Mohon tunggu...
Shaqila Angra
Shaqila Angra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kamu termasuk generasi micin? Yuk cek disini.

7 November 2017   05:29 Diperbarui: 9 November 2017   14:37 11033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar https://i.ytimg.com/vi/smuL5vxcwhY/maxresdefault.jpg

Dan pada saat itu kita kadang masih tetep sering makan chikii , mungkin orang tua kita bilang gitu karena kandungan MSG dalam chiki yang kurang  memiliki manfaat yang baik ntuk perkembangan otak kitaa.

Black campagn pada micin makin menguat dengan munculnya pesan berantai yang menyebar rata di grup grup wasap keluarga, alumni, hingga status facebook yang share nya bisa mencapai ribuan. Memang sejauh ini belum ada indikasi Saracen turut andildalam penyebaran informasi tersebut, tapi tetap saja daya sebarnya dahsyat.

Maka demi mencegah tersebarnya informasi yang tidak imbang mengenai micin, terutama sebelum micin harus mengambil tanggungjawab pada terbentuknya generasi bahlul, saya, sebagai anak yang dibesarkan dengan asupan micin, mempunyai tanggungjawab moral untuk memberikan pembandingnya. #tsaah.

Micin alisan evtsin merupakan bumbu vital yang kerap menjadi penyelamat bagi tersajinya makanan lezat kaum kelas menengah ke bawah. Mereka yang tak cukup uang untuk meracik kaldu ayam sebagai penyedap rasa cukup membeli beberapa bungkus Bio Miwon seharga 200 perakan itu. Dan slluurrrpppsss sayur sepanci jadi gurih semua.

s3-5a00e233c226f95122528152.jpg
s3-5a00e233c226f95122528152.jpg
Micin adalah lambang dari kepraktisan dan rasa gurih

Sudah familiar bagi kita mendengar orang menyebut istilah generasi micin. Micin (vetsin) yang penyedap rasa itu menjadi bagian dari perbendaharaan istilah baru yang tidak sedap maknanya. Generasi Micin menjadi olok-olok untuk merujuk pada anak ataupun orang yang tidak cekatan, absurd, atau , maaf, goblok.

Olok-olok semacam itu, diakui atau tidak, telah membuat pamor micin yang sampai saat ini masih menempati posisi bumbu dapur paling penting setelah garam dan gula, turun. Pertanda turunnya pamor bisa dilihat dari mulai banyaknya kelompok ibu-ibu hygiene yang menolak menambahkan beberapa bulir micin ke dalam masakannya. Terutama bisa kita lihat pada ibu-ibu muda yang lagi semangat-semangatnya menjaga kwalitas gizi keluarga kecilnya.

Black campagn pada micin makin menguat dengan munculnya pesan berantai yang menyebar rata di grup grup wasap keluarga, alumni, hingga status facebook yangshare nya bisa mencapai ribuan. Memang sejauh ini belum ada indikasi Saracen turut andil dalam penyebaran informasi tersebut, tapi tetap saja daya sebarnya dahsyat.

 https://www.esensiana.com/berdosakah-micin-pada-terbentuknya-generasi-bodoh/

Gambar Tribun Medan - Tribunnews.com
Gambar Tribun Medan - Tribunnews.com
            Nah looo siapa yang pernah foto alay kaya diatas, hal hal yang seperti itulah yang mengakibatkan bllying meningkat.. .. entah salah siapa , entah salah diri mereka sendiri yang bertingkah seolah dunia maya adalah segalanya bagi mereka ,hingga apapun yang terjadi apapun yang mereka alami ,akan di post hingga khalayak orang banyak yang melihat.

Disamping itu istilah micin  bisa jadi merupakan sebah gambaran sebagian besar manusia yang notabennya berperan sebagai '' pengguna'' dari pada ''pencipta'', ibarat  micin yang memperkuat cita rasa makanan, manusia masa kini terutama pemuda tidak lebih hanya memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang sudah ada. Sedikit sekali pemuda jaman sekarang yang menggunakan media masa sebagai alat pengembang inovasi dan gagasan gagasan baru. Hanya saja ada perbedaan kontras antara pemuda jaman sekarang dengan pemuda jaman dulu. Yang pemuda jaman terdahulu melakukan berbagai kegiatan tanpa belum mengenal teknologi ,sedangkan jaman  sekarang teknologi mulai canggih malah digunakan dalam hal yang notabennya negatif..betul tidak??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun