Cabeyan (14/8/2023). Angka stunting di Desa Cabeyan sangatlah tinggi mencapai 26 anak berdasarkan data internal Desa Cabeyan Bulan Juli 2023. Jumlah tersebut dapat terus menurun apabila kita bersama-sama dapat menghadapinya. Cara yang dapat dilakukan adalah memberikan pemahaman mengenai stunting ke masyarakat. Stunting sendiri merupakan kondisi yang sangat berbahaya yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan fisik, terganggunya perkembangan otak dan metabolisme tubuh.
Stunting dapat disebabkan banyak hal, antaranya tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang yang masih rendah, pemberian ASI yang kurang maksimal, anak tidak rutin dilakukan imunisasi, dan kondisi ekonomi yang tidak stabil. Para ahli mengatakan bahwa stunting pada anak merupakan dampak dari terjadinya malnutrisi selama 1.000 hari pertama kehidupan. Gangguan perkembangan fisik pada anak yang mengalami stunting akan berpengaruh pada kemampuan kognitif (berpikir, membaca, mengingat, dan penalaran) dan motorik (menggerakkan anggota tubuh: kepala, bibir, lidah, tangan, kaki) yang menurun. Â
Dalam menghadapi stunting, yang terpenting adalah peningkatan nutrisi melalui inovasi olahan pangan lokal. Komoditas pangan terbesar kedua setelah padi adalah jagung. Puding jagung adalah salah satu inovasi yang dapat menarik minat anak-anak untuk
mengkonsumsinya. Puding jagung merupakan olahan makanan yang kaya akan serat, sebagai sumber protein, sumber karbohidrat, serta mengandung cukup banyak vitamin dan mineral yang mampu meningkatkan kekebalan terhadap penyakit. Oleh karena itu, puding jagung dapat menjadi pilihan olahan pangan yang mampu mencukupi kebutuhan gizi pada anak-anak.Â
Pelatihan pembuatan puding jagung ini dilaksanakan pada Kamis, 27 Juli 2023 bertempat di Posko KKN Undip Desa Cabeyan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Pelatihan ini dihadiri oleh ibu-ibu warga Desa Cabeyan yang didampingi langsung oleh mahasiswa KKN Undip. Kegiatan diawali pembagian leaflet yang berisi penjelasan singkat mengenai stunting dan penyebabnya, kemudian dipaparkan pula alasan memilih puding jagung sebagai inovasi olahan pangan berbahan baku jagung manis. Ibu-ibu warga Desa Cabeyan juga memperoleh informasi mengenai kandungan dalam puding jagung dan resep yang digunakan. Setelah itu, dilakukan demonstrasi mengenai tahapan pembuatan puding jagung.
Ibu-ibu warga Desa Cabeyan sangat antusias selama pemaparan dan demonstrasi pembuatan puding jagung sehingga kegiatan ini berjalan secara interaktif. Kegiatan ini diharapkan mampu menambah pemahaman mengenai pentingnya nutrisi tambahan bagi anak-anak sehingga dapat tercapai Desa Cabeyan yang bebas stunting.
Penulis  : Shaquilla Aizza Widyasari Putri – Teknologi Pangan
DPL Â : Ir. Denis, S.T., M. Eng., IPM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H