Mohon tunggu...
Shearly Devia Wulandari
Shearly Devia Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknologi Radiologi Pencitraan, Fakultas Vokasi, UNAIR

Musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kesadaran akan Proteksi Radiasi: Edukasi untuk Masyarakat dan Tenaga Kesehatan

7 Juni 2023   18:05 Diperbarui: 7 Juni 2023   18:08 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bakai.uma.ac.id/

Penggunaan sinar-X telah menjadi salah satu teknologi penting dalam bidang medis, membantu dalam diagnosis dan pengobatan berbagai kondisi kesehatan. Namun, sinar-X juga dapat menimbulkan risiko radiasi yang perlu dipahami dan dikelola dengan baik. Untuk itu, penting bagi masyarakat umum dan tenaga kesehatan untuk memahami pentingnya proteksi radiasi sinar-X dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri dan pasien.

Radiasi sinar-X merupakan bentuk radiasi ionisasi yang dapat memiliki efek merusak pada jaringan tubuh manusia. Meskipun paparan radiasi sinar-X diagnostik umumnya dianggap aman, tingkat paparan yang tinggi atau sering dapat meningkatkan risiko potensial terhadap kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan proteksi radiasi sinar-X di kalangan masyarakat dan tenaga kesehatan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa upaya penting yang dapat dilakukan untuk membangun kesadaran akan proteksi radiasi sinar-X diantaranya:

1. Edukasi Tentang Efek Radiasi Sinar-X

Salah satu langkah pertama dalam membangun kesadaran adalah memberikan pemahaman yang jelas tentang efek radiasi sinar-X pada tubuh manusia. Orang-orang perlu mengetahui bahwa radiasi sinar-X dapat memiliki efek jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung pada dosis dan frekuensi paparan. Edukasi ini dapat dilakukan melalui kampanye informasi, brosur, dan sesi penyuluhan di rumah sakit dan pusat medis.

2. Pelatihan Tenaga Medis

Tenaga medis yang terlibat dalam penggunaan sinar-X harus diberikan pelatihan yang memadai tentang penggunaan peralatan radiologi, pengukuran dosis radiasi, dan teknik perlindungan radiasi. Mereka harus mengerti betul bagaimana menggunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat, seperti pelindung kepala, pelindung apron, dan sarung tangan radiasi. Pelatihan ini harus terus ditingkatkan dan diadakan secara berkala agar tenaga medis tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam proteksi radiasi sinar-X.

3. Penggunaan Peralatan Modern yang Aman

Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam peralatan radiologi. Peralatan modern sekarang memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi dengan dosis radiasi yang lebih rendah. Pembaruan dan penggantian peralatan yang usang dengan peralatan yang lebih aman dan efisien adalah langkah penting dalam meminimalkan paparan radiasi yang tidak perlu.

4. Pemantauan Dosis Radiasi

Pemantauan dosis radiasi yang akurat dan teratur merupakan langkah penting dalam memastikan keselamatan pasien dan tenaga medis. Setiap instalasi radiologi harus dilengkapi dengan dosimeter pribadi untuk setiap tenaga medis yang terlibat dalam penggunaan sinar-X. Pemantauan dosis ini akan membantu mengidentifikasi paparan radiasi yang berlebihan dan memungkinkan langkah-langkah korektif yang diperlukan.

5. Kebijakan dan Regulasi

Pemerintah dan lembaga kesehatan harus berperan aktif dalam mengembangkan kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan penggunaan radiasi sinar-X. Hal ini termasuk penetapan batas dosis radiasi yang aman, pengawasan terhadap kepatuhan, dan inspeksi berkala untuk memastikan bahwa rumah sakit dan pusat medis mematuhi pedoman yang ditetapkan.

Membangun kesadaran akan proteksi radiasi sinar-X adalah tanggung jawab bersama bagi masyarakat, tenaga medis, dan pemerintah. Dengan edukasi yang baik, pelatihan tenaga medis yang memadai, penggunaan peralatan modern yang aman, pemantauan dosis radiasi yang akurat, serta kebijakan dan regulasi yang kuat, kita dapat meminimalkan risiko paparan radiasi sinar-X yang tidak perlu dan menjaga keselamatan pasien dan tenaga medis. Proteksi radiasi sinar-X bukan hanya merupakan tugas individu, tetapi juga merupakan upaya kolaboratif untuk mencapai praktik radiologi yang aman dan efektif.

Ditulis oleh:

Shearly Devia Wulandari

Mahasiswa D4 Teknologi Radiologi Pencitraan 

Fakultas Vokasi Universitas Airlangga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun