Mohon tunggu...
M Shava Nashvatelli
M Shava Nashvatelli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Geografi ULM

Mahasiswa S1 Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sajian Berita Bencana Alam Banjir di Mahakam Ulu Tahun 2019-2023 dengan Menggunakan Metode Framing Teks

12 April 2024   16:24 Diperbarui: 12 April 2024   16:25 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Data Publikasi BPS Diolah

Kabupaten Mahakam Ulu adalah sebuah kabupaten di Kalimantan Timur, Indonesia. Kabupaten ini terkenal dengan kekayaan alamnya, seperti hutan hujan tropis, sungai, dan mineral. Namun, Mahakam Ulu juga rawan terhadap bencana alam, salah satunya adalah curah hujan tinggi.

Curah hujan rata-rata tahunan di Mahakam Ulu mencapai 2.500 mm. Curah hujan tertinggi biasanya terjadi pada bulan November, sedangkan curah hujan terendah biasanya terjadi pada bulan Agustus. Curah hujan tinggi ini sering kali menyebabkan banjir, longsor, dan genangan air. Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Mahakam Ulu. Banjir biasanya terjadi pada musim hujan, ketika curah hujan tinggi dan Sungai Mahakam meluap. Banjir ini sering kali merendam rumah-rumah warga, infrastruktur, dan tanaman padi. Longsor juga merupakan bencana alam yang sering terjadi di Mahakam Ulu. Longsor biasanya terjadi di daerah perbukitan yang curam, ketika hujan deras turun. Longsor ini sering kali menimbun rumah-rumah warga dan infrastruktur. Genangan air pun merupakan masalah yang sering dihadapi oleh warga Mahakam Ulu. Genangan air biasanya terjadi di daerah dataran rendah, ketika curah hujan tinggi dan sistem drainase tidak memadai. Genangan air ini sering kali mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan penyakit.

PEMBAHASAN

Berikut adalah beberapa berita dari berbagai media massa (Framing Teks) tentang bencana alam khususnya banjir yang diakibatkan curah hujan yang tinggi di Mahakam Ulu.

"(1)Judul, (2)Tanggal, (3)Waktu, (4)Media, and (5)Eksplanasi"

A. Peduli Bencana, Yonif 144, Latih Kesiapsiagaan Warga Mahulu, 28 Apr 2019, -, tniad.mil.id, JAKARTA, tniad.mil.id -- Dalam rangka memperkuat kepedulian dalam pencegahan bencana di Kabupaten Mahakam Ulu, Satgas Yonif 144/Jaya Yudha siap untuk melatih bagi warga masyarakat dalam pencegahan bila terjadi bencana alam. Hal tersebut disampaikan Komandan Satgas (Dansatgas) Yonif 144/Jaya Yudha, Letkol Inf Andriadianto, saat menghadiri upacara dalam rangka memperingati HUT Satpol PP, Damkar, Linmas, Otonomi Daerah dan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2019 di Perbatasan RI-Malaysia di Mahakam Ulu, Kaltim. Minggu (28/4/2019). Pada acara tersebut Andriadianto menghimbau kepada warga masyarakat Mahakam Ulu agar selalu waspada dengan bencana alam terutama banjir dimana kondisi alam di perbatasan ini sangat rawan bencana banjir. "Mari sekarang ini kita perkuat kepedulian dalam pencegahan bencana misalnya dalam hal kepedulian terhadap lingkungan. Untuk pencegahan kita bisa tanam bibit bambu di pinggiran sungai Mahakam ini, serta pepohonan lainnya," ucapnya. Sebelum bencana terjadi, sambung Andriadianto ada upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh kita semua diantaranya seperti bakti sosial yang tentunya semua bekerja sama baik pemerintah daerah masyarakat, maupun TNI -- POLRI yang akan selalu mendukung kegiatan besar ini demi keselamatan warga masyarakat.

B. BANJIR KALTIM : Setelah Samarinda, Mahakam Ulu pun Tergenang, 14 Juni 2019, 19:13 WIB, kalimantan.bisnis.com, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, mengalami bencana banjir. Sementara itu, banjir yang melanda Samarinda, ibu kota Provinsi Kaltim, juga masih belum surut. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Jumat (14/3/2019), akibat hujan deras  yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, sejumlah rumah warga terendam banjir. Banjir di daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat ini disebutkan sampai setinggi 4 meter.   Kabupaten Mahakam Ulu adalah daerah hulu dari Sungai Mahakam. Kawasan ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Tengah. Sampai saat ini belum ada informasi dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah terkait jumlah korban bencana tersebut.

C. Hujan Deras di Hulu, Warga Mahakam Ulu Masih Waspada, 15 Juni 2019, 15:51 WIB, Kompas.id, SAMARINDA, KOMPAS --- Banjir yang menggenangi sebagian besar Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Sabtu (15/6/2019), perlahan mulai surut. Namun, masyarakat masih tetap waspada terhadap banjir kiriman sebab dikabarkan terjadi hujan besar di bagian hulu Sungai Mahakam.

D. Banjir di Mahakam Ulu mulai surut, Sabtu, 15 Juni 2019, 17:08 WIB, kaltim.antaranews.com, Mahakam Ulu, Kaltim (ANTARA) - Banjir akibat hujan deras dan luapan Sungai Mahakam yang melanda semua kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, sejak Kamis (13/6), mulai surut pada Sabtu, meskipun air masih setinggi orang dewasa. "Sekarang aku di atas loteng rumah, coba lihat jalan depan rumahku, ketinggian air sampai sedada orang dewasa, padahal sekarang sudah surut ketimbang ketinggian air kemarin," ujar Imran, warga Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu ketika dihubungi melalui panggilan video di Mahakam Ulu, Sabtu. Dalam panggilan video itu, tampak beberapa anak bermain di atas perahu kayu dengan tali perahu ditarik oleh bapaknya. Seorang bapak yang sedang berjalan di Jalan Bang Juk, jalan utama Kampung Ujoh Bilang tersebut, terendam air dengan ketinggian sampai dadanya. Di arah yang lain, masih di Jalan Bang Juk, tampak dua perempuan dewasa juga sedang keliling menggunakan perahu karet. Saat itu juga, terlihat perahu karet ditarik oleh lelaki dewasa yang badannya juga hanya terlihat bagian pundak ke atas karena bagian badan lainnya terendam air. Imran yang kesehariannya sebagai reporter RRI Long Bagun, Mahakam Ulu itu, menuturkan bahwa saat ini ia dan keluarga pindah ke lantai dua rumahnya. Ia juga menuturkan bahwa ada beberapa perkakas rumah yang masih terendam banjir karena tidak sempat diselamatkan, saat air masuk pertama kali pada dua hari lalu, Ketika mulai terjadi banjir, ia tidak ada di rumah. Imran juga menjelaskan bahwa warga yang memiliki rumah bertingkat, sebagian perkakasnya sudah dipindah ke loteng, sedangkan warga yang rumahnya tidak bertingkat dan rumahnya teredam lebih dari separuhnya, mereka mengungsi ke rumah keluarga atau ke daerah yang daratannya lebih tinggi. Kepala Seksi Penanggulangan Bencana dan Pengembangan Kerjasama Tagana Kabupaten Mahakam Ulu Martinus Panyu menjelaskan hampir setiap tahun kawasan di Mahakam Ulu terdampak banjir, namun tahun ini sebagai yang paling parah. "Kalau Mahulu (Mahakam Ulu) memang hampir tiap tahun ada banjir, namun banjir paling tinggi terjadi sekarang karena ada beberapa lokasi yang kedalaman banjirnya sampai tiga meter. Saat ini, kami bersama APMS Pertamina, kepolisian, dan pihak lain masih melakukan pertolongan bagi korban banjir," ucap dia.

E. Bupati Meninjau Banjir di Ujoh Bilang Dan Long Bagun, 19 Juni 2019, -, prokopim.mahakamulukab.go.id, UJOH BILANG -- Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, SH Mengharapkan Masyarakat membersihkan lingkungan pasca banjir. Saat meninjau banjir di Ujoh Bilang dan Long Bagun (16/06/19) lalu. "Untuk sekarang Kabupaten dalam tahap pemulihan, dengan harapan lingkungan di bersihkan agar tidak ada genangan air atau sampah-sampah yang terbawa oleh banjir, hal ini harus di bersihkan agar tidak berdampak di kesehatan,"jelas Bupati. Bupati juga menjelaskan dalam musibah ini tidak ada penangan untuk antisipasi karena tidak perlu di bendung karena disebabkan oleh faktor alam yang musiman. "Musibah ini adalah bencana alam yang sifatnya alamai terjadi jadi kita tidak bisa berbuat apa-apa dan ini juga ada siklusnya banjir terjadi kita tidak bisa bendung karena ini adalah keadaan alam, yang bisa kita lakukan dengan membantu masyarakat memberikan bantuan makanan, minuman, air bersih, dan bantuan kesehatan,"ungkap Bupati. Bupati juga menyampaikan yang turut ikut berperan dalam penanganan banjir dari dari Dinas Trantibum, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Bagian Kesejahteraan Masyarakat dan Bagian Umum Setkab Kabupaten Mahakam Ulu semunya ikut terlibat dalam penangan banjir ini.(HMS7)

F. Polsek Long Hubung Evakuasi Korban Bencana Banjir, 20 Mei 2021, 10.00 WITA, polreskutaibaratnews.com, Kutai Barat -- Polres Kutai Barat, Kamis (20/05/2021) pukul 10.00 wita Kepolisian Sektor Long Hubung melakukan evakuasi dan penyelamatan korban yang terdampak banjir. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kec. Long Hubung Kab. Mahakam Ulu dan sekitarnya menyebabkan beberapa lokasi ikut terendam banjir. Hal ini berdampak banyak warga harus dievakusi karena terjebak banjir. Dalam kesempatan tersebut, Personil Polsek Long Hubung juga memberikan himbauan dan pesan kamtibmas kepada masyarakat yang mengungsi agar tetap waspada terhadap perkembangan situasi dan senantiasa memperhatikan faktor keamanan, terutama keamanan rumah. Banjir melanda dibeberapa tempat yakni kantor Mapolsek Long Hubung, Kantor Camat, kantor Desa, tempat belajar mengajar, Dan rumah penduduk yang berada di Kec. Long Hubung. "Banjir ini memang cukup mengganggu aktivitas warga, dan tidak jarang banyak kendaran yang mati ditengah jalan. Saya himbau untuk masyakarat yang menerobos banjir agar berhati-hati saat melewati jalan yang tergenang air cukup dalam dan berlubang, guna menghindari jatuhnya korban jiwa," pesan salah satu anggota polsek Long Hubung. -Humas Polres Kubar.

G. Mahakam Meluap, Mahulu Kembali Dilanda Banjir, 16 Juli 2021, -, beritakaltim.co, BERITAKALTIM.CO -- Kembali, luapan sungai Mahakam akibat curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan ratusan rumah warga di bantaran sungai Mahakam di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), terendam banjir. Ini bukan kali pertama Mahulu terendam banjir dengan cakupan luas. Dengan debit air sungai yang meluap, tercatat ketinggian banjir pernah mencapai 2 meter lebih di Mahulu. Kecamatan Long Pahangai, Long Apari, dan Long Bagun menjadi daerah yang paling sering terdampak. Terkini, sudah 2 hari sekitar 13 kampung di Kecamatan Long Pahangai terendam banjir. Dengan curah hujan yang cukup tinggi, luapan air diprediksi masih berlanjut. Ke-13 kampung itu, Long Pahangai I, Long Pahangai II, Long Isun, Long Lunuk, Long Lunuk Baru, Datah Naha, Delang Kerohong, Long Tuyoq, dan Naha Aruq, Lirung Ubing, Liu Mulang, Long Pakaq, dan Long Pakaq Baru. Ibu Kota Kecamatan Long Pahangai menjadi yang paling parah terdampak banjir yang juga melanda Kampung Long Tuyoq dan Liu Mulang. Banyak rumah warga yang terendam hingga sekitar 50 sentimeter. "Pantauan kami, Debit air Sungai Mahakam naik mencapai 50 sentimeter di dermaga Kampung Tiong Ohang pada Kamis (15/7/2021) jam 07.00 Wita, " kata Kapolsek Long Apari, Iptu Ruwadiantono. Menurutnya debit itu berpotensi terus bertambah. Mengantisipasi, ia berharap warga yang terdampak parah, bisa mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.

H. Tiga Kecamatan di Mahulu Masih Aman, Di Long Hubung Debit Banjir Mulai Surut, 5 September 2021, -, mahakampos.com, Mahulu, mahakampos.com -- Kondisi debit air Sungai Mahakam di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam ulu (Mahulu), saat ini mulai surut. Namun curah hujan masih tinggi, dihimbau agar warga tetap waspada. "Untuk wilayah Long Bagun mulai aman dan mengalami penurunan (surut) secara signifikan sejak Sabtu 4 September 2021 malam. Mudahan tidak hujan lagi di bagian hulu, maka kondisi Sungai Mahakam akan normal lagi," terang Camat Long Bagun, Yason Liah kepada mahakampos.com, dihubungi via seluler, Minggu (5/9/2021). Camat menyebut, 11 kampung dalam Kecamatan Long Bagun akan aman dari banjir jika tidak ada banjir besar di dua kecamatan di hulu riam Sungai Mahakam. Yakni Long Apari dan Long Pahangai. "Debit air Sungai Mahakam surut sejak malam tadi. Namun ada hujan subuh tadi. Maka yang harus wapada adalah wilayah hilir Long Bagun termasuk Long Hubung," pungkasnya.

I. Banjir Porak Porandakan 2 Kecamatan di Mahakam Ulu, 14 September 2022, -, kalpostonline.com, UJOH BILANG, KALPOSTONLINE | Hujan beberapa hari yang mengguyur Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur membuat air Sungai Mahakam meluap. Dampaknya Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari terendam banjir. Dari 2 kecamatan itu, ada dua desa yang cukup parah terendam banjir. Menurut Wakil Ketua DPRD Mahakam Ulu Tiopilus Hanye, banjir kali ini yang tertinggi dan terparah sejak 1970. "Saya berada langsung di kampung ketika banjir ini terjadi tanggal 9 September 2022 lalu yang meluluh lantakkan seluruh rumah dan fasum di Long Lunuk dan Long Lunuk Baru," jelas Tiopilus Hanye yang menghubungi Kalpostonline.

J. Air sungai meluap karena hujan sejak semalam dan berlanjut sampai siang hari di hari Jumat 9 September 2022, air mulai naik seperti air bah, cepat sekali dari jam 4 sore sampai jam 1 malam, air bertahan sampai jam 2 baru mulai surut sekitar jam 3 Wita. Banjir ini tertinggi dan terparah sejak 1970," ujar Tiopilus melanjutkan. Politisi PDIP ini menjelaskan, pada saat kejadian masyarakat sebagian besar berada di ladang. Sehingga harta benda mereka tidak terselamatkan dan terendam, misalnya pakaian, alat elektronik seperti kulkas, TV, motor, generator, ketinting, mesin penggilingan padi, ternak, sembako, beras, padi dan dokumen penting lainya. Tidak hanya itu, fasilitas umum seperti sekolah TK, SDN, SMPN, gereja, mesjid, Balai Adat, kantor petinggi, puskesmas pembantu, posyandu, mes guru, perawat, wifi semua terendam. Dalam kondisi yang sangat sulit itu belum ada bantuan pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu maupun pemerintah provinsi. "Sampai saat ini belum ada bantuan dan kunjungan dari pemerintah kecamatan, kabupaten maupun provinsi. Anak sekolah diliburkan karena tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar bahkan PTS ujian tengah semester ditunda," kata Tiopilus. "Saya sebagai wakil masyarakat meminta kepada pemerintah supaya segera memberikan bantuan supaya fasilitas umum segera mendapatkan perhatian dan perbaikan sehingga kegiatan masyarakat bisa normal kembali, lampu umum dan air bersih belum mengalir, kami menghimpun dana sukarela untuk membantu masyarakat di sana," jelasnya lagi. Bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat di 2 Kecamatan itu yakni sembako, tikar atau karpet, perbaikan sarana dan prasarana sekolah seperti SD dan SMP, tempat ibadah seperti masjid dan gereja dan mesin pompa air. (AZ)

K. Akibat Tingginya Intensitas Hujan, Mahakam Ulu Terendam Banjir, 01 Desember 2023, 08:34 WIB, www.rri.co.id, KBRN, Mahulu: Tingginya intensitas hujan akhir ini berakibat banjir yang menggenangi hampir diseluruh wilayah Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur, pemukiman warga yang didominasi berada pada bantaran sungai itu, diliputi air setimggi pinggang orang dewasa atau lebih dari satu meter. Bencana alam itu terjadi pada senin malam sekitar pukul 21.00 untuk daerah ibukota kabupaten, namun bagi dua kecamatan lainnya di bagin hulu, sudah terdampak sejak sehari sebelumnya. Yeri, Warga Kecamatan Long Bagun mengharapkan perhatian pemerintah atas pembangunan infrastrur yang layak, akibat adanya akses yang terputus penghubung antar desa. Meski difasilitasi pemerintah dengan bantuan perahu penyebrangan, namun tidak semua jenis kendaraan dapat melewatinya. "Kami sangat berharap pembangunan yang baik untuk masyarakat segera terlaksana, sehingga bencana banjir tidak menjadi kendala kegiatan sehari-hari," kata Yeri kepada Awak Media, Jumat (1/12/2023). Menanggapi kondisi alam tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mahakam Ulu Agus Darmawan menyebutkan bahwa banjir ini merupakan kiriman dari kecamatan Long Apari yang sudah mulai surut. "Hal ini berdampak pada wilayah hilir  seperti Long Bagun, Laham dan Long Hubung," kata Agus. Diakui Agus tidak ada laporan terkait korban dan kerugian materil yang diderita warga yang terdampak banjir. Namun ribuan rumah masyarakat yang terendam, tentu mengalami berbagai permasalahan terkait perkakas rumah tangga beserta peralatan elektronik lainnya.  Dengan terjadinya bencana alam tersebut, PLN Setempat melakukan pemadaman listrik disejumlah titik sejak pukul 24.00 malam tadi, hingga berita ini diturunkan. Diharapkan banjir segera surut, agar kehidupan normal kembali dapat dijalani warga di Kabupaten Mahakam Ulu.

KESIMPULAN

Curah hujan tinggi merupakan salah satu masalah utama di Mahakam Ulu. Upaya penanggulangan bencana alam perlu terus dilakukan agar dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Masyarakat juga perlu di edukasi tentang kebencanaan agar dapat lebih siap menghadapi bencana alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun