Mohon tunggu...
Shawn K.
Shawn K. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesantunan dalam Kehidupan Masyarakat

11 Januari 2016   18:11 Diperbarui: 11 Januari 2016   18:51 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Kesantunan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Kehalusan dan Baik (Budi bahasanya, tingkah lakunya). Konsep Kesantunan berkaitan dengan 2 hal, yaitu pada aspek bahasa (Kesantunan tampak pada pilihan kata, nada, intonasi, dan struktur kalimatnya), dan pada tingkah laku (Kesantunan dapat dilihat pada ekspresi, sikap, dan gerak-gerik tubuh).

Kesantunan juga dipengaruhi oleh tatacara adat, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Kesantunan juga dipengaruhi oleh konteks serta peran yang terlibat dalam komunikasi itu sendiri. Yang pertama adalah, konteks yang berkaitan dengan tempat, waktu, atau suasana yang melatarbelakangi terjadinya komunikasi. Dan yang kedua adalah, peran yang berkaitan dengan usia, kedudukan, atau status sosial dari penutur dan mitra tutur selama berlangsungnya proses komunikasi.

Kini, di dalam kehidupan masyarakat, adanya penurunan standar moral, nilai, serta agama. Adanya penyebab ketidaksantunan berbahasa yang berkaitan dengan adat pergaulan yang berlaku di dalam masyarakat. Faktor waktu juga dapat merubah nilai- nilai dan kesantunan dalam masyarakat. Nilai kesantunan yang berkaitan dengan tempat, misalnya nilai kesantunan di kantor pastinya akan berbeda dengan kesantunan dirumah. Pergaulan global juga dapat membawa pengaruh kepada pergeseran budaya. Mereka tentunya memilih kaidah berbahasa yang mereka anggap bergengsi. Adapula banyaknya hambatan dalam upaya pembelajaran tata krama berbahasa, teapi sekolah yang dinilai kurang memperhatikan kesantunan dalam berbahasa.

Bedasarkan hal tersebut, satu prinsip yang harus diperhatikan dalam menciptakan kesantunan dalam berbahasa adalah memberikan keuntungan bagi mitra tutur. Itu berarti pula memperbesar kerugian pada diri sendiri. Dalam konteks ini, sebagai penutur kita harus mengorbankan keegoisan diri sendiri dan memberikan pujian pada mitra tutur.

Belajar bahasa sebaiknya dilaksanakan setiap harinya, agar anak dapat menghayati benar akan bahasa yang digunakan. Dengan kesantunan, pengguna bahasanya dapat menceritakan suatu harmonisasi dengan lingkungan sekitar. Penanam kesantunan berbahasa juga sangat berpengaruh positf terhadap kematangan emosi seseorang. Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Cara menanamkan kesantunan berbahasa kepada anak sebaiknya bertolak dari prinsip pengerti merasakan dan melaksanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun