pandemi covid-19 seperti ini, ekonomi masyarakat mulai banyak mengalami penurunan. Selain itu, banyak negara yang juga mengalami penurunan ekonomi, dampak dari covid-19 ini memang terlihat sangat jelas. Sektor-sektor pendukung ekonomi pun juga ikut menurun seperti dari pariwisata, industri, maupun yang lainnya.Â
Di eraDari sektor industri sendiri pun mengalami penurunan yang sangat drastis dari awal adanya pandemi covid-19 ini, bukan hanya itu di Indonesia sendiri pun sudah terjadi persaingan antar sesama bisnis yang berusaha untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan seperti biasanya. Di Indonesia orang orang pembisnis di tuntut untuk melakukan hal hal yang kreatif atau melakukan inovasi baru agar dapat menyaingi dari pembisnis lainnya.
Saat ini permasalahan ekonomi menjadi trending nomor satu di Indonesia, dikarenakan banyaknya pengusaha kecil yang mulai banyak kehilangan konsumen. Dari sisi situ saja bisa dibayangkan bagaimana ekonomi di Indonesia saat ini. Banyak para pembisnis yang memikirkan bagaimana untuk menghidupkan lagi perekonomian mereka yang menurun dari semenjak datangnya pandemi covid-19 ini.Â
Selain itu, para pembisnis juga mulai menata lagi strategi mereka dari bagaimana cara mempromosikan produk mereka atau dengan cara kemasan yang mereka gunakan. Mereka mulai berfikir agar tidak kalah dari pembisnis lainnya.Â
Dan disaat seperti ini juga dengan adanya PPKM banyak para pengusaha atau pembisnis yang mulai susah untuk mengantarkan barang mereka dengan cepat dikarenakan adanya pembatasan daerah atau wilayah. Oleh karena itu, tidak heran jika pemasukan mereka terus menurun. Dan waktu itu sebelum adanya PPKM juga ada PSBB yang membatasi untuk ekspor dan impor.
Di kota Pasuruan, tepatnya di daerah Bukir terdapat sebuah usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yaitu toko mebel MUP Usaha ini berdiri sejak dahulu sebelum adanya pandemi covid-19. Disana memiliki berbagai macam variasi dari kursi, meja, lemari,bingkai kaca, dan yang lain. Â
Usaha tersebut dahulunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang ingin membeli perabotan rumah tangga, tetapi setelah adanya pandemi covid-19 ini usaha tersebut menjadi kurang diminati oleh orang. Selain itu, usaha tersebut terkena dampak yang sangat besar dari pandemi covid-19 ini karena bukan hanya dari kemasukan saja tetapi juga dari sisi lainnya.
Sebelumnya kita sudah melakukan wawancara dengan salah satu karyawab yang bekerja di mebel MUP tersebut. Karyawan tersebut menceritakan bagaimana kondisi dari usaha mebel tersebut, ia mengatakan bahwa sangat terjadi penurunan dari segi bahan maupun orang yang membeli.Â
Di satu sisi juga dikarenakan bahan seperti kayu atau yang lainnya pun susah untuk didapatkan sehingga tidak ada bahan untuk membuat berbagai macam perabotan. Dan sekarang juga banyak pohon atau hutan yang ditebang liar, sehingga mereka juga susah untuk memiliki bahan. Tetapi, jika mereka memiliki stok dari bahan untuk membuat perabotan mungkin lebih enak lagi karena dengan begitu mereka bisa dengan mudah untuk melakukan pembuatan produk baru dari kursi, meja, bingkai dan lain-lain.
Sebelumnya kita juga mempertanyakan sejauh mana penurunan yang terjadi ketika pandemi covid-19 ini. Beliau mengatakan "sangat mengalami penurunan yang drastis bisa sampai sekitar dari setengah omset biasanya ataupun juga bisa lebih". Dan disisi lain warga di daerah Bukir pun juga banyak yang mengalami seperti itu.Â
Oleh karena itu, para pengusaha mebel pun berbondong-bondong untuk melakukan inovasi atau melakukan hal kreatif lainnya agar usaha mebel mereka tetap bisa bertahan di pandemi covid-19 ini.