Mohon tunggu...
Sheila Dwianisatul
Sheila Dwianisatul Mohon Tunggu... Seniman - Sheila Dwi anisatul

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahap Perkembangan Kognitif Teori Piaget

16 Maret 2021   19:00 Diperbarui: 16 Maret 2021   19:15 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bissmilahirahmanirrahim

Perkembangan anak usia dini termasuk perkembangan yang mudah untuk di berikan stimulus-stimulus yang baik. Pemberian stimulus tersebut dapat melalui apapun dari orangtua, pendidik, orang sekitarnya. Perkembangan anak ini meliputi seluruh aspek yang ada dalam tubuh yaitu kognitif, motorik kasar, motorik halus, sosiemosional, nilai moral spiritual, bahasa, dan seni. 

Pada perkembangan kognitif secara umum yaitu perilaku mental manusia yang berhubungan dengan mengolahan informasi, memecahkan masalah, pertimbangan terhadap apapun, dan kesengajaan. Kognitif pada anak yang dapat dimulai dari proses-proses berpikir secara konkrit hingga yang lebih yaitu berpikir mengenai konsep abstark dan logis. Perkembangan kognitif yang kita bahas yaitu menurut ahli Jean Piaget. Jean piaget lahir pada tahun 1989 di Neuhatel Swiss, Ayahnya yang merupakan seorang professor dan spesialis ahli sejarah abad pertengahan, ibunya yang merupakan seorang intelejen. 

Piaget pada awalnya mengenalkan ide dan konsep untuk menjelaskan bagaimana perubahan dalam pemikiran logis pada anak-anak dan orang dewasa yang dia amati. Pemikiran Piaget dalam perkembangan kognitif yakni dimulai dari proses pemikiran yang konkrit artinya anak tidak bisa memahami suatu objek yang tidak dapat melihatnya, dan anak lebih mudah memahami objek jika terlihat jelas melihatnya hinga berpikir yang lebih tinggi yakni konsep abstrak dan logis. Anak usia dini secara alami sangat menyukai dalam dunia yang sangat menyenangkan dan aktif dalam mencari informasi, pengetahuan serta pengalaman yang dapat membantu anak untuk memahami dunia tersebut.

Perkembangan yang di fokuskan oleh jean Piaget yaitu perkembangan kognitif. Jean piaget telah meneliti dan menulis subjek perkembangan kognitif mulai dari tahun 1927 hingga 1980. Beliau mengatakan bahwa cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa baik secara kualitatif kurang matang dalam berpikir, dan belum memiliki pengetahuan yang cukup luas. 

Dalam penelitian Piaget yaitu bahwa tahap perkembangan intelektual dalam individu dan perubahan umur dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam mengamati ilmu pengetahuan. Teori perkembangan Piaget sering disebut dengan genetic epistimologi, yaitu teori ini yang berusaha melacak perkembangan dalam kemampuan intelektual, dan genetic yang mengacu pada pertumbuhan bukan keturunan. Piaget mengatakan bahwa anak yang dilahirkan dengan beberapa skemata sensorimotor yaitu memberi kerangka interaksi awal pada anak dengan lingkungannya. 

Setiap pengalaman yang dialami oleh anak mengandung elemen yang harus di akomodasi oleh struktur kognitif anak. Interaksi dengan lingkungannya, struktur kognitif jadi berubah dan bisa jadi perkembangan pengalaman terus menerus. Akan tetapi menurut Piaget hal tersebut proses yang lama dikarenakan skemata baru selalu berkembang dari skemata yang pernah ada sebelumnya. Pertumbuhan intelektual anak diawali dengan respon reflektif terhadap lingkungan terus berkembang hingga sampai anak mampu memikirkan kejadian potensial dan bisa secara mental mengeksplorasi akibatnya.

Tahap perkembangan dalam teori Piaget. Perkembangan kognitif adalah pertumbuhan untuk berpikir logis dari masa bayi hingga dewasa. Perkembangan ini berlangsung melalui empat tahap yaitu
1.Tahap sensori motor (0- 2 tahun)

Dalam masa ini anak hanya bisa melakukan pengenalan lingkungan melalui dirinya atau panca indera dan pergerakan motorik atau otot. Terbentuk dari penyesuaian struktur fisik hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Tahap ini anak mengandalkan reaksi sirkular primer, maksutnya gerakan yang anak buat untuk mendapat respon dari tindakan yang sama sebelumnya.

2.Tahap pra operasional ( 2- 7 tahun)

Tahap ini anak mulai menujukan perkembangan kognitifnya, dan juga anak bersifat egosentris.  Sifat egosentris ini anak masih belum mampu membedakan prespektif orang lain dan prespektif diri sendiri. Anak sudah mulai memahami realita di lingkungannya, namun dalam berpikir belum terorganisasikan. 

Anak sudah dapat memahami keadaan lingkungannya dengan menggunakan symbol atau tanda. Anak mulai mengenal sebab akibat secara tidak logis, anak mempercayai bahwa semua sesuatu yang ada di lingkungan tersebut hidup seperti manusia, anak mulai dapat melakukan sesuatu atau eksperimen untuk mengetahui dari apa yang dia lihat, anak juga berfokuskan pada hal yang menurutnya unik dan menarik lalu mengabaikan yang lain.

3.Tahap operasional konkrit ( 7- 11 tahun)

Tahap operational konkrit merupakan pengklasifikasi sesuatu untuk menjadi sesuatu yang berbeda- beda. Pada tahap ini anak sudah mengkoordinasi beberapa karakteristik, mencukupi untuk menggunakan pemikiran yang logis, namun hanya objek fisik. Sikap egosentrisnya mulai berkurang dan bisa mengkonversi dirinya yang lebih baik lagi. Memulai penalaran logika untuk menggantikan penalaran intuitif, jadi bukan hanya focus pada kualitas objek.

4.Tahap operasional formal ( 11- 15 tahun  )

Pada tahap ini periode anak mulai tumbuh dan dapat menggunakan operasi konkrit yang mampu membentuk lebih kompleks. Anak sudah dapat berpikir abstrak, anak juga bisa memahami bentuk argument- argument oleh karena itu operasional formal. Anak juga memiliki kemampuan dalam membayangkan kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun