Semarang (14/08) - Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk mengolah berbagai macam bahan-bahan makanan. Dimana proses pemurnian minyak goreng meliputi degumming (Penghilangan gum/kotoran), netrallisasi, pemucatan (bleaching), deodorisasi (penghilang bau), dan dilanjutkan dengan tahap fraksinasi.
Minyak goreng biasanya hanya bisa digunakan hingga 3 - 4 kali penggorengan. Jika digunakan berulang kali, minyak akan berubah warna. Setelah penggorengan berkali-kali, asam lemak yang terkandung dalam minyak akan semakin jenuh. Dengan demikian minyak tersebut dapat dikatakan telah rusak atau dapat disebut minyak jelantah, dimana minyak jelantah dapat dikatagorikan sebagai salah satu limbah rumah tangga.Â
Minyak jelantah merupakan minyak goreng bekas yang bisa berasal dari jenis - jenis minyak goreng seperti halnya minyak sawit, minyak jagung, minyak samin dan sebagaimananya yang telah digunakan berulang kali serta dapat menghasilkan senyawa peroksida (radikal bebas yang bersifat racun bagi tubuh).
Sheila Dwifa Andani, mahasiswi Teknik Kimia Universitas Diponegoro, tim II KKN Tahun 2021/2022 yang dibimbing oleh Ibu drg. Isniya Nosartika. MDSc.,Sp.Perio mampu memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan limbah minyak jelantah bagi warga yang bertempatan di Kelurahan Panggung Lor melalui program kerja "Edukasi Mengenai Pemanfaatan Minyak Jelatah Limbah Rumah Tangga Menjadi Sabun Padat"
Hasil penelitian Amalia,dkk (2010) di kota Bogor menyatakan bahwa akibat dari penggunaan minyak goreng secara berulang kali dapat menimbulkan dampak negative baik bagi kesehatan maupun bagi lingkungan karena minyak yang dipakai secara berulang kali dapat menimbulkan penyakit kanker dan penyempitan pembuluh darah dimana dapat memicu penyakit jantung coroner, stroke, serta hipertensi.Â
Pembuangan minyak jelantah ke dalam saluran air ataupun ke pekarangan dapat meneybabkan pencemaran air dan rusaknya kesuburan tanah.
Bahan dasar dalam pembuatan sabun padat dari minyak jelantah ini adalah soda api (Natrium Hidroksida), arang untuk menyaring minyak dan minyak wangi (fragrance oil) untuk menambahkan wangi pada sabun.Â
Dalam mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan sabun padat, beberapa sampel sabun yang telah jadi diberikan kepada warga yang mengikuti demonstrasi dimana sabun ini dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti mencuci sepatu, keset,gorden dll.