Mohon tunggu...
Shauziah Chellycia
Shauziah Chellycia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang membaca komik dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mpox, Tantangan Baru Kesehatan Masyarakat

30 September 2024   13:48 Diperbarui: 30 September 2024   14:02 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

MPOX: TANTANGAN BARU KESEHATAN MASYARAKAT

SHAUZIAH CHELLYCIA / 191241057

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penyakit Mpox atau yang dahulu kita kenal dengan cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox spesies dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Hingga saat ini WHO selaku badan kesehatan dunia telah menetapkan penyakit Mpox sebagai kedaan darurat kesehatan masyarakat global untuk yang kedua kalinya sejak tahun 2022.

Penyebaran Mpox dapat terjadi melalui kontak dengan penderita Mpox, misal saja kontak kulit, kontak mulut, juga meluputi kegiatan tatap muka dengan penderita Mpox yang dapat tersalur melalui partikel hasil pernapasan. Penularan Mpox juga dapat terjadi melalui kontak dengan barang yang sudah terkontaminasi oleh virus tersebut yang bisa saja dibawa penderita melalui baju atau jarum suntik yang digunakan bersama seperti jarum ditempat tato. Selain itu, penularan penyakit Mpox juga bisa melalui hewan, misal saja dari cakaran, gigitan, ataupun memakan daging hewan yang telah terkontaminasi virus.

Gejala yang dialami para penderita Mpox umumnya akan terlihat sekitar 1-21 hari setelah terpapar. Meskipun gejalanya tidak terlalu berat namun masa inkubasi penyakit ini terbilang cukup lama yaitu sekitar 3 minggu. Gejala penyakit Mpox ini biasanya terjadi selama 2-4 minggu tergantung tingkat kekebalan tubuh penderita. 

Bagi sebagian orang, gejala awal penyakit ini adalah ruam, namun kita juga bisa menemukan gejala lain seperti nyeri otot, sakit tenggorokan, bahkan demam. Beberapa orang yang mengalami penyakit ini dapat merasakan rasa sakit yang teramat. Misalnya saja, infeksi kulit akibat bakteri yang menyebabkan kerusakan kulit serius, infeksi pada kornea juga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan, serta infeksi pada bagian-bagian vital dapat berakibat fatal pada beberapa kasus Mpox.

Pengobatan penyakit Mpox ditujukan untuk mengatasi ruam, mengelola rasa sakit, dan mencegah terjadinya komplikasi. Mendapatkan vaksin Mpox juga dapat membantu mencegah infeksi penyakit ini. Vaksin Mpox harus diberikan sebelum 4 hari setelah kontak dengan orang lain yang menderita penyakit Mpox. Namun, jika orang sebelumnya tidak menunjukkan gejala apapun maka vaksin bisa diberikan hingaa 14 hari setelah kontak. Meskipun saat ini telah ditemukan beberapa antivirus yang sedang dievalusi dalam uji klinis, namun hingga saat ini belum ada antivirus yang benar-benar efektif untuk pengobatan penyakit Mpox.

Biasanya, para penderita Mpox bisa pulih dengan kurun waktu sekitar 2-4 minggu. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa tindakan untuk membantu meredahkan dan mencegah penularan penyakit Mpox pada orang lain. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air terutama setelah dan sebelum menyentuh luka, menggunakan masker dan menutupi luka saat berada di sekitar orang lain sampai ruam benar-benar sembuh, serta menjaga kulit agar tetap kering dan tertutupi. 

Selain itu juga ada beberapa hal yang harus kita hindari, yaitu jangan memecahkan lepuhan yang ada dikulit dan menggaruk luka hingga menyebabkan ruam lebih menyebar keseluruh tubuh, jangan mencukur area yang terdapat luka hingga ruam atau luka dikulit sembuh, juga hindari menyentuh barang-barang di ruangan yang digunakan bersama dan bersihkan ruangan secara berkala.

Secara keseluruhan, penyakit Mpox merupakan tantangan baru dalam dunia kesehatan masyarakat yang harus kita tangani bersama. Selain vaksin kita juga memerlukan peran tenaga kesehatan masyarakat dalam mengedukasi masyarakat sebagai langkah preventif untuk menanggulangi penyakit ini. Oleh karena itu perlu adanaya kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk memutus mata rantai penularan dan mencegah jangan sampai penyakit ini menjadi wabah yang berkelanjutan.

KATA KUNCI: Luka, Pengobatan, Penyakit, Penyebaran

DAFTAR PUSTAKA

Nature. 2024. Comprehensive insights into Mpox management. https://www.nature.com/articles/s41443-024-00964-w [online]. (diakses

tanggal 24 September 2024).

World Health Organization (WHO). 2023. Mpox. https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/mpox [online]. (diakses tanggal 25 September 2024).

Universitas Gadjah Mada. 2022. Pakar UGM: Waspada Ancaman Wabah Cacar Monyet, Rajin Cuci Tangan dan Pakai Masker. https://ugm.ac.id/id/berita/pakar-ugm-waspada-ancaman-wabah-cacarmonyet-rajin-cuci-tangan-dan-pakai-masker/ [online]. (diakses tanggal 26 September 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun