Tapi, sayangnya anak-anak generasi 2000-an tidak bisa menggunakan dan menerapkan kesantunan bahasa tersebut dengan baik dan benar. Mereka menganggap bahasa tersebut tidak terlihat gaul dan mereka memilih menggunakan bahasa yang sebenarnya tidak enak didengar dan terdengar kasar ditelinga kita. Bahkan ada beberapa kasus yang memperlihatkan cara berbicara mereka yang tidak mempunyai sopan santun sama sekali terhadap orang yang lebih tua.
Menurut saya, jika dilihat dari perubahan sikap dan sifat anak -- anak zaman sekarang mungkin hal tersebut karena pengaruh globalisasi. Namun, masalah yang dihadapi saat ini adalah bagaimana cara orangtua mendidik anaknya agar tidak berperilaku seperti itu dan bisa menjadikan anaknya sebagai pribadi yang lebih baik dan tidak mengikuti arus globalisasi yang mungkin tidak bisa mereka saring dengan baik.
Intinya adalah diperlukan peran besar dari orangtua dalam mendidik anak mereka dengan baik dan benar, seperti membatasi anak mereka untuk bermain gadget dan memilih tontonan yang baik untuk anak mereka. Dalam hal ini, yang bertanggung jawab adalah orangtua dan lingkungan sekitar anak tersebut, kita sebagai masyarakat juga harus ikut membantu agar nilai -- nilai kesopan santunan dalam berbahasa bisa diterapkan pada anak -- anak yang ada disekitar kita. Perlu adanya kepedulian terhadap sesama agar tercapai kehidupan yang lebih baik dan lebih bermoral.
Naura Fitri Nabila, Universitas Dian Nuswantoro -- Ilmu Komunikasi
A15.2017.00840Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H