Keraton Ratu Boko sendiri merupakan salah satu situs permukiman dari masa klasik di Jawa, yang mengandung beragam tinggalan. Situs permukiman kuno seluas 25 hektar itu memilik ragam tinggalan berupa gapura, batur, talud, kolam, dan gua. Situs Ratu Boko ditemukan pertama kali oleh van Boeckholtz pada tahun 1790.
Karena situs ini meninggalkan banyak reruntuhan, jadi jangan heran jika pembaca ke sana, kalian hanya akan melihat potongan reruntuhan saja. Meskipun begitu, tempat ini worth it untuk dikunjungi.
Nah, bagi penggemar foto selfie, katanya kalau mengunjungi Keraton Ratu Boko, wajib banget nih foto di Pendapa yang terletak di bagian selatan arah gapura, sebab spot tersebut incaran yang paling hits terutama ketika sunset tiba.
Tidak hanya itu, bagi pengunjung yang ingin duduk bersantai dan menikmati angin, bisa duduk juga di rerumputan dekat gerbang utama atau di Candi Pembakaran.Â
Kami pun berjalan agak jauh ke dalam, dan mengabadikan momen di lokasi bagian Pendapa dan Kaputren.Â
Hari semakin siang, kami pun bergegas melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan. Karena kami sudah letih dan cuaca makin panas, kami memutuskan mengelilingi kompleks Candi Prambanan dengan menyewa mobil golf seharga 200 ribu.
Beruntung kami dapat supir yang mau menjelaskan sejarah dan bagian-bagian dari kompleks Candi Prambanan, sehingga kami jadi tahu sejarahnya. Ditambah salah satu kawanku nampaknya senang sekali, sampai-sampai ia tetap stay di dalam mobil dan tidak turun-turun.Â