Mohon tunggu...
Shaula Rizkiyansyah
Shaula Rizkiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Just ordinary literature student who loves football

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Yang Bertahan, Yang Mencintai Sebuah Tim!

23 Juli 2018   20:43 Diperbarui: 23 Juli 2018   21:40 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti apa yang dikatakan oleh seorang legenda sepakbola dari negeri ayam jantan

"You can change your wife, your politics, religion, but you can't change your favorite football team."

-Eric Cantona

Itulah mungkin Ungkapan yang cocok untuk mewakili Pemain-pemain Berlabel bintang dan bermasa depan cerah yang rela membawa Juventus Kembali ke Serie A.

Dimulai ketika skandal Calciopoli berhasil tersibak di musim panas 2006, Pada kala itu sang Direktur Olahraga Juventus, Luciano Moggi, terdakwa menjadi dalang kasus tersebut dan mendapatkan hukuman berat dari FIGC. Dan hukuman berat pun menimpa La Vecchia Signora dengan pencabutan gelar musim 2004/2005 dan 2005/2006 dan hukuman Degradasi ke Serie B. Dan Sebuah Cerita baru pun dimulai

Ketika Juventus harus kehilangan Bintang-bintangnya seperti Lilian Thuram, Zlatan Ibrahimovic yang sedang bersinar, Patrick Vieira hingga Bek Legendaris Timnas Italia Fabio Cannavaro. Bersama sang pelatih muda, Didier Deschamp. Ia Mencoba membangun ulang Juventus bersama Pemain-pemain yang menyertakan kesetiaannya untuk bertahan dan menarik beberapa pemain muda untuk bertahan. Disinilah Kisah klasik sang pemain yang mendedikasikan loyalitas kepada Juventus terjadi

Kala itu  Alessandro Del piero setelah membawa Italia Menjuarai Piala dunia, Ia langsung mendedikasikan kariernya kepada Juventus Dengan Perkataannya yang begitu terkenal "Seorang lelaki Sejati, tidak akan meninggalkan kekasihnya." Juventus sudah dianggap sebagai kekasihnya sendiri sehingga ia sudah berdedikasi tidak akan meninggalkan timnya ketika sedang terpuruk.

lalu pavel Nedved, Tidak sulit bagi Peraih Ballon D'or 2003 ini untuk meraih klub baru, ketika hukuman telah diberlakukan kepada Juventus, Inter Milan dengan cepat menawarkan tempat baru bagi Pavel Nedved. 

Lalu pernyataan Nedved pun Muncul " Saya dari dulu dan sekarang adalah seorang Juventino, jadi saya bilang tidak. Saya berharap untuk dapat memenangi Liga Champion tapi tidak bersama dengan seragam lain di punggung saya selain Juventus." Dan Saat Inter Meraih treble Winner di tahun 2010 pun Pavel Nedved Tidak pernah menyesal sekali pernah Menolak Inter Milan.

Dan Kemudian, beralih ke Gianluigi Buffon. Kiper yang sempat berpredikat sebagai kiper termahal ini mendedikasikan masa kejayaannya pada Juventus yang sempat terdegradasi karena skandal. Seharusnya mudah saja bagi Buffon kala itu untuk hengkang, berpredikat sebagai seorang juara dan masih dalam usia emas untuk berkembang. Tapi bukan alasan bagi Buffon untuk mencari Tempat baru untuk meraih gelar lebih banyak lagi, dan lebih memilih untuk bertahan. 

Seperti yang diucap oleh buffon ke salah satu media ternama "Jika Juve harus turun ke Serie B maka saya harus pergi bersama mereka. Saya tidak perlu berpikir untuk mengambil keputusan ini. Juve membantu saya jadi juara dunia karena itu saya berutang banyak kepada mereka,"

Lalu yang terakhir adalah seorang Pemain tengah keturunan Argentina yang menjadi bagian penting dari era emas Italia tahun 2006. Mauro Camoranesi. Pemain tengah ini rela gajinya dipotong demi menunjukkan loyalitasnya dan untuk membantu Juventus yang sedang terpuruk. Pemain yang bisa dibilang sebagai pilar penting pengganti Angelo Di Livio  di sisi kanan Juventus ini. Mudah saja seharusnya bagi Camoranesi untuk mencari tim yang layak mendapatkan jasanya.

Walau pada akhirnya Juventus harus terperosok ke Serie B, namun sebuah Romantisme antara Pemain yang memiliki loyalitas mampu membawa Juventus kembali ke Serie A dan mengantarkan Juventus kembali ke Kompetisi liga eropa.

Dan pada akhirnya, sebagai penutup yang tepat untuk mengakhiri sebuah tulisan ini, kembali mengutip apa yang dikatakan "Il Pinturicchio."

"A true gentleman never leaves his lady." -Alessandro Del Piero

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun