4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ini menekankan pentingnya demokrasi yang sehat, musyawarah mufakat, dan penghormatan terhadap suara rakyat. Dalam menjalankan pemerintahan, nilai demokrasi harus selalu diterapkan agar kebijakan yang dibuat dapat mewakili kepentingan rakyat secara adil.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Prinsip keadilan sosial mendorong upaya untuk mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Pemerintah dan masyarakat diharapkan bekerja sama untuk mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi.
- Tantangan Pancasila di Era Globalisasi dan DigitalisasiÂ
1. Globalisasi dan Arus Budaya Asing
Globalisasi membuka pintu masuknya budaya asing yang dapat memengaruhi karakter bangsa. Fenomena ini dapat mengikis nilai-nilai lokal dan menimbulkan gaya hidup yang kurang sesuai dengan nilai Pancasila, seperti konsumerisme dan individualisme. Sebagai contoh, tren konsumerisme, individualisme, dan gaya hidup hedonis yang diperkenalkan melalui media global dapat mempengaruhi generasi muda untuk mengadopsi pola pikir yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Perkembangan Teknologi dan Informasi
Kemajuan teknologi digital membawa tantangan baru bagi Pancasila, terutama terkait dengan penyebaran hoaks, radikalisme, dan intoleransi di media sosial. Arus informasi yang begitu cepat seringkali memicu konflik, perpecahan, dan penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Misalnya, penyebaran berita palsu (hoaks) dan ujaran kebencian dapat menciptakan konflik sosial yang mengancam persatuan bangsa.Â
3. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Di tengah kemajuan ekonomi, ketimpangan sosial masih menjadi persoalan yang mengganggu keadilan sosial. Pancasila sebagai panduan keadilan sosial mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan, namun tantangan ini tidak mudah diatasi. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial yang berlawanan dengan prinsip keadilan sosial.
4. Intoleransi dan Radikalisme
Masalah intoleransi beragama dan radikalisme menjadi ancaman serius bagi persatuan bangsa. Beberapa kelompok mencoba menyebarkan paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila melalui platform daring, yang dapat memecah belah bangsa.
Hal ini mengancam nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan dalam Pancasila, serta dapat memicu konflik yang membahayakan persatuan bangsa.
- Upaya Mewujudkan Nilai-Nilai Pancasila di Zaman Kekinian
 Pendidikan Pancasila yang Inovatif dan Relevan Pendidikan Pancasila harus disampaikan secara kreatif agar relevan dengan tantangan zaman.
1.  Melalui metode  interaktif, generasi muda dapat lebih mudah memahami  nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan. Misalnya, kegiatan di sekolah dapat diisi dengan simulasi musyawarah dan kegiatan gotong royong, yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila.Â
2.  Meningkatkan Literasi Digital Literasi digital menjadi kunci pemberantasan penyebaran berita bohong dan  ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Upaya literasi digital ini dapat dilakukan melalui kampanye-kampanye publik dan pelatihan di komunitas.Â
3. Â Masyarakat harus dididik untuk menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan mengkritik informasi yang disebarluaskan.Â