dilakukan dengan menghafal gerakan dan berlatih bersama banyak orang, maka tertanam rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam kelompok tersebut. Dilansir dari MataKepri.com, puluhan bahkan terkadang mencapai ratusan masyarakat Batam berkumpul bersama di lapangan depan 'Welcome To Batam' untuk melakukan latihan bersama. Terlihat masyarakat sangat puas dan bergembira ketika melakukan latihan untuk yang terakhir kali sebelum acara Batam Menari dilakukan. Panas mentari tidak meruntuhkan semangat yang telah dibangun oleh masyarakat Batam.

Nilai Budaya dari Batam Menari

Batam Menari memberikan banyak nilai budaya bagi warga kota Batam serta Indonesia.

Dilihat dari aspek kejutan budaya, menurut Adler dalam Samovar (2014), kejutan budaya merupakan tanda positif yang memberikan tanda bahwa ekspatriat menjadi terlibat dan memiliki hubungan dalam budaya yang baru dibandingkan dengan terisolasi dalam ruang lingkup ekspatriat itu sendiri.

muri.org
muri.org
Secara tidak langsung, dapat dikatakan bahwa kejutan budaya memberikan bantuan bagi suatu individu untuk mengenal dirinya sendiri dan pada saat yang bersamaan juga mengenal budaya lain. Beberapa hal yang bisa diapresiasi melalui kegiatan ini adalah bagaimana masyarakat kota Batam bisa membangkitkan rasa semangat yang baru. Rasa semangat ini tentunya bertujuan untuk membangkitkan kota Batam. 

MURI mengungkapkan rasa kagumnya terhadap masyarakat kota Batam karena partisipan yang terlibat tidak hanya dari penari, tetapi juga melibatkan pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan, Aparatur Sipil Negara, TNI, Polri, Swasta, Komunitas, dan masih banyak lagi (Sumatra Bisnis.com, 2018).

Strategi untuk Beradaptasi

Berikut beberapa tips yang bisa teman-teman lakukan untuk dapat dengan mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan budaya atau lingkungan yang baru.

1. Buatlah suatu hubungan pribadi dengan budaya tuan rumah, hal ini merupakan salah satu strategi yang bagus untuk mendorong kelancaran dalam beradaptasi (Bagley dalam Samovar, 2014).

2. Mempelajari dengan mendalam budaya tuan rumah. Menurut Chen dan Starosta dalam Samovar (2014), kesadaran suatu budaya berarti pemahaman terhadap budaya itu sendiri dan budaya orang lain yang mempengaruhi perilaku suatu individu serta perbedaan dalam pola budaya.

3. Mengikuti rangkaian kegiatan budaya dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Hal ini juga merupakan cara yang efektif untuk beradaptasi terhadap suatu budaya atau lingkungan baru. Mengikuti acara-acara yang diselenggarakan dapat membantu kita untuk mengerti budaya dan nilai yang terkandung di dalamnya.

Tentunya dalam menyesuaikan diri dengan budaya dan lingkungan baru, kita harus memperhatikan etika sosial yang ada. Kita harus mengetahui perilaku mana yang baik dan perilaku mana yang tidak baik untuk dilakukan. Apabila kita dapat memposisikan diri kita dengan tepat sesuai kondisi dan situasi, maka akan membuat lingkungan baru tersebut menerima kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun