Mohon tunggu...
Shavira Aulia Zahra
Shavira Aulia Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang

Saya senang berbagi pandangan mendalam tentang kehidupan makna yang tersembunyi di balik setiap peristiwa. Mari bersama-sama menjelajahi kompleksitas dunia ini dan merangkul kebijaksanaan dalam setiap langkah kita menuju pemahaman yang lebih dalam.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

BENCANA BANJIR DAN LONGSOR MELUMPUHKAN PEREKONOMIAN DI SUMATERA BARAT

21 Maret 2024   07:05 Diperbarui: 21 Maret 2024   10:25 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan deras yang mengguyur Pesisir Selatan Sumatra Barat pada awal Maret 2024 telah mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa daerah. Bencana alam ini telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, rumah penduduk, sektor pertanian, perdagangan, pariwisata dan transportasi sehingga melumpuhnya perekonomian di suatu wilayah tersebut.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat, hingga 16 Maret 2024, banjir dan longsor telah melanda di 9 Kabupaten dan Kota di Sumatra Barat, Bencana ini telah menyebabkan 28 korban meninggal dunia terdiri dari 25 orang warga Kabupaten Pesisir Selatan dan 3 orang warga Kabupaten Padang Pariaman serta korban hilang sebanyak 4 orang.

Banjir dan longsor telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan jaringan listrik. Hal ini telah menghambat aktivitas ekonomi dan distribusi barang, juga gangguan pada sistem transportasi dan kerusakan fasilitas pariwisata yang dapat mengakibatkan penurunan pendapatan dari sektor pariwisata. Selain itu, kerusakan pada lahan pertanian telah menyebabkan gagal panen dan kerugian ekonomi bagi para petani.

Berdasarkan hasil kaji cepat BPBD Provinsi Sumatra Barat tercatat kerusakan rumah warga akibat banjir dan longsor antara lain 1.051 rumah rusak berat, 725 rumah rusak sedang, dan 1.661 rumah rusak ringan. Selain rumah, banjir dan longsor juga menyebabkan 54 rumah ibadah terdampak, 41 jembatan rusak, 13 saluran irigasi rusak, 29 fasilitas pendidikan terdampak, 64 ruas jalan terdampak, 1,09 juta ha lahan terdampak, 81 fasilitas umum dan kantor terdampak, 4 unit sarana kesehatan terdampak, dan 2.221 ekor hewan ternak terdampak

  • Dampak Bencana Terhadap Sektor Perdagangan

Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sumatera Barat juga berdampak buruk terhadap sektor perdagangan, ketidakmampuan pengangkutan yang disebabkan oleh kerusakan jalan serta fasilitas umum mengakibatkan terganggunya mobilitas barang-barang, seperti sembako dan logistik, yang menyebabkan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjadi terhambat. Hal ini mengakibatkan penurunan pendapatan dari sektor perdagangan.

  • Dampak Bencana Terhadap Sektor Transportasi

Banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat menyebabkan mobilitas di kabupaten pesisir selatan terganggu. Hal itu terjadi karena rusaknya Jalan Raya Padang Painan yang merupakan jalur utama untuk menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan dengan kabupaten lain. Hal ini mengakibatkan terganggunya proses distribusi barang dan jasa, dan mengancam perekonomian di Sumatera Barat. Rencananya proyek pembersihan dan perbaikan konektivitas Jalan Raya Padang-Painan di Kabupaten Pesisir Selatan dijadwalkan akan selesai dalam dua minggu kedepan.

  • Upaya Pencegahan Bencana

Untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat, pemerintah dapat menggunakan berbagai upaya, seperti:

  1. Mengurangi aktivitas penebangan liar di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan langkah penting. Penebangan liar dan pembukaan lahan tanpa izin untuk perladangan telah terjadi di beberapa titik, termasuk Nagari Padang Air Dingin, Kabupaten Solok Selatan, dan Nagari Sindang Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan.
  2. Penegakan hukum masih perlu ditingkatkan untuk menghentikan aktivitas penebangan liar yang merugikan ekosistem dan meningkatkan risiko bencana, termasuk penanganan lebih ketat terhadap dokumen palsu dan penyelidikan lebih mendalam terhadap aktor utama yang mengendalikan aktivitas ilegal.
  3. Meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem dan menghindari aktivitas yang dapat merusak lingkungan, seperti penebangan liar.
  4. Mengembangkan infrastruktur yang lebih baik dalam mengelola air dan menangani banjir, serta mengelola lahan dengan cara yang lebih berkelanjutan, termasuk peningkatan sistem drainase dan pengelolaan tanah yang lebih baik untuk mengurangi risiko longsor.
  5. Kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan organisasi non-pemerintah, sangat penting untuk mencegah dan merespons bencana alam.
  6. Dukungan dan investasi untuk pengembangan infrastruktur, penegakan hukum, dan program-program pendidikan untuk mencegah dan merespons bencana alam. Sebagai contoh, BNPB telah memberikan dukungan operasional Dana Siap Pakai untuk penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Sumbar.
  • Upaya Penanggulangan Pasca Bencana

Sebagai upaya untuk pemulihan pasca bencana, pemerintah bergerak cepat dan membantu pemulihan dengan upaya memberikan bantuan berupa beras sebanyak 220 ton yang telah disalurkan kepada warga yang terdampak bencana. Selain bantuan pangan, pemerintah melalui kementrian PUPR juga memberikan bantuan dana stimultan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana ini. Sebagai langkah antisipasi longsor di Jalan Nasional Provinsi Sumatera Barat, Kementerian PUPR akan memasang dinding penahan tebing (Sheetpile) di titik yang rawan longsor.

Di Susun Oleh : Shavira Aulia Zahra, Siti Khoiriyah dan Farhan Ferdiansyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun