[caption caption="Ilustrasi - dibonceng Ibu (kfk.kompas.com/Edi Wibowo)"][/caption]Waktu Ibu meninggal, aku bertanya kepada keponakanku yang berusia lima tahun
"Sha, kapan Nenek datang lagi?"
"Masih lama, Tan."
"Berapa lama lagi?"
"Mungkin kalau aku sudah besar, pokoknya masih lama."
Aku tahu dia menjawab karena ketidaktahuannya. Tapi entah mengapa, aku selalu berharap saat itu akan muncul, saat keponakanku tumbuh dewasa, Ibu akan datang kembali, bersama dalam keluarga
berbincang, berdebat, lalu mengomeliku.Â
Membuat makanan kesukaanku, mengerjakan PR menggambar yang paling aku benci,Â
menyampuli buku milikku,
mencoba resep-resep tua milik Ibu semasa sekolah dulu,
menanyakan jam berapa aku pulang,
atau hanya sekedar berdiam diri di ruang tamu mengomentari siapa pun yang lewat
seperti biasa,Â
seperti tidak terjadi apa-apa,Â
seperti ketika Ibu masih adaÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H