Mohon tunggu...
Sharon Tambotto
Sharon Tambotto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga yang memiliki minat terhadap budaya dan literatur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Eksistensi Bantengan sebagai Identitas Budaya Lokal Kota B

30 Mei 2022   19:41 Diperbarui: 30 Mei 2022   19:41 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantengan merupakan salah-satu kesenian yang umumnya berkembang di masyarakat pedesaan dan beberapa wilayah yang terletak di daerah lereng pegunungan se-Jawa Timur. Bantengan merupakan bentuk perpaduan dari berbagai unsur kesenian seperti, sendratari, pencak silat, musik dan syair yang mengandung nuansa magis didalamnya. 

Kota Batu merupakan salah-satu wilayah dimana kesenian bantengan masih dilestarikan dan dikembangkan dengan sangat baik. Lewat kesenian bantengan dapat dilihat beberapa nilai-nilai historis, sosial, dan budaya masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa kesenian ini memiliki hubungan erat dengan kota Batu. Bantengan juga merupakan salah-satu hiburan rakyat di kota Batu disamping beberapa kesenian dan produk budaya lainnya yang bisa ditemukan di kota ini.

Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, kesenian bantengan juga memiliki fungsi sebagai salah-satu identitas lokal kebudayaan kota Batu. Identitas lokal merupakan wujud kekayaan dan juga kearifan lokal suatu daerah. Hal ini merupakan cerminan nyata dari kebudayaan, karakter, dan filosofi yang berkembang di antara masyarakat suatu daerah. Di tengah keberagaman yang ada di Indonesia, suatu daerah memerlukan identitas lokal yang menandai eksistensi mereka. Salah-satu elemen yang bisa menjadi identitas lokal suatu wilayah adalah seni pertunjukkan tradisional. Dalam hal ini, bantengan merupakan ungkapan ekspresi rasa keindahan dari identitas berbagai daerah di kota Batu.

Perkembangan kesenian bantengan di kota Batu merupakan hal yang sangat dinamis. Kesenian yang sangat akrab dengan unsur mistisnya ini, sempat mengalami penurunan eksistensi di kota Batu, namun kembali dibangkitkan dan berkembang dengan sangat baik di masyarakat. Seiring berjalannya banyak perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat dan beberapa elemen pendukungnya, yang pasti mempengaruhi bantengan sebagai salah-satu kebudayaan lokal kota Batu. Saat ini tantangan dalam melestarikan bantengan tentunya menjadi sangat berat karena perkembangan zaman serta adanya arus globalisasi.

Beberapa upaya dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah kota untuk melestarikan dan membangun citra bantengan sebagai salah-satu identitas kebudayaan dari kota Batu.

Upaya pelestarian kesenian bantengan sebagai identitas lokal kota Batu memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak-pihak yang ada. Peranan masyarakat menjadi sangat krusial dan juga merupakan tolak ukur dari eksistensi kesenian suatu daerah. Terkait dengan hal ini, masyarakat kota Batu telah menunjukkan rasa senang dan apresiasi yang tinggi terhadap seni pertunjukkan lokal daerah mereka. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya komunitas dan paguyuban bantengan yang dibentuk oleh masyarakat tiap daerah di kota Batu. Selanjutnya, komunitas ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menjalankan upaya mereka menjaga dan mengembangkan kesenian bantengan. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya orang yang mengikuti komunitas ini untuk mempelajari dan juga secara aktif menjadi bagian dari pertunjukkan bantengan. Tidak hanya itu, lewat paguyuban ini masyarakat juga dapat menyalurkan kreatifitasnya untuk mengembangkan kesenian bantengan sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya daerah Batu.

Paguyuban dan komunitas kesenian bantengan yang tersebar di beberapa wilayah kota Batu tentunya juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah kota. Dalam keberlangsungan eksitensi bantengan di kota Batu, pemerintah menjadi salah-satu institusi yang berperan penting. Dalam kaitannya dengan hal ini, pemerintah kota secara aktif ikut menjembatani dan memfasilitasi komunitas dan para pelaku seni bantengan ini. Selanjutnya, pemerintah juga mengadakan beberapa event sebagai wadah dimana para pelaku seni bantengan dapat menunjukkan kemampuan mereka kepada masyarakat luas. Bentuk apresiasi tersebut merupakan bukti nyata bahwa mereka memberikan perhatian yang sangat tinggi kepada seni Bantengan.

Selain antusiasme masyarakat dalam upaya pelestarian bantengan sebagai kesenian daerah yang kaya akan nilai sosial budaya daerah, Pemerintah kota juga telah melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan dan membangun bantengan sebagai salah-satu identitas budaya kota Batu. Beberapa kegiatan dan event juga merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah kota Batu untuk terus mengabadikan bantengan sebagai kebanggaan daerah. Bantengan Nuswantara atau festival 1000 banteng merupakan acara yang diciptakan untuk mengangkat kembali dan memperkenalkan kesenial lokal ini ke khalayak. Selain itu, kota Batu juga memberikan banyak ruang dan kesempatan kepada kesenian lokal ini untuk ditampilkan dalam berbagai acara lokal, nasional, maupun internasional.

Pemerintah juga mendorong kreatifitas warga untuk terus berkarya dengan mengangkat tema bantengan. Dapat dilihat bahwa pemerintah kota telah berusaha mengenalkan kesenian ini lewat berbagai media seperti batik banteng, sosial media, dan berbagai platform lainnya.

Batik tulis banteng agung merupakan motif yang mengangkat bantengan sebagai elemen utama didalamnya. Elemen banteng dalam motif banteng agung berdiri bersama elemen pelengkap lainnya yang membuat motif banteng agung berkembang ke beberapa variasi. Seperti motif ukel pari yang menjadi respresentasi dari kekayaan alam yang dimiliki oleh daerah Malang Raya, elemen banteng berdiri bersama orname garis dan titik yang merupakan gambaran dari struktur pari. Selanjutnya ada motif sogan klasik banteng batu, yang memadukan ornament banteng dan beberapa pola yang menyerupai tanaman atau hasil alam lainnya. Selain itu, masih ada banyak motif banteng agung lainnya, yang masing-masing memiliki cerita dan karakteristik yang berbeda dan unik. Batik banteng agung seringkali digunakan oleh para perwakilan kota ke berbagai event dan juga kegiatan lokal maupun luar daerah. Strategi ini terbukti berhasil menarik perhatian khalayak dan memperkenalkan bantengan sebagai kekayaan budaya dari kota Batu.

Dalam upaya pemertahanan kesenian bantengan di kota Batu, dibutuhkan upaya-upaya yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah kota Batu maupun masyarakat setempat dalam rangka melakukan kesenian Bantengan sudah sangat baik. Baik pemerintah dan masyarakat masing-masing memegang peran penting dalam usaha pelestarian kesenian bantengan sebagai identitas budaya kota Batu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun