Mohon tunggu...
Shavira Putri Amanda
Shavira Putri Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Alam Bukan Paket 'All You Can Take', Mengenal Biaya Lingkungan Sehari-hari

16 Juli 2024   18:16 Diperbarui: 16 Juli 2024   21:09 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saat ini kalimat "all you can take" selalu terdengar di telinga kita. Pasti kita sudah tidak asing dengan kalimat tersebut yang dimana artinya kita dapat mengambil apa saja yang telah disediakan oleh sebuah restoran, biasanya banyak pelanggan yang mengambil makanannya dengan serakah dan berakhir tidak habis sehingga kadang cukup merugikan restoran tersebut. Sama halnya dengan keadaan lingkungan saat ini, banyak manusia atau bahkan perusahaan yang serakah dengan mengambil kekayaan sumber daya alam dengan berlebihan, mereka tidak memperdulikan akibat dari perilaku tersebut sehingga dapat merugikan lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, perlu adanya sebuah kebijakan yang mengatur hal ini seperti adanya kebijakan Environmental Management Accounting sebagai langkah solutif perusahaan dalam pengelolaan lingkungan sekaligus kinerja ekonomi melalui pengembangan dan implementasi sistem dan praktik akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan. Penerapan kebijakan EMA ini ditekankan pada salah satu aspek moneter yaitu adanya alokasi biaya lingkungan.

Biaya lingkungan itu apa sih? Jadi biaya lingkungan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk menanggung akibat dari kerusakan lingkungan atau sebagai upaya untuk mencegah, mengurangi, dan memperbaiki kerusakan tersebut. Misalnya, biaya untuk mencegah, menangani, atau memperbaiki kerusakan lingkungan, biaya denda atau sanksi karena melanggar peraturan lingkungan, biaya pengelolaan limbah, biaya sertifikasi lingkungan, dan lain-lain. Biaya-biaya ini seringkali tidak tercatat dengan jelas dalam laporan keuangan perusahaan, sehingga pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan tidak diketahui. 

Kita sering tidak menyadari dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas dan kebutuhan harian kita. Dampak ini kerap kali tidak terlihat karena tidak selalu berbentuk biaya finansial langsung. Meskipun begitu, dampak lingkungan ini nyata dan memiliki konsekuensi besar terhadap keberlanjutan lingkungan di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali dan memahami dampak lingkungan yang muncul dari kehidupan sehari-hari kita. Dengan pemahaman ini, diharapkan kita bisa lebih bijaksana dalam mengelola lingkungan dan sumber daya alam yang tersedia.

Sedangkan Environmental Management Accounting (EMA) adalah konsep dalam akuntansi yang berfokus pada pencatatan, pengukuran, penyajian, dan pelaporan informasi mengenai biaya, pendapatan, serta manfaat ekonomi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan yang berdampak terhadap lingkungan. Secara umum, penerapan EMA meliputi lima tahapan utama, yaitu: identifikasi aspek lingkungan, pengukuran dampak lingkungan, pengelolaan data, pengambilan keputusan, dan pelaporan. 

Melalui penerapan EMA, manajemen perusahaan dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk menekan biaya lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi dari upaya pelestarian lingkungan. EMA hadir sebagai bagian dari akuntansi lingkungan yang secara paralel telah berkembang untuk mendukung manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Akuntansi ini menyediakan informasi lingkungan yang berguna untuk meningkatkan kinerja ekonomi dan lingkungan, serta akuntabilitas.

Akuntansi lingkungan yang juga dikenal sebagai akuntansi manajemen lingkungan (EMA), dipisahkan menjadi dua kategori: internal dan eksternal. Tujuan dari pelaporan internal adalah untuk menyediakan manajemen dengan informasi yang akan membantu mereka membuat keputusan. Bertujuan untuk memberikan keterbukaan dan akuntabilitas, pelaporan eksternal ditujukan kepada pemegang saham dan masyarakat luas. 

Menurut persepsi umum, akuntansi manajemen lingkungan sebagian besar berkaitan dengan penyediaan data untuk pengambilan keputusan internal. Hal ini konsisten dengan definisi akuntansi manajemen lingkungan yang ditawarkan oleh US EPA (1995), yang mendefinisikannya sebagai "proses mengidentifikasi, mengumpulkan, dan menganalisis informasi tentang biaya dan kinerja untuk membantu pengambilan keputusan organisasi." Akuntansi manajemen lingkungan melibatkan pengembangan manajemen lingkungan dan kinerja ekonomi. Ini mencakup implementasi sistem dan praktik akuntansi lingkungan yang tepat seperti biaya siklus hidup, akuntansi biaya penuh, penilaian laba, dan perencanaan strategis.

Namun, akuntansi manajemen lingkungan tidak hanya melibatkan pengeluaran perlindungan lingkungan namun melibatkan aspek keuangan penting lainnya yang membutuhkan efektivitas biaya guna mengatur kinerja lingkungan.

 Misalnya, biaya membeli bahan yang akhirnya akan menjadi limbah dan emisi adalah biaya yang signifikan. Pengembangan terbaru di bidang ini mendorong untuk melihat biaya pembelian dari semua sumber daya alam (energi, air). Dalam aturan perusahaan manufaktur, sebagian besar pembelian bahan diubah menjadi produk fisik, yang menghasilkan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, organisasi harus mempertimbangkan biaya pembelian bahan dalam membuat keputusan manajemen internal mereka, sertatidak memerlukan pandangan mereka saat berurusan dengan lingkungan.

Akuntansi Manajemen Lingkungan muncul sebagai langkah untuk mengatasi keterbatasan yang ada pada praktik akuntansi manajemen konvensional. Keterbatasan-keterbatasan ini menyebabkan kehilangan, ketidakpastian, dan kesalahan informasi. Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan memiliki manfaat yang sangat beragam, penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan dapat memberikan potensi kepada perusahaan untuk melakukan penghematan biaya dengan cara mematuhi peraturan lingkungan dari pemerintah (compliance). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun