Mohon tunggu...
Sheila Natasya Anindia Putri
Sheila Natasya Anindia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN 22 Unej: Kurangi Stress Siswa Saat Pandemi Covid-19

13 Agustus 2020   09:10 Diperbarui: 13 Agustus 2020   09:17 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finishing Pupuk Bokashi (Dok. Mahasiswa)

Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama beberapa bulan sehingga berdampak pada kehidupan manusia. Aktivitas manusia terbatas untuk mencegah penyebaran yang lebih besar. Dampak paling signifikan terdapat pada bidang pendidikan dan ekonomi, yang dapat dibuktikan dengan ekonomi yang mengalami penurunan dan kenaikan pada sektor tertentu. 

Tidak terkecuali dalam bidang pendidikan yang selama berbulan-bulan  melakukan kegiatan pembelajaran di rumah atau lebih dikenal dengan study from home. Keterbatasan fasilitas ketika melakukan pembelajaran daring di rumah menghambat penyerapan materi dan mengurangi soft skill siswa yang seharusnya diasah dari dini. Tidak terkecuali siswa di Desa Kencong Kecamatan Kencong Kabupaten Jember.

Keadaan saat pandemi Covid-19 ini dapat meningkatkan stress siswa yang faktanya tugas menjadi rutinitas yang harus dikerjakan sehingga aktivitas menjadi monoton. 

Terobosan baru seperti penambahan aktivitas non-akademik dapat mengurangi stress siswa. KKN 22 UNEJ Back to Village memberikan inovasi aktivitas yang dilakukan tidak hanya sekedar bermain saja akan tetapi dapat menambah ilmu. 

Aktivitas tersebut berupa kegiatan memanfaatkan limbah organik sekitar sebagai pupuk bokashi dan mengaplikasikannya pada tanaman empon-empon dan tanaman yang lain. Edukasi tentang tanaman empon-empon sebagai tanaman herbal penguat sistem imun juga dilakukan sebagai wujud pencegahan Covid-19.

Pembuatan Pupuk Bokashi (Dok. Mahasiswa)
Pembuatan Pupuk Bokashi (Dok. Mahasiswa)
 Awal kegiatan yaitu survey potensi desa. Siswa SD hingga SMP mulai melakukan aktivitas membuat pupuk bokashi dari bahan-bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar seperti limbah organik. Bersamaan dengan itu, dilakukan penanaman rimpang empon-empon. 

Siswa sangat antusias selama menunggu inkubasi pupuk bokashi dan tanaman empon-empon tumbuh, sehingga dilakukan penanaman kembali hortikultura sayur dan cabai. Selain dapat mengasah soft skill siswa, kegiatan ini juga menjadi kegiatan yang dapat menunjang ketahanan pangan keluarga.

Finishing Pupuk Bokashi (Dok. Mahasiswa)
Finishing Pupuk Bokashi (Dok. Mahasiswa)
Siswa sangat antusias dalam melakukan kegiatan ini, sehingga sedikit demi sedikit soft skill siswa terasah dengan baik. Cinta lingkungan juga diajarkan dalam kegiatan ini dengan implementasi pemanfaatan limbah organik sekitar sehingga dapat menjaga kebersihan lingkungan. 

Aktivitas baru ini menjadikan siswa yang melakukan pembelajaran daring dapat menyerap materi dan tugas yang diberikan oleh guru dengan lebih cepat karena aktivitas yang dilakukan tidak monoton. Manfaat lain yang didapat adalah dapat menghasilkan tanaman bebas pestisida dan bahan kimia lain sehingga imunitas siswa dapat terjaga dengan baik. (Sheila Natasya Anindia Putri/KKN 22 UNEJ/Soekma Yeni Astuti, S.Sn., M.Sn.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun