Mohon tunggu...
Hawang Tri
Hawang Tri Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar yang senang berbagi pengalaman.

Saya adalah seorang pengusaha di bidang jasa. Sangat suka menulis, sehingga saya curahkan tulisan-tulisan saya di kompasiana ini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ternyata Kata-kata Menyimpan Kekuatan yang Dahsyat

15 Desember 2017   10:18 Diperbarui: 15 Desember 2017   10:22 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai kita tahu bahwa susunan kata mengandung kekuatan yang hebat, kemudian kita hendak menggunakan kekuatan ini semaksimal mungkin supaya melimpahkan hikmah bagi kita. Terdapat tiga kaidah yang sebaiknya kita ingat-ingat dalam memanfaatkan kekuatan kata kata supaya memberikan dampak yang bagus untuk kita.

Bicara Positif

Cerita ini dapat merepresentasikan bagaimana perkataan baik yang diucapkan seseorang dapat menghindarkannya dari kesulitan. Di suatu malam, seorang raja bermimpi aneh. Dalam mimpi itu gigi sang raja terlepas semuanya. Keesokan harinya dia mengundang ahli mimpi yang dapat mengartikan mimpi tersebut. Orang pintar kesatu yang dipanggil diundang mengatakan kepada raja, "Paduka Raja, mimpi Paduka artinya bahwa segenap keluarga dan kerabat dekat Paduka akan meninggal dunia." Mengetahui informasi yang buruk ini, emosi sang raja naik. Sang raja menyuruh pada prajuritnya untuk memenjarakan ahli mimpi pertama tersebut.

Berikutnya Raja menyeru orang pandai kedua untuk menafsirkan mimpi janggal sang raja. Ahli mimpi kedua ini menyampaikan pada raja, "Wahai Sang Raja, mimpi Raja bertanda baik bagi Paduka. Mimpi tersebut bermakna bahwa Paduka Raja akan dikaruniakan umur panjang, sampai-sampai lebih panjang dari famili dan sahabat terdekat Raja." Mengetahui informasi baik yang dinyatakan sang Raja pun merasa senang. 

Selanjutnya Raja memerintahkan pengawalnya untuk menganugrahi sekotak emas untuk ahli mimpi kedua tersebut. Cerita ini menunjukkan bahwa prinsipnya kedua peramal tersebut mengatakan sesuatu yang sama namun disusun dengan pilihan kata-kata yang tidak sama. Dari analogi tersebut kita dapat belajar untuk lebih hati-hati dalam bercakap, yaitu untuk mengambil kata-kata yang tepat dalam berbicara.

Dengar Positif

Seorang anak kecil sering kali mendengar ibunya berkata, "Kamu memang anak bodoh, anak dedel, pembengkang, dan tidak tau sopan santun. Kamu pasti tidak akan sukses karena kamu memang bego' dedel, pembengkang, dan sering menyulitkan orang tua." Lambat laun, kalau kata-kata ini sering diulang-ulang, maka sang anak akan betul-betul percaya bahwa dirinya bodoh, bandel, dan sering menyulitkan orang tua. dia pun akan berdalih untuk tidak mau belajar, dan melaksanakan ulah yang dianggap "bandel dan menyedihkan bapak ibunya" seperti yang ucapan yang didengarnya.

Hal tersebut tidak hanya berlaku pada anak kecil. Orang dewasa pun bisa terinfeksi pada apa yang mereka sering dengar. Maka, apa yang selayaknya dilakukan supaya kita mendapat dampak positif? Kalau kita sukar mempengaruhi orang-orang di sekeliling kita untuk berbicara positif, maka yang dapat kita kerjakan adalah bersahabat dengan orang-orang yang sering berbicara positif. Dengan berteman dengan orang-orang begini, maka kita terdorong untuk memandang segala hal dari sudut pandang positif, yang akhirnya akan mempengaruhi tindakan dan keputusan yang kita lakukan dalam kehidupan kita ini.

Baca yang Positif

Tulisan ialah salah sekian dari sumber makanan bagi pikiran kita. Bila kita banyak membaca bacaan yang baik (seperti: bacaan mengenai pola hidup sehat, biodata orang-orang sukses, ataupun semangat atau modivikasi terbaru diberbagai sektor), maka pengetahuan kita tentang bahasan yang kita serap bertambah. 

Wawasan ini seringkali penasaran kita untuk mencobanya. Misalnya kita selesai membaca tentang strategi hemat berpromosi, wajar saja jika kita bergegas ingin mengaplikasikan teori yang kita tela'ah Atau kita baru rampung membaca strategi baru memenangkan persaingan di period keterpurukan, pastinya kalau kita memang menghadapi kondisi persaingan di masa keterpurukan dan diharuskan untuk menang, kita akan menjajal metode itu. So, untuk mengendalikan kekuatan kata-kata, kita hendaknya juga berhati-hati dalam membaca buku-buku, artikel yang kita baca. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun