Mohon tunggu...
Sharyne S
Sharyne S Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - keterangan profil

ordinary human

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pencemaran Mikroplastik di Laut, Apa Pengaruhnya pada Kesehatan Manusia?

24 April 2020   23:00 Diperbarui: 24 April 2020   23:15 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Eric Taylor and Natalie Renier, WHOI Creative)


Pencemaran plastik menjadi masalah lingkungan yang besar di seluruh dunia. Lebih dari 5 triliun potongan plastik, atau setara dengan lebih dari 250.000 ton, ditemukan di lingkungan laut di seluruh dunia (Eriksen et al., 2014).

Sebagian besar sumber dari limbah plastik ini berasal dari aktivitas manusia di darat, sebagian kecil berasal dari kegiatan industri lepas pantai, dan aktivitas laut lain seperti aktivitas nelayan hingga aktivitas pariwisata.

Keberadaan mikroplastik di ekosistem laut menjadi perhatian khusus belakangan ini. Selain terkait dengan lingkungan, potensi ancaman pada kesehatan manusia juga menjadi perhatian terutama karena ukurannya yang kecil, dan kurangnya teknologi yang tersedia untuk mendeteksi keberadaan mikroplastik di lingkungan.

Beberapa penelitian menemukan kandungan mikroplastik pada sejumlah hewan yang dikonsumsi oleh manusia Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai konsumsi plastik oleh manusia melalui konsumsi spesies laut yang terkontaminasi dengan mikroplastik sebagai makanan dan potensi efeknya pada kesehatan manusia.

Mikroplastik di Ekosistem Laut

Ekosistem laut sebagian besasr tercemar oleh aktivitas manusia yang menghasilkan plastik kemudian masuk ke badan air melalui air limbah, sungai atau hembusan angin (Moore, 2008). Mikroplastik telah ditemukan terakumulasi pada ekosistem laut dengan laju yang terus meningkat (Waller et al., 2017).

Pada umumnya, mikroplastik digunakan sebagai scrub dalam kosmetik, pembersih tangan, hingga proses air blasting (Sharma & Chatterjee, 2017). Indonesia sendiri menjadi peringkat kedua dalam pencemar puing plastik terbesar di lautan (Jambeck et al, 2015).

Mikroplastik sendiri terbagi menjadi dua, yaitu mikroplastik primer dan mikroplastik sekunder. Mikroplastik primer adalah pecahan dari plastik yang berukuran lebih kecil (Sharma, 2017).

Berdasarkan komposisi kimianya, mikroplastik primer berasal dari pelepasan bahan baku plastik yang tidak disengaja dan juga bahan baku sampingan dari proses seperti emisi partiulat dari proses produksi, hingga kerusakan produk berbahan plastik (GESAMP, 2015 dalam Sharma, 2017).

Mikroplastik sekunder didefinisikan sebagai serpihan dari barang plastik yang lebih besar terpecah di ekosistem laut (Ryan et al., 2009, dalam Sharma, 2017). Proses pecahnya bahan plastik menjadi bagian yag lbeih kecil dipengruhi oleh cuaca (Arthur et al., 2009 dalam Sharma, 2017) dan degradasi foto oleh radiasi ultraviolet matahari (Barnes et al., 2009 dalam Sharma, 2017)

Mikroplastik pada Spesies Laut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun