Mohon tunggu...
Unni Rizka
Unni Rizka Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance yang nyambi jadi IRT, eh kebalik

Introvert yang ingin berkarya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Sisi Bonus Demografi

22 September 2016   00:01 Diperbarui: 22 September 2016   01:04 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tidak senang jika mendapatkan bonus, dan dalam kehidupan bernegara ini juga ada bonus yang bernama demografi. Bonus ini terjadi karena adanya pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya. Bonus demografi istilah yang asing ditelinga tapi kita tidak bisa mengabaikannya karena ini akan memberi dampak jangka panjang. Bonus demografi merupakan sebuah ledakan penduduk dan jika bisa mengambilnya sebagai peluang maka ini akan membuat bencana di bidang sosial dan ekonomi. Bonus demografi ini ini tidak terjadi dalam waktu dekat tapi diperkirakan pada tahun 2020-2030., jika melihat masa waktu masih beberapa tahun lagi tapi sebelum  masa itu datang perlu dilakukan persiapan yang matang. 

Peristiwa bonus demografi ini bisa dinikmati oleh suatu negara akibat terjadi transisi kependudukan yaitu proporsi penduduk produktif lebih besar dari dari nonproduktif diperkirakan sebesar 70%.. Bonus demografi berkaitan dengan perubahan komposisi umur, adapun rentang usia penduduk produktif dimulai dari 15-64 tahun. Secara teori akan ada penanggungan pada usia non produktif yaitu dibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun. JIka ini terjadi sungguh indah dan nyaman hidup dan kemakmuran negara akan tercapai. 

Dua sisi suatu peristiwa akan selalu terjadi ketika membicarakan hal yang bagus pasti kan ada hal yang buruk termasuk dalam bonus demografi. Hal buruk yang terjadi dibidang ekonomi dan sosial seperti penganguran, kemiskinan dan yang paling mengerikan dari semua itu angka kejahatan yang meningkat karena semua orang ingin memenuhi kebutuhan dasar yaitu  makan dan sehat. Untuk bisa mencapai kebutuhan ini diperlukan pekerjaan. Ketika membicarakan bonus demografi secara tersirat kita akan membahas tentang lapangan pekerjaan. 

Membicarakan lapangan kerja itu menyangkut tentang persaingan dunia kerja yang semakin sempit. Kelahiran meningkat setiap waktu dan lapangan pekerjan yang tersedia tidak secepat kelahiran. Selain ketatnya persaingan masalah pekerjaan yang ditemukan adanya tenaga kerja tidak terlatih dan penggunaan tenaga dari luar negeri.Bonus demografi bisa menjadikan momentum untuk membangkitkan kesejahteraan tapi sebelum itu terjadi di tahun 2020 perlu dilakukan persiapan menjelang terjadinya bonus demografi dengan cara:

1. pembatasan usia perkawinan, dengan cara memberikan penyuluhan tentang masa reproduksi yang baik untuk perempuan dan laki-laki

2. mengurangi jumlah anak, dengan cara menggalakkan lagi semboyan KB 2 anak cukup, perempuan dan lelaki sama saja, Selain itu dengan menjelaskan tentang alat kontrasepsi yang ada untuk mencegah kehamilan pada pasangan suami istri

3. Menghidupkan kembali balai latihan kerja dengan cara memberikan keterampilan dan melakukan magang sebelum memasuki dunia kerja

4. Meningkatkan pendidikan dan menggalakkan kembali SMK. Mengubah minset semua orang selama ini mencari kerja tapi menciptakan lapangan pekerjaan 

5. Meningkatkan kesehatan dengan kemudahan akses pelayanan dan peningkatan pengetahuan keluarga tentang kesehatan. Setiap keluarga harus bisa menyiapkan generasi yang sehat dan mampu bersaing di dunia kerja, untuk menyiapkan dimulai sedini mungkin dari awal kehidupan (dalam kandungan) minimal sampai priode emas. Ketika ada calon generasi produktif sakit harus bisa mendapatkan pelayanan kesehatan

6. Menyiapkan mental generasi produktif dengan pendidikan moral dan agama. Sepintar apapun jika tidak ada landasan yang baik maka percuma saja. Generasi produktif ini akan salah melangkah dan parahnya akan menindas yang nonproduktif. 

Berat rasanya untuk bisa menjadikan bonus demografi ini sebagai keuntungan jika tidak dilakukan dari sekarang, Suatu hasil tidak akan timbul mendadak tapi perlu proses. Persiapkan diri dari sekarang karena ini masa ini kan terjadi hanya sekali dalam suatu negara. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun