Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Era Sudah Digital, Apakah Brosur Masih Menjadi Promosi yang Efektif?

31 Maret 2022   13:38 Diperbarui: 31 Maret 2022   19:11 1832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama pandemi dan banyak menghabiskan waktu di rumah, semakin ke sini saya merasa menjadi introvert. Interaksi dengan manusia semakin jarang, berjemur hampir tidak pernah, dan bahkan keluar rumah bisa terhitung jari.

Suatu hari ibu menyuruh saya agar berjemur di luar, maka saya pun menuruti, hitung-hitung biar menambah asupan vitamin D dari sinar matahari. 

Saat saya baru melangkahkan kaki ke dekat pagar, saya melihat beberapa brosur iklan terselip di pagar rumah saya.

Brosur tersebut pun beragam jenisnya, mulai dari brosur fast food, service elektronik, hingga brosur kredit motor.

Saya pun mengambil salah satu sembari berkata dalam hati, "Memangnya promosi lewat brosur masih zaman ya?"

Memanfaatkan Media Sosial
Ilustrasi promosi lewat media sosial (Sumber: Pexels/pixabay)
Ilustrasi promosi lewat media sosial (Sumber: Pexels/pixabay)

Meski zaman sudah memasuki era digital, sepertinya pelaku bisnis sudah saatnya memanfaatkan media sosial. Apalagi bagi mereka yang memiliki usaha berskala kecil.

Seperti diketahui, platform media sosial kini banyak jenisnya, nah bagi kamu pelaku bisnis, bisa memulai dari yang termudah yaitu lewat WhatsApp. Aplikasi pesan singkat buatan Jan Koum ini memang kehadirannya tidak bisa lepas dari genggaman tangan.

Bahkan sekarang tersedia WhatsApp bisnis, kamu bisa memulai langkah pertama dengan download WhatsApp bisnis dari Playstore. Setelah diunduh, kamu bisa memulai  dengan melengkapi Business profile, mulai dari foto profil, nama, hingga alamat email. Jangan lupa, lengkapi foto produk yang akan kamu jual begitu pula dengan deskripsi dan juga harganya.


Manfaatkan greeting message atau pesan otomatis yang berguna untuk memperkenalkan usaha ke pelanggan baru. Dengan menggunakan fitur greeting message ini, tentunya pelaku usaha dapat memberikan pelayanan terbaik sehingga tidak perlu stand by mengetikkan hal yang sama berulang.

Selanjutnya kamu bisa kelola kontak dan obrolan dengan menggunakan label. Fitur ini membantu pengelola bisnis mengelola kontak dan obralan, sehingga memudahkan untuk memfilter dari mana pertanyaan yang masuk, apakah dari pelanggan baru atau lama.

Nah, terakhir bagi kamu yang menggunakan Whatsapp bussiness atau WhatsApp Messenger, kamu bisa memanfaatkan WhastApp status untuk mempromosikan bisnismu. Aturlah penjadwalan untuk promosi, jangan terlalu sering, gunakanlah waktu prime time atau magrib menjelang malam di mana kebanyakan orang telah selesai beraktivitas sehingga status promosi kamu berpeluang di-notice. Terakhir, jangan lupa bikin caption status yang menarik!

Dari WhatsApp Mencoba ke Twitter

Selain WhatsApp, platform sosial media lainnya yang bisa kamu coba untuk promosi ialah Twitter. Kalau kamu punya akun twitter, jangan cuman digunakan untuk update status, hehe. Bagi kamu pelaku usaha, kamu bisa memanfaatkan platform ini sebagai media promosi.

Pertama-tama, kamu bisa buat utas (thread). Dilansir dari help.twitter.com, utas (thread) di Twitter adalah rangkaian Tweet yang terhubung dari seseorang. Dengan sebuah utas, Anda dapat memberikan konteks tambahan, pembaruan, atau poin tambahan dengan menghubungkan beberapa Tweet bersama. 

Ingat, dalam membuat ustas (thread) tentunya perlu effort yang mampu mengundang daya tarik audiens di Twitter. Kamu bisa membuat utas (thread) lewat gaya story telling. Lengkapi juga dengan foto-foto produk yang bagus. Nah di akhir, baru deh kamu bisa masukan produk yang ingin kamu promosikan.

Kedua, gabung dengan obrolan netizen dari akun yang kamu follow. Nah strategi ini banyak dimanfaatkan kebanyakan pelaku usaha. 

Tapi perlu diingat, meski obrolan yang dibahas lagi viral nih, kamu jangan asal nimbrung kemudian main promosikan produk kamu begitu saja, sebab hal itu tidak jarang mengganggu audience lain yang sedang asyik membaca komentar audience lainnya.  

Daripada kamu asal nimbrung dengan memanfaatkan obrolan yang lagi viral, kemudian disindir karena mengganggu audience di Twitter. Kamu bisa mengubah cara promosi kamu dengan memulai follow influencer atau akun-akun terkenal. Nah saat mereka sedang bikin tweet mengajak audience memperbolehkan promosi produk, di saat itulah kamu bisa memulainya. Kan justru terlihat elok, bukan? 

Itulah tadi sekilas tips memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan bisnis kamu. Selain dapat diikuti oleh pelaku usaha kecil, tips ini juga bisa dilakukan oleh sales yang bekerja di perusahaan service jasa atau otomotif yang sedang kejar target. 

Ya, pada akhirnya, promosi secara offline tidak selamanya rugi. Terkadang, saya pribadi pun masih suka menyimpan brosur-brosur penjualan yang terpajang di pagar rumah. Ya siapa tahu, jika mesin cuci saya rusak, saya bisa menghubungi nomor yang tertera. Atau someday, saya pengen beli motor, setidaknya brosur tersebut bisa memberikan informasi kepada saya mengenai kisaran harganya sehingga saya bisa nabung terlebih dahulu.  Atau, jika saya butuh layanan internet, saya bisa langsung juga menghubungi nomor si sales.

Dengan hadirnya teknologi dan berkembangnya beberapa platform, sudah saatnya pelaku usaha atau seorang sales melirik strategi promosi secara online. Jika saat ini, kamu hanya bisa menggunakan WhatsApp, maka fitur status dirasa cukup juga kok, asal jangan lupa atur startegi marketingnya!

Referensi: 1 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun