"KASIH = LEMBEK..?"
by Petrus
"If your LEADERSHIP is TRULY GROUNDED is LOVE , you will always land in category of a GOOD LEADER".
 NN
Seringkali kata "TEGAS" dan "KASIH" itu sengaja  rancu & diadu.
Seolah olah orang yang TEGAS itu diartikan sebagai  :
- emosional
- tidak sabar
- tidak punya kasih
Dan orang yang KASIH itu seolah-olah adalah orang yang :
- lemah
- lembek
- tidak tegas
Pendapat ini sangat keliru..!! Sesungguhnya KASIH & KETEGASAN itu SINERGIS alias tidak bertentangan. Justru akan pincang dan timpang saat salah satunya dihilangkan.
Demikian juga dalam KEPEMIMPINAN kita, jika KASIH & KETEGASAN dipadukan maka akan terlihat KEPEMIMPINAN yang EFEKTIF
Contohnya adalah Mother Theresa dari Calcuta India. Sosok welas asih yang tulus merawat, menolong orang miskin di India. Dibalik sosok yang penuh kasih ini ternyata Mother Theresa adalah PEMIMPIN yang TEGAS dan TEGUH.
Saat diundang pertemuan & penggalangan dana sosial di Amerika.
Selama 1 jam berpidato hampir semua pemimpin di Amerika dikritisi tentang kebijaksanaan
- Aborsi.
- Perbedaan Ras.
Dan hebatnya saat dikritik tidak ada seorangpun yang berani meninggalkan ruangan. Semua mendengarkan dengan seksama
Dan saat selesai berpidato Bunda Theresa mendapat tepuk tangan meriah dan pulang ke India membawa Sumbangan ratusan juta US$ untuk membangun rumah sakit.
Sebagai seorang PEMIMPIN kita harus punya KASIH dan salah satu EKSPRESI KASIH adalah SIKAP TEGAS seorang
PEMIMPIN yang tidak berani :
- menegur
- memberi disiplin
- memberi hukuman
Justru bukan pemimpin yang penuh kasih.
Mengapa bisa ?
Karena Pemimpin seperti ini justru :
- tidak mendidik orang menjadi baik.
- mencari aman sendiri.
- fokus pada kepentingan diri.
Rick Warren :
"Tugas pertama seorang pemimpin adalah mengasihi orang-orang yang dipimpinnya.
Tanpa hal itu, yang ia lakukan bukanlah memimpin, tetapi MEMANIPULASI"
Dan sesungguhnya Pemimpin yang penuh kasih itu berani ambil resiko untuk :
- tidak disukai
- tidak populer
- dibenci
karena sikap tegas demi kebaikan bersama.
Billy Cox :
"Kepemimpinan harus didasarkan pada relasi yang penuh rasa percaya, pengharapan, kasih dan motivasi"
Selamat Memimpin dengan kasih.
Semoga sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H