Mohon tunggu...
sheila mishela wowor
sheila mishela wowor Mohon Tunggu... Freelancer - sehat terus
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

i love music

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Harga Komoditas Masih Wajar Menjelang Idul Adha

10 Agustus 2019   15:17 Diperbarui: 10 Agustus 2019   15:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2019 sejumlah kebutuhan bahan pokok di pasar mulai mengalami kenaikan harga. Namun kenaikan itu masih dalam taraf wajar dan merupakan faktor alam.

Salah satu komoditas yang meningkat harganya adalah cabai merah dan rawit. Kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit ini diduga akibat pasokan berkurang karena musim kemarau.

Sementara untuk daging sapi dijual dengan harga Rp120.000, daging ayam potong dijual dengan harga Rp37.000 harga ini terbilang masih normal.

Meski beberapa komoditas naik harganya karena faktor alam, namun pemerintah pusat dan daerah tetap berupaya mengendalikan harga dengan melakukan pengecekan di pasar dan bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menekan harga bahan pokok.

Kenaikan harga bahan pokok adalah hal rutin yang terjadi setiap menjelang hari besar keagamaan karena berbagai faktor seperti cuaca yang mempengaruhi produksi, kenaikan permintaan konsumen, kendala distribusi dari petani ke pedagang.

Untuk itu, masyarakat tidak perlu cemas menghadapi kenaikan harga sebab harga akan turun seiring dengan berlalunya Idul Adha. Toh, inflasi pada bulan Agustus ini diprediksi masih kecil, yakni sekitar 0,12 persen.

Oleh karena itu, kenaikan harga di Idul Adha tidak perlu mengeneralisasikan kinerja Pemerintah dalam mengendalikan harga bahan pangan. Sebab kenaikan harga juga disebabkan oleh banyak faktor, seperti alam, perilaku masyarakat dan pedagang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun