Menikmati Senja bersama Alunan Musikalisasi Puisi Sapardi dan Joko Pinurbo

Susu membuatmu manja

Sontak puisi yang dia bacakan secara dadakan membuat seluruh penonton bertepuk tangan.

Generasi milenial dan puisi

Saat ini puisi dapat dinikmati oleh siapa saja dari berbagai usia. Bahkan di era modern saat ini, banyak remaja yang sering menggunggah potongan quote atau update status menggunakan puisi milik sastrawan terkenal untuk menggambarkan suasana hatinya.

Menurut Joko Pinurbo, generasi milenial saat ini punya cara sendiri dalam menikmati karya sastra. Bahkan dia bersyukur perkembangan media sosial saat ini dirasa banyak memberikan manfaat. Dalam forum tersebut, dia juga mengaku kaget dengan kehadiran orang-orang atau promotor yang tidak dia kenal itu telah memposting karyanya sebagai caption status di media sosial. Baginya kehadiran mereka telah membuat dirinya beserta karya-karyanya lebih dikenal lagi oleh masyarakat.

"Saya bersyukur dengan adanya promotor yang tidak saya kenal, sekarang buku saya banyak dicetak ulang," ujar Joko Pinurbo.

Pembagian hadiah berupa uang tabungan sebesar 100 ribu rupiah kepada para peserta yang mampu menjawab pertanyaan (dokpri)

Sebelum acara ditutup, Tatyana Soebianto selaku MC membagikan 5 pertanyaan kepada peserta yang hadir seputar sharing yang dilakukan sore hari itu. Peserta yang mampu menjawab mendapatkan tabungan sebesar 100 ribu.

Oppie Andaresta membawakan musikalisasi puisi yang berjudul

Acara sharing yang berakhir hingga jam 5 sore pun ditutup dengan penampilang musikalisi puisi yang dibawakan oleh Oppie Andaresta dan Tatyana Soebianto. Masing-masing penyanyi setidaknya membawa sekitar 3-4 musikalisasi puisi dari setiap kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono dan Joko Pinurbo.

Tatyana Soebianto membawakan musikalisasi puisi berjudul

Bagi kamu yang tak sempat melihat musikalisasi puisi di acara GWRF 2018 tak perlu merasa khawatir sebab pertengahan April, Oppie Andaresta akan mengeluarkan album musikalisasi yang diberi judul "Baju Bulan" yang akan dijual bersamaan dengan cetakan ketiga dari "Buku Latihan Tidur."

Senja di hari minggu itu, di dalam bus bertingkat, aku pulang bersama alunan "Sungai" dan " Yang Fana adalah Waktu" yang terus bergema di telingaku.

Terima kasih Jakarta atas senjanya yang indah.