Pada dasarnya ilmu kesejahteraan sosial mengajarkan kepada kita bagaimana cara atau proses untuk mengatasi situasi-situasi yang sulit dimengerti seperti memahami kehidupan seseorang atau problematika permasalahan sosial lainnya dan juga memberi kita arti untuk saling menolong  karena pada hakikatnya kita adalah makhluk sosial dan makhluk sosial itu tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain dalam kegiatan sehari-harinya.
Disisi lain, tidak jarang banyak orang mengaitkan antara ilmu kesejahteraan sosial dengan sosiologi. Hal tersebut tidaklah salah karena kesejahteraan sosial ini memang awalnya merupakan turunan dari sosiologi. Meski demikian, dalam upaya perkembangan serta prosesnya kedua ilmu ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dan bahkan beberapa universitas di Indonesia memberi gelar sarjana ilmu kesejahteraan sosial dengan gelar S.Sos. yang dimana gelar tersebut sama halnya dengan sarjana ilmu sosiologi.
 Dalam persoalan perbedaan kedua ilmu tersebut poin mudah yang bisa diambil ialah seperti ilmu kesejahteraan sosial ini lebih ke ilmu terapan yang dalam proses pembelajarannya mempelajari cara dan langkah yang  bisa langsung di terapkan dalam menangani permasalahan sosial.  Sedangkan ilmu sosiologi mereka lebih berfokus untuk mempelajari permasalahan-permasalahan sosial dan menggunakan berbagai macam jenis teori sosial sebagai kerangka berpikirnya.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, ilmu kesejahteraan sosial dalam proses perkembangan atau pembelajarannya lebih dominan ke dalam praktik langsung sehingga mereka yang menjadi anak kesejahteraan sosial akan sering berinteksi langsung dengan masyarakat sekitar yang dimana hal tersebut juga akan mengajarkan mereka untuk lebih berjiwa sosial, menambah kepercayaan diri, serta memperbanyak relasi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H