Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Serunya Berburu Foto Instagramable di "7 Negara" dalam Sehari

31 Desember 2020   19:31 Diperbarui: 29 April 2021   05:54 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu wisatawan sedang melihat-lihat benda yang dijual di toko di Jepang (Dokumentasi pribadi)

Halo Kompasianer...libur tahun baru gini, kamu sudah punya rencana liburan? Atau belum sama sekali?

By the way, ngomongin libur tahun baru, pasti sebagian dari kalian sudah ada yang pesen tiket jauh-jauh hari buat pergi berlibur. Tak bisa dipungkiri, berbulan-bulan di rumah aja memang membuat bosan sehingga niat untuk berlibur pastinya terus menjadi.

Bahkan, kini beberapa tempat wisata di dalam negeri juga sudah perlahan-lahan dibuka untuk publik, sehingga jika tidak bisa ke luar negeri, menghabiskan waktu di dalam negeri pun tak jadi soal. 

Berhubung di Kompasiana sedang ada topil “Wisata Instagramable”, saya jadi tertarik nih mau memberikan sedikit kisah perjalanan saya dan sahabat saya berlibur “keliling luar negeri” tanpa perlu ke luar negeri.

Nahloh, gimana maksudnya?

Jadi gini ceritanya, sebagai pekerja yang butuh liburan, awal Maret 2020 lalu saya dan sahabat saya memutuskan untuk berlibur ala-ala backpacker (supaya hemat) selama 2 hari. 

Meski plan yang direncanakan sedikit dadakan, sebagai anak milenial yang hobi jepret sana jepret sini, tentunya destinasi yang kami pilih untuk berlibur harus Instagramable biar nanti bisa di-upload di feed Instagram 😁

Berangkat Rabu pagi dengan menggunakan bus dan tiba di lokasi siang hari. Kami pun langsung bergegas menuju hotel supaya perjalanan ke lokasi wisata tidak terlalu sore. Setelah beberes dan keluar hotel, dalam waktu 9 menit kami pun akhirnya tiba di “7 negara".

Lah kok cepet?

Yaiyalah, saya dan sahabat saya cuman berlibur ke Lembang Bandung tepatnya ke “The Great Asia Africa”🤭

Beruntung hari di mana kita pergi ke sana merupakan hari biasa (weekdays), maka tidak banyak wisatawan yang kita temui. Namun, karena langit di hari Rabu bulan Maret itu nampak tidak bersahabat, maka kami pun segera bergegas masuk ke pavilion pertama, yaitu negara Korea Selatan.

Pavilion Korea (Dokumentasi pribadi)
Pavilion Korea (Dokumentasi pribadi)
Bagi kamu yang pengen banget ke Korsel tapi belum ada waktu dan juga uang, saya kira Korean Village di The Great Asia Africa ini bisa loh jadi tujuanmu.

Meski nampak kecil pavilionnya, namun di dalam kamu bisa foto-foto di seperti layaknya drakor bertema kerajaan. Plus, kalau kamu mau sewa Hanbok (pakaian tradisional Korea) juga bisa lho, cukup dengan mengeluarkan Rp 50.000, kamu bisa berfoto di Korea Pavilion sembari mengenakan Hanbok.

Oh iya selain itu, di spot Korea ada jajanan kuliner tradisional Korea juga, mulai dari Kimchi, Tteokbokki, Kimchi Bokkem Bab, Jjin Bbang, dan Jin La Myeon. Duh, jadi ngiler kan…..🤤

Spot jajanan kuliner tradisional Korea (Dokumentasi pribadi)
Spot jajanan kuliner tradisional Korea (Dokumentasi pribadi)
Yuk lanjut, setelah dari Korea, saya dan sahabat saya langsung menuju ke Thailand. Berhubung lokasi antara Korea dan Thailand jaraknya deket banget. Yasudah deh kami pun langsung cus dan berfoto di Pavilion Thailand serta di deretan instalasi  jendela yang terlihat kuno namun Instgramable.

Sahabat saya berfoto di salah satu pavilion Thailand, bagus kan? (Dokumentasi pribadi)
Sahabat saya berfoto di salah satu pavilion Thailand, bagus kan? (Dokumentasi pribadi)
Setelah buru-buru foto di Pavilion Thailland, kami pun langsung buru-buru ke bawah untuk berkunjung ke India. Oh iya, untuk menuju ke bawah, jalannya agak menurun dan sedikit curam, jadi bagi kamu yang mau ke sana, saya saranin pakai sepatu ya. 

Memasuki Pavilion India, lagu Kuch Kuch Hota Hai mengalun berdayu-dayu membuat nuansa India nampak kental. Selain itu, keberadaan taman-taman yang disertai dengan bunga bunga semakin membuat diri ini betah untuk berlama-lama. 

Pink City, Jaipur (Dokumentasi pribadi)
Pink City, Jaipur (Dokumentasi pribadi)
Bagi kamu yang mau berfoto di spot yang Instagramable, kamu bisa langsung menuju landmark Pink City, Jaipur sambil mengenakan pakaian lehenga choli atau saree dan kurti salwar yang tentunya harus sewa terlebih dahulu.

Mengabadikan momen di Pink City, Jaipur (Dokumentasi pribadi)
Mengabadikan momen di Pink City, Jaipur (Dokumentasi pribadi)
Setelah saya dan sahabat saya ber-Kuch Kuch Hota Hai, kami pun lanjut ke Jepang. Please guys, jangan bayangkan kami berteleportasi, namanya juga liburan ala-ala ke luar negeri, jadinya ya begini deh cepet banget.😂

Di Pavilion Jepang, ada spot yang tentunya gak boleh dilewatkan untuk berfoto. Spot tersebut ialah replika Fushimi Inari Taisha. Kalau dilihat dari banyaknya orang, sepertinya spot ini yang paling banyak diincar oleh para wisatawan. Jadi, gak kebayang deh kalau kamu ke sana pas weekend atau hari libur nasional.

Replika Fushimi Inari Taisha (Dokumentasi pribadi)
Replika Fushimi Inari Taisha (Dokumentasi pribadi)
Puas berfoto-foto di replika Fushimi Inari Taisha, kami pun dikejutkan dengan miniatur Kyoto. Menurut saya, Pavilion Jepang ini terasa sekali nuansa Jepangnya. Apalagi keberadaan pohon sakura, pajangan Kabuto (pelindung kepala yang dibuat dari besi untuk melindungi kepala/wajah dari benda keras),  serta rumah Jepang tradisional yang bernuansa kayu bawaannya jadi pengen foto-foto terus deh di setiap sudut. 

Pavilion Jepang (Dokumentasi pribadi)
Pavilion Jepang (Dokumentasi pribadi)
Kalau mau merasakan suasana Jepangnya lagi juga bisa lho, tinggal jalan ke tengah dekat kolam, terdapat  barisan plakat Ema. Bagi yang belum tau plakat Ema itu merupakan potongan kayu kecil yang digunakan orang beragama Buddha dan Shinto untuk menuliskan doa dan harapan mereka.

Barisan plakat Ema (Dokumentasi pribadi)
Barisan plakat Ema (Dokumentasi pribadi)
Tapi guys, berhubung lokasi plakat Ema berada di tengah-tengah jalan, saya dan sahabat saya fotonya musti buru-buru karena spot tersebut juga dekat dengan jalan yang dilalui orang. Pokoknya Kawasan Jepang ini keren deh, kamu bebas mau pose seperti apa dan di mana saja. Selain itu, kalau mau foto dengan Kimono juga bisa loh…..

Keliling Jepang sudah, lalu kami lanjut memasuki Kawasan Afrika yang luasnya minta ampun deh. Saking luasanya, kami pun sampai bingung mau foto di mana. Alhasil, kami memilih berfoto di deretan dekorasi pensil raksasa warna-warni yang menghiasi sepanjang jalur setapak.

Foto di deretan pensil raksasa dan dekorasi jendela tua (Dokumentasi pribadi)
Foto di deretan pensil raksasa dan dekorasi jendela tua (Dokumentasi pribadi)
Bagi teman-teman yang berniat ke sana, cukup menyiapkan uang sebesar Rp 50.000/orang sebagai harga tiket masuk. Tapi inget, tiket jangan langsung dibuang apalagi hilang, soalnya bisa ditukar dengan minuman, baik minuman dingin maupun hangat. Dan kalau kamu laper banget, tenang aja di sana juga banyak toko-toko yang menawarkan kuliner khas dari setiap masing-masing negara.

Pusat kuliner (Dokumentasi pribadi)
Pusat kuliner (Dokumentasi pribadi)
Begitulah perjalanan singkat saya dan sahabat saya berkeliling luar negeri dalam sehari awal Maret 2020 lalu, namun karena cuaca yang saat itu tidak bersahabat, alhasil kami tidak sempat berfoto di Kawasan Afrika dan juga Timur Tengah.

Moga-moga destinasi ini bisa menjadi pilihan utnuk teman-teman yang ingin berlibur setelah pandemi berakhir atau kalau mau tetap jalan-jalan, tetap ikuti aturan protokol kesehatan ya….

Akhirnya foto di Jepang, hehehe (Dokumentasi pribadi)
Akhirnya foto di Jepang, hehehe (Dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun