Mohon tunggu...
Nurry Savitri
Nurry Savitri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Just a mom

Penikmat Kopi, Penyuka Sastra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hamil Tapi Masih Olahraga Lari, Bolehkah?

16 Oktober 2017   14:21 Diperbarui: 16 Oktober 2017   14:21 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lari merupakan salah satu jenis olahraga yang bisa dikatakan murah meriah. Tanpa perlu mengeluarkan modal, siapapun bisa melakukan olahraga yang satu ini. Bahkan, seorang ibu hamil pun masih tetap bisa melakukan olahraga ini.

Hamil Bolehkah Olahraga Lari?

Berbicara mengenai boleh atau tidaknya seorang wanita hamil melakukan olahraga lari memang tergantung dari kondisi fisik wanita tersebut dan janin yang dikandungnya. Memang, bagi wanita hamil sebaiknya menghindari kegiatan fisik berlebihan agar tidak mengganggu kesehatan janin. Tapi, jika memang diperlukan ibu hamil tetap boleh kok olahraga lari.

Dikutip dari laman health.liputan6.com, sebuah studi yang dipublikasikan dalam National Center for Biotechnology Information (NCBI) menyatakan bahwa olahraga lari tetap bisa dilakukan oleh ibu hamil namun dengan memperhatikan kondisi tertentu. Setidaknya ada beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh para ibu hamil yang ingin tetap melakukan olahraga lari, yaitu :

Menggunakan Sepatu Olahraga yang Tepat dan Mendukung Keseimbangan Tubuh

Hamil bisa membuat kondisi gravitasi seorang wanita berubah. Untuk itu, mereka perlu memperhatikan kenyamanan untuk tubuhnya. Termasuk saat olahraga lari dengan menggunakan sepatu yang bisa menjaga keseimbangan tubuh.

Memakai Baju Olahraga Khusus dan Bra Ukuran Besar

Wanita hamil cenderung lebih banyak mengeluarkan keringat. Oleh sebab itu, pakailah pakaian dengan bahan yang bisa menyerap keringat berlebih. Selain itu, gunakan juga bra dengan ukuran besar agar payudara tetap kencang dan tidak mengendur.

Harus Seizin Dokter

Melakukan konsultasi dengan dokter adalah hal yang wajib dilakukan oleh para wanita hamil. Jika dokter mengizinkan dan menyatakan kondisi Anda benar-benar sehat untuk melakukan olahraga lari maka Anda bisa melakukannya dengan aman. 

Mengetahui Kapasitas dan Kemampuan Tubuh

Wanita hamil sering mengalami perubahan pada kondisi tubuhnya. Jika Anda tiba-tiba merasa pusing, lemas dan mual maka jangan paksakan tubuh Anda untuk terus berolahraga. Ambillah jeda untuk istirahat, perbanyak minum air putih dan vitamin. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami masalah penurunan kesehatan yang serius.

Rajin Mengecek Detak Jantung

Jika sebelum hamil, anda terbiasa melakukan olahraga lari tentu anda akan mengetahui bahwa mengecek jantung merupakan tolok ukur kapasitas tubuh. Begitu pula ketika hamil, jangan sampai anda melewatkan melakukan tes detak jantung di sela-sela aktivitas anda. Anda bisa menggunakan heart rate monitor ataupun aplikasi yang berfungsi untuk menghitung detak jantung.

Melakukan Pemanasan

Saat hamil ataupun tidak, melakukan pemanasan sebelum olahraga adalah hal yang perlu dilakukan. Jenis pemanasan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil sebelum lari adalah melakukan peregangan pada betis dan urat-urat lutut agar terhindar dari rasa nyeri saat lari.

Itulah beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga lari. Hamil adalah anugerah yang diberikan kepada seorang wanita. Namun, jangan sampai hamil menganggu aktivitas harian anda. Menurut saya tak ada salahnya jika wanita hamil tetap bisa melakukan kegiatan sehari-hari layaknya sebelum hamil. Namun, tentu saja dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan tubuhnya.

Berbicara mengenai olahraga lari, saya kebetulan juga sering melakukan olahraga lari. Selain mudah dan murah, lari bisa dilakukan kapan saja tanpa harus banyak menyita waktu saya. Bayangkan jika saya harus fitnes dengan jadwal tertentu, mengingat saya memiliki segudang kegiatan. Mungkin saja ketika sibuk sekali saya tidak bisa meluangkan waktu untuk datang ke tempat fitnes. Namun, dengan lari minimal 15 menit setiap hari saya bisa menjalani pola hidup sehat meski dengan aktivitas padat.

Beberapa waktu yang lalu tepatnya bulan September 2017 kemarin, di kota tempat timggal saya diadakan event lari terbesar yakni Kudus Half Marathon. Sebenarnya saya ingin turut serta dalam event itu, apalagi banyak atlet juga turut serta memeriahkan event tersebut. Namun, saat itu saya sedang hamil 7 bulan. Dokter menyarankan agar saya tidak melakukan aktifitas fisik yang keras, sebab saat itu kondisi tubuh memang sering menurun. Badan lebih sering pegal dan kaki juga sering kram.

Alhasil saya hanya mengikuti event itu dari kejauhan. Beberapa atlet badminton seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Hariyanto Arbi, Hastomo arbi, Liem Swi King turut juga meramaikan event tersebut. Bahkan pemilik PT. Djarum, Budi Hartono juga hadir dalam event Kudus Half Marathon. Benar-benar acara luar biasa dan sangat berkesan. Meskipun tak bisa ikut serta secara lansgung setidaknya saya turut menjadi saksi sejarah event lari terbesar di kota Kudus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun