Bangsa Indonesia dikenal luhur karena keberagamannya, baik dari segi agama, suku, etnis, maupun golongan. Toleransi dan pemakluman untuk hidup bersama dengan rukun menjadi jiwa bangsa Indonesia dalam melihat perbedaan.
Toleransi itu pun bukan sekadar slogan di atas kertas, melainkan juga dipraktikan dalam dunia sehari-hari. Termasuk saat menghadapi Hari Raya Idul Adha.
Misalnya yang terjadi di kawasan Padang Gria, Denpasar Barat, Bali, pembagian daging kurban di wilayah tersebut tidak hanya diperuntukan bagi umat muslim, namun juga dibagikan kepada umat agama lain.
Kebiasaan yang telah dilakukan bertahun-tahun ini mampu menjaga toleransi dan kerukunan umat di kawasan ini.
Toleransi antar umat beragama juga terasa antara jemaat Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Malang yang dekat dengan Masjid Jami, dan berada di area Alun-Alun Kota Malang.
Karena pada tahun ini pelaksanaan ibadah ternyata bersamaan dengan salat Idul Adha, maka pengurus GPIB Malang berencana mengundurkan jadwal Misa. Hal ini semata untuk menghormati umat Islam yang melaksanakan shalat Id.
Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Malang, Pendeta Richard Agung Sutjahjono menerangkan bahwa gerejanya saat ini sudah berusia 158 tahun. Selama 1,5 abad lebih, GPIB Immanuel Malang sudah terbiasa menerapkan toleransi keagamaan terutama dengan takmir Masjid Jami Kota Malang.
Komisi gerejanya juga akan menyiagakan bantuan tim medis bagi umat Islam. Adapula tim yang ikut menjaga keamanan agar umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tenang.
Beragam praktik di atas masih banyak lagi tersebar di seantero nusantara. Semuanya bergaris merah sama bahwa toleransi antar umat beragama masih sangat tinggi di Indonesia.
Hal ini merupakan wujud nyata bahwa perbedaan keyakinan tak perlu dibesar-besarkan dan menjadi ajang permusuhan bagi bangsa Indonesia.
Kita hendaknya terus menjaga nilai-nilai toleransi ini dengan belajar dari beragam dari makna Idul Qurban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H