Mohon tunggu...
Sheibasari Sheibasari
Sheibasari Sheibasari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@ sheibasari\r\n\r\n\r\n\r\ndalam keriuhan hidup, ada sisi lain yang tak terbaca oleh hati yang tak menatap

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pantai Laguna Samudera, Sebuah Paduan Serasi

23 November 2015   16:52 Diperbarui: 23 November 2015   19:41 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah ke pantai Laguna Samudera? Atau masih asing dengan nama pantai itu? Saya juga.  Pantai ini terletak di perbatasan propinsi Bengkulu dan Lampung. Jika hendak ke Lampung dari Bengkulu melalui lintas pantai barat, pantai  Laguna Samudera wajib diperhitungkan. Jaraknya sekitar 30 km dari Bintuhan, ibu kota Kabupaten Kaur.

Tagline nya sebagai wisata keluarga, memang tak main-main.  Jarak antara bibir pantai dengan pembatas karang  sekitar 100 sampai dengan 150 meter. Jadi cukup aman untuk berenang atau sekedar bermain. Bahkan jika sedang surut,hanya sekitar 30 cm saja. Tapi jangan coba-coba dengan melewati pembatas karang itu ya, kedalamannya bisa terjun bebas sampai dengan ratusan meter.

Jika pantai identik dengan panas setelah matahari naik, saya rasa pantai ini tidak demikian. Pasirnya putih walau tidak sehalus bedak. Ombak besar tak akan pernah sampai ke tepian, Air lautnya bergradasi warna kontras dengan pasir pantainya. Cemara laut yang ditanam lima tahun lalu, sudah bisa meneduhkan angin  pantai yang hangat. Belum lagi pohon palangka yang berderet melindungi  panas, ada pondok-pondok tempat berteduh, berjajar sepanjang pantai. Saya rasa inilah pantai yang paling cocok, indah tapi tak menyengat.

Banyak pilihan cara bermalam di sini. Bawa tenda boleh, menggunakan fasilitas pondok-pondok itu juga sah-sah saja. Kalau yang belum terbiasa dengan tenda atau enggan terkena angin pantai jika bermalam di pondok-pondok terbuka itu, ada penginapan sederhana yang disewakan.

Dengan harga tiket masuk yang hanya Rp. 10.000 per orang,  fasilitasnya pun cukup memadai, ada mushola, kamar mandi yang berjajar dan ada beberapa warung pelengkap juga kelapa muda yang segar menggoda. Tapi jika ingin merasakan camping semasa sekolah dulu, tak ada salahnya juga untuk membawa peralatan memasak. Harga ikan tongkol hanya lima ribu rupiah per kilogram. Maklum harga sedang anjlok saat saya datang dua minggu yang lalu.

Pengunjungnya beragam. Di akhir pekan, mobil-mobil pribadi memadati area parkir yang teduh di bawah cemara laut. Bengkulu, Pagaralam, bahkan teman-teman dari komunitas biker pun sering mampir ke pantai ini jika sedang melintas melalui jalur barat.

Jika sedang berencana untuk menghabiskan akhir tahun ini di Laguna, perlu sabar mengantri untuk masuk ya, karena ramai dan di pastikan penginapan tak bersisa.  Jadi, membawa tenda adalah pilihan bijak.

Kapan lagi merasakan semburat matahari pagi dengan paduan teduh yang memanjakan mata?

Saya sudah kesini, kamu kapan?

*) Sumber Gambar Dok. Pribadi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun