Saya ingin menceritakan pengalaman baksos saya bersama teman – teman saya. Sesudah UAS, Senin, 7 Desember 2015 semua siswa SMAN16 Bekasi diwajibkan datang ke sekolah untuk mengetahui hasil nilai UAS dan remedial. Kebetulan saya dan teman – teman saya bertemu dengan guru sosiologi kami di kantin saat itu, namanya Pak Wahyu Munanto panggilannya Pak Wajenk. Kami menanyakan hasil nilai UAS sosiologi, kemudian kami diberi kertas hasil nilai sosiologi seluruh anak kelas X.8. Kami cukup kecewa dengan hasil nilai kami, 75 pas sekali di KKM. Ada yang mendapat nilai diatas KKM, 80 tetapi tidak lulus karena ada beberapa nilai tugas dan nilai ulangan harian yang kurang bagus.
Namun ada dua orang teman kelas saya yang mendapat nilai UAS sosiologinya bagus dan lulus yaitu Firza dan Irza, Pak Wajenk mengakui bahwa mereka telah memecahkan rekor nilai ulangan sosiologi tertinggi dari angkatan – angkatan yang sebelumnya. Wah saya bangga mendengarnya, ya memang mereka adalah anak yang pintar di kelas X.8. Kemudian kami bertanya kepada Pak Wajenk tugas apa yang harus kami kerjakan untuk menambah nilai UAS sosiologi yang kurang itu. Beliau memberikan tugas kepada kami yaitu mengadakan kegiatan acara Bakti Sosial ke panti asuhan dengan tujuan untuk berbagi dan merasakan kebersamaan.
Selasa, 8 Desember 2015 kami datang ke sekolah lagi dan memanggil seluruh anak X.8 dan memberitahukan siapa saja yang remed sosiologi. Kami berkumpul di kelas untuk rapat membicarakan kegiatan Baksos yang akan di laksanakan. Tetapi hanya ada beberapa anak yang masih ada di sekolah jadi kami tetap melanjutkan rapat pertama. Setelah sudah kumpul, teman saya Rachel mewakili rapat tersebut dan membuat struktur panitia baksos dan menjabat sebagai ketua panitia.
Berikut struktur panitia baksos:
Ketua : Rachel A
Wakil : Alfa S
Bendahara : Diah N
MC : Sharon S, yaitu saya sendiri & Dimas A
Dokumentasi : Abidzar, Hilda, Kellis
Konsumsi : Astri, Filsa, Nanda, Tyas
Pengisi Acara : Arif, Irza, Retno, Siti
Perlengkapan : Benito, Fatch, Karljose
Transportasi : Dzikri, Rizky, Romario
Anggota : Anisa, Anissa Adha, Erlis, Rana, Reza, Salsabilla.
Namun, ada sedikit keluhan dari Alfa, Benito, Karljose, Astri, Anisa, Reza, dan Nanda karena mereka mengikuti pelantikan ekskul dan osis. Jadi mereka tidak dapat ikut serta dalam kegiatan baksos ini. Dan hanya 20 orang panitia yang ikut.
Rabu, 9 Desember 2015 datang ke sekolah lagi untuk rapat baksos kedua. Kami memilih hari Sabtu, 12 Desember 2015 untuk mengadakan acara baksos tersebut dan Panti asuhan yang kami pilih untuk mengadakan acara baksos adalah YAYASAN AL-HIDAYAH PANTI SOSIAL ANAK ASUH yang berlokasi di JL. Al-Hidayah RT.002/02 No.51 Jatibening, Pondok Gede Bekasi. Di panti tersebut terdapat kurang lebih 20 orang anak, ada anak yang berumur 5 hingga 10 tahun, dan remaja berumur sekitar 12 sampai 16 tahun. Dan untuk mengadacakan acara baksos tersebut kami butuh modal kurang lebih Rp.1.500.000 untuk makanan dan minumannya. Uang yg dikeluarkan oleh Panitia adalah Rp.50.000 sedangkan untuk anggota Rp.30.000.
Kamis, 10 Desember 2015 kami para panitia berkumpul lagi di sekolah untuk rapat ketiga. Bendahara menagih uang untuk modal kepada para panitia dan anggota. Alhamdulillah semua sudah bayar tinggal membeli perlengkapannya saja seperti makanan, snack, minuman, dll. Lalu kami membuat tema untuk acara baksos yaitu FES (Fun, Education, & Social) yang didalam acaranya ada berupa games, edukasi, pendidikan yang akan di bawakan oleh panitia acara. Untuk hari Sabtu nanti para panitia diwajibkan untuk memakai pakaian kaos berwarna hitam dan celana/rok abu-abu sekolah agar terlihat kompak. Untuk perempuan yang muslim di perkenankan untuk memakai kerudung agar terlihat lebih sopan. Dan para panitia menyusun susunan acara. Berikut susunan acara:
Pembukaan
10:00 s/d 10:20
Sambutan pemilik panti
10:20 s/d 10:30
Perkenalan
10:30 s/d 11:00
Games
11:00 s/d 11:45
Isoma
11:45 s/d 12:30
Foto bersama dan halal bihalal
12:30 s/d 14:00
Karena hari Sabtu acaranya mulai jam 10.00, maka para panitia janjian berkumpul di sekolah pada jam 08.30 supaya tidak ngaret nantinya. Hari Jum’at kami diperkenankan untuk istirahat dirumah untuk mempersiapkan energi untuk hari Sabtu nanti. Tetapi Jum’at, 11 Desember 2015 saya dan panitia konsumsi, ketua, dan beberapa anggota membantu panitia konsumsi untuk mempersiapkan makanan dan minuman untuk baksos nanti, kami membeli makanan, snack, permen, dan susu untuk anak panti. Ya walaupun saya hanya menjadi MC, tetapi saya niat untuk membantu. Setelah itu saya pulang dan dirumah saya istirahat, saya tidak sabar untuk hari Sabtu akan seperti apa dan terbayang – bayang dipikiran saya.
Sabtu, 12 Desember 2015 telah tiba. Saya bangun jam 05.00 untuk mandi, sholat subuh dan prepare untuk berangkat. Saya berangkat dari rumah pada jam 07.30 karena butuh waktu kurang lebih 20 menit selama di perjalanan. Saat saya sudah sampai sekolah ternyata para panita sudah berkumpul dan membawa barang – barang perlengkapannya. Hanya tinggal 2-3 orang lagi yang belum datang. Kami menunggu hingga 15 menit. Setelah semua sudah berkumpul, kami siap – siap untuk berangkat ke Panti pada jam 09.00. Saya, dan 2 teman saya Retno & Erlis berangkat menggunakan mobil, yg menyetir adalah ayahnya Erlis, sedangkan panitia yang lain berangkat menggunakan motor. Saya dan teman saya menggunakan mobil karena kendaraan motor kurang. Saya sempat salah jalan dan terjebak macet di jalan raya Jatibening, namun kami bisa memilih jalan lain, kami memakan waktu diperjalanan sekitar 25menit. Ketika sampai, kami ternyata sedikit telat 10 menit, para panitia dan anak panti sudah menunggu. Ternyata ada guru sosiologi kami yaitu Pak Wajenk yang datang untuk menengok kegiatan kami, kami senang dia mau datang untuk melihat.
Lalu selanjutnya ada pembukaan dan sambutan dari pemilik panti Bpk. Jayadih juga guru sosiologi kami yaitu Bpk. Wajenk.
Lalu setelah itu, isoma (istirahat, sholat, makan). Para panitia konsumsi dan perkap membagikan makanan kepada anak-anak panti untuk makan, setelah itu mengajak mereka untuk sholat berjamaah.
Pesan saya, sayangilah dan doakan orang tua selagi mereka masih ada dan dapat memberikan kasih sayangnya kepada kita. Karena apabila suatu saat nanti mereka dipanggil tuhan, atau sudah tidak ada, maka kita tidak akan dapat merasakan kasih sayangnya lagi, bahkan tak akan dapat digantikan oleh siapa pun.
Sekian dan terima kasih:)
Assallamualaikum, wr.wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H