Mohon tunggu...
Sharli Fitria Aa Sriron
Sharli Fitria Aa Sriron Mohon Tunggu... Mahasiswa - A girls

Just try to write

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Nongkrong Anak Muda di Kafe

2 Juni 2022   15:54 Diperbarui: 2 Juni 2022   20:52 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi dengan ciri khas nya (Dok. Pribadi)

Nongkrong di kafe, budaya yang dipandang sebelah mata?

Tendensi budaya nongkrong yang terlihat seperti budaya pemalas dan tidak berguna, memiliki potensi besar untuk mengurangi stress. Budaya nongkrong juga berperan dalam meningkatkan kreativitas dalam berpikir dan berkarya yang dsalurkan melalui bisnis dan usaha.

Walaupun dipandang sebelah mata, budaya nongkrong terbukti tetap eksis lho.

Nongkrong di kafe juga menjadi bentuk dari aktualisasi diri terutama bagi remaja. Bentuk aktualisasi yang dapat dilakukan berupa update status atau foto di berbagai media sosial sehingga akan diketahui oleh banyak orang. Budaya nongkrong di kafe dapat menjadi sebuah pengakuan diri yang eksis karena mengikuti tren yang ada. Selain aktualisasi diri, nongrong di kafe juga juga menjadi tempat untuk mengekspresikan diri melalui konstruksi kafe sebagai suatu objek yang menarik dan diminati sehingga menjadi gaya hidup.

So, budaya nongkrong menjadi aktivitas yang dinamis dan memiliki makna serta pesan tersendiri bagi pelakunya.

Sumber:

Tucker, Catherine M. (2011). Coffee Culture: Local Experiences, Global Connections. New York: Routledge

Herlyana, Elly. (2012). Fenomena Coffee Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru Kaum Muda. Jurnal THAQFIYYT, Vol. 13, No. 1 Juni 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun