Mohon tunggu...
Sheila Ambarwati
Sheila Ambarwati Mohon Tunggu... -

seorang gadis bertiarakan mimpi dan gaun harapan, berdansa dalam lika-liku kehidupan..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hidup Untuk Hidup

9 Agustus 2013   03:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:30 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Bagaimana bisa satu per satu yang ku miliki kini pergi meninggalkanku? Ah ya maaf Tuhan, semua ini memang milik-Mu. Tak pantas aku mencerca begitu, hanya saja yang membuatku merenggas adalah karena hal ini terjadi berangsur-angsur dan bagiku rasanya aku belum siap menghadapinya, walaupun ku tau pasti aku siap bagi-Mu" gadis itu berdialog dengan diri sendiri.

Sekelebat bayangan muncul dibenaknya.
Terlintas sesosok pria berpostur rata-rata, diantara rambut hitamnya mencuat rambut yang mulai memutih, terdapat kumis yg ikut memutih jua, mata sayunya sama seperti kepunyaan gadis itu, garis wajahnya tegas namun bibirnya tampak selalu tersenyum ramah membuatnya terlihat menyenangkan.

"Oh Tuhan, dimana kah orang itu sekarang?" lirihnya.

Sosok pria itu telah lama menghilang, entah kemana. Tak ada yang tau keberadaannya. Hampir genap enam bulan ia meninggalkan kami disini, tanpa komunikasi, tanpa kabar. Aku yakin ia masih hidup disuatu tempat. Aku tak ingin berburuk sangka, tentang kepergiannya ini. Aku tau, ya amat sangat tau, alasan mengapa ia meninggalkan kami, dan itu amat mengiris hati. "Demi kami, keluarganya"

"Ayah.. aku rindu.."
"Ayah kami membutuhkanmu.."
"Lekaslah pulang.."
"Ayah.. ayah.. Ya Allah.."
"Ayah.." rintihnya berulang kali. Ada kilatan dibolamatanya yang cembung, menggenang, mengalir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun