Mohon tunggu...
Sheila Kartika
Sheila Kartika Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang perempuan yang mengaku sebagai bocah petualang, tertarik dengan media massa, media sosial, dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lumintu, Apaan Sih 'tu?

14 November 2010   15:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:37 6291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak, ada kartu nama atau alamat yang bisa dihubungi?" kataku. Bapak itu kemudian menyodorkan kertas. Tertera LUMINTU. Di bawahnya lagi tertulis "Lumayan itung-itung nunggu tutup usia". Nama dan singkatan yang unik dan menarik. Dalam hati saya tersenyum.  Lantas, apakah Lumintu itu? Sabtu, 6 November lalu saya bersama seorang teman iseng jalan-jalan menyambangi Green Festival. Sebuah acara tahunan yang diselenggarakan untuk mengkampanyekan gerakan peduli lingkungan sebagai solusi mengatasi perubahan iklim. Setiap tahun saya sempatkan datang ke acara tersebut. Tidak banyak berubah. Di pintu masuk kita akan menemui model-model dan alat peraga yang menginformasikan kondisi lingkungan serta solusi yang dapat kita lakukan. Setelah itu terdapat stand-stand dari berbagai komunitas, LSM, dan lain-lain. Saya memang berniat mencari tas ransel yang dibuat dari sampah kemasan odol. Hingga akhirnya kami mencari stand yang menjual barang tersebut. Setelah ketemu, saya tidak jadi beli karena harganya Rp 150.000 dan uang yang saya bawa tidak cukup. "Ini murah loh Mba, kalo di Alun-Alun Indonesia bisa sampe Rp 400.000," kata Mba penjaga stand. Teman saya tertarik dengan stand di sebelahnya. Ada robot-robotan dan miniatur yang dipajang di atas meja. Yang menarik setelah dilihat dari dekat, benda yang menyerupai action figure itu ternyata dibuat dari sampah. Kami menghabiskan waktu cukup lama di stand tersebut. Saya mencoba menilik satu per satu benda itu. Ada bekas keyboard, keypad ponsel, pulpen, mouse, dan barang-barang tidak berguna lainnya. Di sebelah stand ada lelaki yang sedang asik lesehan dengan berbagai bahan baku untuk berkreasi. Di tangannya ada benda setengah jadi, terlihat ada bola lampu dan berbagai sparepart lainnya. "Mau bikin apa, Mas?" kata saya. Lelaki itu menjawab, "Ya belum tahu. Pokoknya menggabungkan saja dulu benda-benda yang ada hingga ketemu bentuk dan dapet inspirasi," jawabnya sambil tersenyum. Di belakangnya ada anak kecil yang baru selesai berprakarya, "Mama punya aku udah jadi dong!" Lumintu merupakan industri rumah tangga kreasi anyaman sampah industri dan rumah tangga. Dirintis oleh Pak Slamet Riyadhi sejak tahun 1998. Dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga dan para lansia secara pemberdayaan masyarakat. Begitulah yang tertera di 'kartu nama' yang ada di tangan saya. Jadi industri rumahan tersebut memanfaatkan sampah-sampah yang ada untuk kemudian dibuat menjadi barang yang bernilai dan bisa digunakan kembali. Sayangnya, bahan baku yang didapat tidak gratis. Bapak penjaga stand yang dari awal semangat bercerita dan promosi mengatakan, "Orang kita (Indonesia) itu ga tertarik sama yang begini-beginian. Mereka pikir buat apa beli barang rongsokan begini, Tapi kalau sama orang luar mereka malah memuji kami. Kemarin ada orang Jepang kesini dia beli dua buah sekitar Rp 500.000." Rasanya orang Indonesia memang kurang tertarik dengan isu-isu lingkungan. Buang sampah pada tempatnya saja sepertinya masih susah diterapkan. Padahal sampahjuga berkontribusi pada kerusakan lingkungan. Mirisnya lagi  manajemen pengelolaan sampah di Indonesia masih minim dan kurang diperhatikan. Komunitas dan industri rumahan seperti ini setidaknya dapat sedikit membantu mengurangi masalah sampah yang ada. Saya pribadi memang belum bisa mempraktekkan daur ulang. Namun setidaknya dengan adanya Lumintu ini, saya bisa memilah sampah yang ada di rumah dan mengirimkannya untuk bahan baku. Jika Anda peduli pada lingkungan dan ingin berkontribusi, mulailah dari hal-hal kecil di rumah Anda. Ingin turut serta memberikan bahan baku untuk Lumintu? Tinggal kirimkan saja ke Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Kemuning RT 01 RW 05 no. 17 atau bisa menghubungi 021-91743546 atau 0812-81674534. Siapa tahu benda tidak berguna yang ada di rumah Anda bisa jadi sumber kreatifitas dan inspirasi bagi mereka di Lumintu. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun