Mohon tunggu...
Sabrina Shofia
Sabrina Shofia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Psikologi

Mahasiswa semester akhir, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terapi Sufistik: Meningkatkan Kesehatan Mental dengan Terapi Dzikir

10 Januari 2023   07:11 Diperbarui: 10 Januari 2023   07:43 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dzikir menjadi salah satu terapi sufistik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan mental. Dengan sering berdzikir, tentunya akan berdampak pula pada kehidupan kejiwaan. Terlebih melakukan nya dengan sungguh-sungguh maka pengaruhnya akan sangat besar terutama pada perubahan jiwa kita akan menjadi tentram. Ketentraman dan ketenangan yang ditimbulkan oleh dzikir tersebut merupakan pertolongan yang sangat besar dalam pengobatan. Dzikir sendiri dapat memberi manfaat dalam terapi yang dilakukan yakni meningkatkan kesehatan mental. Namun, bila melakukannya dengan adab yang baik. Karna bila hanya berdzikir namun tanpa adab, dzikir yang diucapkan hanya akan menjadi kata kata yang terucap yang tidak memiliki makna dan pengaruh bagi kita. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa religiusitas dapat berpengaruh positif terhadap kondisi psikologis yang negatif. Oleh karena itu dzikir adalah salah satu terapi sufistik yang tepat untuk dilakukan dalam meningkatkan kesehatan mental. Dzikir dapat memberi sugesti penyembuhan ketika kita mengingat Allah semata karna kita mendapatkan ketenangan dan ketentraman hati.  Sehingga tidak ada lagi segala perasaan cemas, ragu, depresi,  konflik batin dan keluhan lainnya. Dengan banyak berdzikir, kita mempunyai kedekatan hubungan dengan Allah atau biasa disebut taqarrub ilahiyah.

Referensi :

Kasmuri., & Dasril. (2014). Psikoterapi Pendekatan Sufistik. Batusangkar : STAIN Batusangkar PRESS

Suciniati. (2021). Terapi Kesehatan Mental melalui Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an  ( Studi Kasus KH. Imam di Dusun Blajud). Jurnal Reflektika. 14(2), 59-74.

Rahmah., S. (2014). Tasawuf sebuah Terapi. Althiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah. 2(4). 25-38.

Fakhriyani., D. V. (2017). Kesehatan Mental. Pamekasan : Duta Media

Yasipin., Rianti.,S. A., & Hidaya3., N. (2020). Peran Agam dalam Membentuk Kesehatan Mental Remaja. Jurnal Manthiq. 25-31. 5(1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun