Keberhasilan politik Dinasti Bani Umayyah dalam memperluas pengaruh Islam di berbagai belahan dunia dilanjutkan oleh Dinasti Abbasiyah dengan memperbesar prestasi di berbagai bidang . Salah satunya yang sangat menonjol pada masa ini adalah kemajuan pesat di bidang ilmu pengetahuan ,filsafat, dan peradaban .
Sistem dan bentuk pemerintahan, struktur yang dijalankannya tidak jauh berbeda dengan Dinasti Abbasiyah tidak jauh berbeda dengan bani Umayyah , hanya yang membedakan pada saat pemerintahan bani abbas yaitu . Â sistem dan bentuk pemerintahan monarki, yang diplopori oleh Muawiyah bin Abi Sufyan, diteruskan oleh Dinasti Abbasiyah dan juga sama sama menggunakan gelar Khalifah
Karakter lain dari pemerintahan Abbasiyah sendiri adalah :
Dipercayakan urusan pemerintahan sehari-hari kepada wazir atau perdana menteri
Para Khalifah Abissiyah mempercayakan jabatan ini kepada orang Persia dari daerah Barmak. Namun, pada masa Harun ar-Rasyid, para wazir ini harus menemui riwayat terakhirnya akibat dianggap terlalu berkuasa.
 Diplomasi yang berhasil ia jalankan ialah:Â
- Menghentikan timbulnya jaringan pemberontakan hingga tercipta kembali stabilitas politik dalam negriÂ
latar belakang dalam perjuangan politik menuju kekuasaannya dinasti ini dimulai dari seorang yang bernama Ali bin Abdullah bin al-Abbas. Kakeknya , al- Abbas, adalah paman Nabi Muhammad, ia seorang yang loyal terhadap Bani Umayyah. oleh karena itu Khalifah al-Walid bin Abdul Malik memberi kepada Ali sebuah tempat bernama Hamimah di dekat Damaskus. dari pemberian yang dikasihnya ini sendiri menimbulkan faktor ketidaktentraman diwilayah tersebut dikarenakan ketika putra Ali memiliki obsesi untuk meletakkan dasar dasar kekuasaan dengan cara mempropagandakan perebutan kekuasaan dari Bani Umayyah.
- Penyelenggaraan PemerintahÂ
Struktur organisasi Dinasti Abbasiyah terdiri dari al-khilafat,al-wizarat,al--kitabat. Lembaga khilafah dijabat oleh seorang khalifah , sementara suksesi khalifah berjalan secara turun-temurun di lingkungan keluarga Dinasti Abbasiyah. Lembaga al-wazirat dipimpin oleh seorang wazir, wazir membawahi kepala-kepala departement. ia adalah seorang pembantu sekaligus bertindak sebagai penasihat utama khalifah , di mana tugasnya adalah mewakili khalifah dalam menyelenggarakan pemerintahan dan mengangkat para pejabat negara atas persetujuan khlaifah. wazir juga berkedudukan sebagai kepala pemerintahan eksekutif dalam pemimpin pasukan militer .
lembaga al-kitabat terdiri dari atas beberapa katib (sekertaris) yang terpenting adalah katib ar-rasail, katib al-kharaj,katib al-jund,katib asy-syurtbat, dan katib al-qadhi.Â
tugas masing masing katib ini sama seperti di zaman Dinasti Bani Umayyah. Hal ini terjadi karena khalifah telah mempercayakan urusan pemerintahan sehari hari kepada wazir
lembaga lain adalah an-nidzam al-mazhalim , yaitu lembaga yang bertugas memberi penerangan dan pembinaan hukum, menegakkan ketertinan hukum, baik di lingkungan pemerintahan maupun lingkungan masyarakat, dan memutuskan perkara. lemaga ini mempunyai 3macam hakim, yaitu al-qadhi, al-mubtasib, dan qadhi al-muzhalim dengan tugas yang berbeda.Â