Tak sedikit pula teknologi mengubah kebiasaan masyarakat, sudah banyak masyarakat yang menikmati media online untuk peralihan belajar, membaca, atau melihat informasi-informasi juga berita terkini. Seperti Andreas Harsono yang mengatakan tak ingin gegabah mengatakan cetak akan benar-benar mati. Ia percaya akan terjadi perubahan.Â
Menurutnya, revolusi media sedang terjadi, dan kita belum tahu akan seperti apa nasib media cetak nanti. Pastinya akan banyak tantangan yang dihadapi oleh media cetak, salah satunya adalah teknologi yang berkembang pesat dan juga para konsumen yang sudah beralih ke media online. Dikhawatirkan media cetak akan mati, namun beberapa perusahaan meminta jurnalis pertahankan media cetak.Â
Dilihat dari sisi lain, media cetak memiliki nilai positif dimana berita yang disajikan lebih akurat karena kebenarannya dalam menjaga kelengkapan dan nilai berita dibandingkan dengan berita dalam media online yang lebih mengejar kecepatan waktu menyajikan berita tanpa memikirkan kelengkapan unsur-unsur dan kualitas berita.Â
Tantangan untuk Jurnalis harus menyajikan berita yang dikemas secara komprehensif, objektif, dan proporsional.Â
Dengan cara tersebut akurasi yang dituntut publik bisa terpenuhi. Perkembangan teknologi memang tidak dapat dihindari, cepat atau lambat media cetak yang tidak dapat menyeimbangi media online.
Media cetak bisa kapan saja bangkrut dan akan ditinggalkan para pembaca berganti memilih media online. Namun, jurnalis dan perusahaan media cetak bisa mencoba menaruh beberapa inovasi dalam produksi cetakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H