Dewasa ini isu-isu global mengenai perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, perilaku konsumtif, dan sumber daya berlebihan ini tidak lepas dari perilaku ekonomi manusia yang selama ini merusak lingkungan apalagi setelah dunia diguncang dengan wabah Covid-19 yang membuat ekonomi dunia ikut turun. Hal tersebut, jika tidak segera distabilkan berdampak pada tidak tumbuhnya ekonomi suatu bangsa yang mengakibatkan terancamnya generasi selanjutnya dan pada akhirnya, mereka tidak dapat mencapai kesejahteraan.Â
Di Indonesia sendiri, ekonomi berkelanjutan adalah kegiatan ekonomi yang memperhatikan kesejahteraan sumber daya, tak lupa kegiatan ekonomi yang haruslah ramah lingkungan. Pasca pandemi Covid-19 ekonomi Indonesia mulai membaik dan hal ini tak lepas dari peran Generasi Z (GenZ). GenZ adalah generasi yang lahir pada tahun 1997 - 2012 dan mereka tumbuh era digital, tidak mengherankan jika saat ini GenZ menguasai berbagai tren digital. Berbicara mengenai ekonomi, secara global GenZ telah mendorong ekonomi melalui e-commerce, gig economy, dan perusahaan rintisan berbasis teknologi. Hal ini sesuai dengan data yang diambil oleh Moch Zirzis dalam penelitiannya yang berjudul "Evolusi Ekonomi Di Era Digital: Kontribusi Generasi Z Dalam Perekonomian". Â Pertumbuhan ekonomi nasional pun tak lepas dari pelaku usaha UMKM yang sebagian besar adalah Genz.Â
Sebelum melangkah jauh seperti berwirausaha, kalian Generasi Z juga dapat berkontribusi melalui berbagai kegiatan digital atau dimulai dari diri sendiri yang biasa disebut self development untuk mendukung ekonomi berkelanjutan agar Indonesia dapat mencapai Indonesia Emas 2045, seperti:
-
Menjadi Pembelajar Seumur Hidup (Edukasi)
Pembelajar seumur hidup ini berakar dari manusia yang harus selalu beradaptasi dan berkembang untuk menghadapi berbagai tantangan sosial, teknologi, dan ekonomi. Sudah seharusnya  GenZ sebagai generasi krusial yang dapat mempengaruhi Generasi di bawahnya harus mempunyai semangat mengedukasi diri sendiri dengan cara mengikuti kegiatan bootcamp, webinar, atau komunitas. Ada berbagai komunitas di Indonesia yang dapat diikuti, seperti komunita kemenkeu. Komunitas ini menawarkan berbagai program dan kegiatan untuk menambah skill dan wawasan mengenai literasi keuangan.
Kesadaran akan Lingkungan Sekitar (Awareness)
GenZ sendiri dapat meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu lingkungan atau dampak mengenai aktivitas sehari-hari yang tanpa sadar merusak lingkungan. Banyak sekali yang bisa kalian akses di era digitalisasi untuk mengetahui isu-isu lingkungan ini seperti lingkungan saat ini seperti;Â
Mengikuti akun influencer yang peduli isu lingkungan seperti:
Nadine Chandra Winata
Hamish Daud
Chealsea Islan
Pandawara
Green girl leah
Mengikuti berbagai komunitas peduli lingkungan seperti:Â
Greenpeace Indonesia
Lindungi Hutan
Zero Waste Indonesia
World Wildlife Fund (WWF) Indonesia.
Selain itu, dewasa ini banyak sekali tindakan konkret yang telah dilakukan untuk ikut melestarikan lingkungan khususnya di kalangan GenZ yang bisa ditiru seperti memprioritaskan produk dan jasa yang ramah lingkungan, contoh konkretnya penggunaan peralatan makan biodegradable yang digunakan para pelaku UMKM di bidang kuliner.
Menambah Ilmu Baru mengenai Literasi Keuangan (Edukasi)
Literasi keuangan adalah pengetahuan dan keterampilan tidak hanya berguna untuk mengelola #UangKita tetapi bagaimana kita paham mengenai institusi atau perbankan yang mempermudah kita mengelola keuangan dalam kehidupan digital saat ini. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan masyarakat Indonesia rendah per tahun 2019 hanya 38,09%. Oleh karena itu, sebagai Generasi Z kita dapat mengedukasi diri sendiri dan orang lain melalui tindakan dan ilmu yang dapat mudah kita dapatkan. Sendiri mencakup empat aspek yaitu pengetahuan dasar keuangan (basic financial knowledge), Simpan dan pinjaman (saving & borrowing), Proteksi (insurance) #UangKita. Â Beberapa cara agar GenZ semakin cerdas mengenai literasi keuangan sesuai dengan karakter mereka yang sangat digital, sebagai berikut; Â
Membaca buku mengenai literasi keuangan seperti:
The Psychology of Money
Happiness without Money
How Will You Measure Your Life?
Retire Young, Retire Rich
Beberapa akun Influencer yang membahas mengenai Finansial di Indonesia:
Felicia Putri Tjiasaka
Raymond Surya Chin
Prita Hapsari Ghozie
Bernadus Setya Ananda
Selain menambah ilmu dengan membaca dan menonton saat ini banyak sekali produk keuangan yang sedang tren dikalangan GenZ yang dapat dicoba, sepertiÂ
Rekening tabungan
Digital WalletÂ
Asuransi Kesehatan dan asuransi jiwa
Investasi Online
Upaya edukasi literasi keuangan untuk mendukung ekonomi berkelanjutan ini sudah sebenarnya, diperhatikan oleh Otoritas Jasa Keuangan, BI, pemerintahan daerah dan semua stakeholders-nya, yaitu mengembangkan dan mendorong tingkat literasi keuangan, salah satunya melalui kebijakan Strategi Nasional Literasi bidang Keuangan Indonesia (SNLKI).
Edukasi literasi keuangan sendiri adalah syarat yang sangat penting agar suatu bangsa dapat memiliki industri yang kuat, berpenghasilan tinggi. Oleh karena itu, GenZ yang melek akan literasi keuangan ini dapat menjadi pioneer bagi Bangsa Indonesia dalam ekonomi berkelanjutan.
Selalu Mendukung produk UMKM
Menurut Institute Of Certified Sustainable  Practitioners, menyatakan bahwa UMKM berperan besar untuk mengurai kemiskinan dengan membuka lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan daya saing dalam jangka panjang. Oleh Karena itu, pentingnya selalu mendukung UMKM dengan membeli produk-produk lokal. Sebagai GenZ yang konsumen potensial dan target utama bagi para pelaku UMKM, dapat memberikan kritik dan saran yang membangun bagi UMKM tersebut.Â
GenZ adalah generasi yang terbuka terhadap berbagai isu-isu seperti, ekonomi, sosial, lingkungan yang dekat sekali dengan teknologi menjadikan mereka sebagai generasi yang diharapkan menjadi pionir untuk mendukung dan ikut mengedukasi masyarakat luas mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya dalam koridor ekonomi berkelanjutan. Menjadi generasi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, inovator, wirausahawan, dan ikut menciptakan solusi-solusi yang kreatif bagi permasalahan ekonomi, sosial, dan lingkungan agar dapat tercapainya Indonesia Emas 2025.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Azhari, A. Y., Azzahra, A., Sholihah, B. M. A., & Sujianto, A. E. (2024). PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP INFLASI SERTA EKONOMI MASYARAKAT INDONESIA TAHUN 2024. Musytari: Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi, 5(6), 33-43.
Azizi, M., Ahmad, S., Ernayani, R., Anantadjaya, S. P., & Lestari, W. (2024). Peningkatan Literasi Keuangan Untuk Generasi Muda. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(5), 9366-9372.
Ferdi, M., Amri, M., & Zaenal, M. (2022). Literasi dan inklusi keuangan dalam perekonomian Indonesia: Suatu aplikasi panel data. Jurnal Ekonomika dan Dinamika Sosial, 1(2), 51-70.
Hudin, M. N., Sabariani, R., Safitri, S., & Pamulaan, A. B. (2024). ARTI DAN TUJUAN PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP SERTA DASAR-DASAR PEMIKIRAN DAN IMPLIKASI KONSEPNYA. ADIDAYA: Aplikasi Pendidikan dan Sosial Budaya, 1(3), 69-74.
Suleiman, A., Dewaranu, T., & Anjani, N. H. (2022). Menciptakan konsumen yang terinformasi: melacak program-program literasi keuangan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI