Mohon tunggu...
Deny Hen
Deny Hen Mohon Tunggu... Konsultan - Life & Marriage Coach

Founder Pembelajar Hidup, Life & Marriage Coach, Motivator, Penulis buku "The Great Marriage".

Selanjutnya

Tutup

Healthy

5 Kunci Hubungan Intim yang Memuaskan Pasangan Halal Anda

12 Juli 2019   20:59 Diperbarui: 12 Juli 2019   21:17 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini adalah sebagian dari isi buku saya yang berjudul "The Great Marriage" (Terobosan 3: Menikmati Keromantisan dan Seks dalam Pernikahan) yang telah saya singkat dan saya sesuaikan, khusus untuk dibaca bagi Anda yang telah menikah saja. Bagi yang belum menikah, sabar sebentar ya, setelah menikah boleh, malah harus dipraktekkan.

Tunggu dulu, apa pun yang ada dalam pikiran Anda, saya ingin mengatakan "BUKAN", tentu saja ini bukan mengenai 101 gaya yang dapat digunakan untuk bercinta ala kamasutra. Kegiatan hubungan seks itu sendiri hanya merupakan satu bagian puncak dari apa yang kita sebut dengan bercinta.

Kita perlu mengetahui kebenarannya bahwa frekuensi berhubungan intim memang berhubungan dengan tingkat kesehatan pernikahan (Yabiku & Gager, 2009). Meskipun demikian, melakukan hubungan intim sebanyak mungkin, tidak serta-merta membuat hubungan bertambah baik, tetapi hubungan yang dekat, akrab dan menyenangkan dengan pasangan pasti membuat mereka sering melakukan hubungan intim.

Untuk menikmati hubungan intim yang indah dan memuaskan kedua pihak, pasutri perlu 5 P: Planning, Prepare, Pursue, Pleasure dan Pain (Perencanaan, Persiapan, Pengejaran, Kenikmatan dan Penderitaan).5 P ini diajarkan oleh guru saya Clifford Penner, seorang pakar, terapis healthy sexuality. Ia bersama istrinya menulis buku The Gift of Sex.

Planning (Perencanaan)

Perencanaan berarti memutuskan kapan waktu untuk melakukan hubungan intim secara rutin. Penelitian yang dipublikasikan di Social Psychological and Personality Science (Luscombe, 2015) memberi petunjuk bahwa hubungan intim perlu dilakukan paling tidak seminggu sekali. Lebih dari itu baik, tapi tidak menambah kebahagiaan.

Rencanakanlah hari dan waktu untuk melakukan hubungan intim yang dipersiapkan dengan baik secara rutin setiap minggunya.

Prepare (Persiapan)

3 hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan hubungan intim adalah fisik, psikologis dan waktu:

Fisik: baik pria maupun wanita perlu mempersiapkan diri dengan mandi, sikat gigi, menggunakan parfum, pakaian yang berbeda dan menarik bagi pasangan (misalnya lingerie bagi wanita) dan kemudian berdandanlah. Minimalkan hal-hal yang mengganggu seperti bulu. Untuk kaum wanita perlu mengerti bahwa pria itu tertarik dengan dan terangsang oleh kecantian fisik secara visual. 

Jadi terutama bagi istri-istri, Anda perlu mempercantik tampilan visual Anda bagi suami Anda. Dan dalam urusan daya tarif fisik tersebut, pada masa kini memang tidak dapat dipungkiri bahwa tubuh yang ramping adalah juaranya. Karena itu para wanita yang berhasil menjaga berat tubuh yang seimbang perlu diberi apresiasi oleh suaminya.

persiapkan diri untuk hubungan intim/amomama.fr
persiapkan diri untuk hubungan intim/amomama.fr
Psikologis: sebelum berhubungan, ajak pasangan Anda ngobrol (gunakan waktu yang 15 menit tadi), berilah pujian, berikan 5 bahasa cinta kepada pasangan Anda. Untuk kaum pria perlu sekali mengerti bahwa wanita itu sangat terangsang dengan hal-hal yang romantis, lebih daripada hal-hal secara fisik. 

Karena itu, saat Anda meluangkan waktu, mengajak bicara dari hati-ke-hati, membantu pekerjaan rumah tangga dari istri Anda, itu akan membuat istri Anda turn ON. Perhatian kecil sehari-hari lebih romantis daripada liburan besar berhari-hari di pulau eksotis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun