Mohon tunggu...
Sheila MustafidaRossandini
Sheila MustafidaRossandini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Negeri Semarang Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Saya memiliki hobi traveling dan membaca hal yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Karakter Anak melalui Cerita Rakyat Jawa Tengah di Era Digital

2 Desember 2024   10:10 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:34 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Timun Mas dan Raksasa (Sumber: Katadata)

Ki Hajar pun pergi untuk bertapa. Hari demi hari berlalu, tetapi ia tidak kunjung kembali. Nyai Selakanta mulai khawatir.

"Kenapa Ki Hajar belum pulang juga? Aku berharap dia baik-baik saja," gumam Nyai Selakanta, cemas menunggu suaminya.

Namun, keajaiban terjadi. Tanpa diduga, Nyai Selakanta mendapati dirinya hamil, meskipun suaminya belum pulang. Dengan kebingungan dan perasaan campur aduk, ia melahirkan seorang anak. Tetapi, alangkah terkejutnya ia ketika yang keluar bukan bayi manusia, melainkan seekor naga raksasa!

Anak naga itu, yang kemudian diberi nama Baru Klinthing, bertanya dengan suara yang berat, "Ibu, siapa ayahku?"

"Ayahmu adalah Ki Ageng Salokantara," ungkap Nyai Selakanta ketika Baru Klinthing bertanya tentang ayahnya. Namun, ayahnya menolak mengakui Baru Klinthing kecuali ia menjadi manusia. Untuk itu, ia harus bertapa mengelilingi Gunung Telomoyo.

Saat bertapa, tubuhnya dilukai pemburu. Setelah dipotong-potong dan dagingnya dibagikan, Baru Klinthing berubah menjadi anak kecil. la meminta makan kepada penduduk yang telah memakan dagingnya, namun ditolak. Hanya seorang nenek tua yang berbaik hati mau menolongnya.

"Nenek, naiklah ke lesung ini. Air bah akan menenggelamkan desa," ujar Baru Klinthing sebagai balas budi. Kemudian ia menancapkan lidi di lapangan dan menantang warga mencabutnya. Tak seorang pun berhasil. Ketika Baru Klinthing mencabut lidi tersebut, air meluap menenggelamkan desa. Desa itu berubah menjadi Rawa Pening.

2. Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

Gambar Candi Prambanan & Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang (Sumber: Rakyat Priangan)
Gambar Candi Prambanan & Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang (Sumber: Rakyat Priangan)

Pada zaman dahulu, di tanah Jawa, terdapat sebuah kerajaan besar bernama Prambanan. Kerajaan ini dikenal dengan kedamaian dan kemakmurannya. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Suatu hari, kerajaan Prambanan diserang oleh pasukan Pengging, sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang pria bernama Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso, yang dikenal dengan sifatnya yang kejam dan ambisius, segera menguasai kerajaan Prambanan. Dengan kekuatan sakti dan pasukan jin yang ia miliki, ia memerintah dengan tangan besi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun