Mohon tunggu...
Ruruh Sarasati
Ruruh Sarasati Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta, cinta Ibu, bintang, senja dan air.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Padamu, Kutitipkan Malam

9 November 2011   12:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:52 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku telah berjanji untuk menitipkan malam kepadamu. Karena ku tahu, kau akan menyimpan malam dengan baik. Kau akan membantuku menjaga kerlip bintang agar tetap tanpa pamrih. Kau akan mengamankan sekitarmu dan membiarkan kunang-kunang berpendar dalam kebahagiaan. Bulan yang syahdu juga akan aman berada dalam dekapanmu, berbaring bersama denyut harapan yang pernah aku lahirkan. Kau telah berjanji menjaga malam yang aku titipkan.

Sejak sebelum bertemu denganmu, aku tahu kelak di mana akan menitipkan malam. Aku tahu aku akan menemukanmu yang berserakan di tepian batu karang. Lalu benar, aku menemukanmu terkapar dalam luka yang telah membatu. Katamu, kau akan melakukan apa pun demi diriku karena aku telah berhasil membawamu pergi dari deburan ombak yang memekakkan. Dan aku tahu, kau lah yang paling tepat untuk menjaga malam.

Dari janjimu, aku tahu aku telah yakin meninggalkan malam padamu. Tidak untuk kau miliki. Aku hanya menitipkannya sementara saja karena aku harus mengambil pagi yang sejuk, yang berembun dan dihiasi semilir angin. Pagi yang membiaskan titik-titik bening di daun padi dan membuatku tersipu malu. Pagi yang tepat untuk menemani malam yang aku titipkan. Aku berhasil mendapatkan pagi yang syahdu itu melalui hembusan yang menyapu kelopak mataku dengan mendayu-dayu. Tak perlu aku tanyakan apakah pagi mau pergi bersamaku, pagi merindukanku sejak dulu.

Kini, aku tengah berada dalam perjalanan membawa pagi pulang. Mungkin aku akan meletakkan pagi di kamarku dulu, meninggalkannya untuk datang ke tempatmu dan mengambil malam. Kau tak perlu takut kehilangan malam (bila kau terlanjur cinta padanya) karena aku telah memesankan duplikat malam untukmu. Duplikat malam itu nantinya akan aku tinggalkan agar kau tak kesepian, agar luka mu selalu dingin dan tak kan terkena iritasi lagi. Atau kau ingin ikut bersamaku?

Aku tahu, kau mampu menjaga malam dengan sebaik-baiknya. Aku tahu, kau menghabiskan waktumu dengan dendang-dendang yang mendamaikan malam, dan aku pun tahu, kau telah berusaha menghiasi malam. Aku percaya padamu, dan mungkin suatu saat nanti aku akan kembali menitipkan malam padamu, karena ku tahu: malam mencintaimu :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun