Mohon tunggu...
Santi Anna Simatupang
Santi Anna Simatupang Mohon Tunggu... Penulis - Gadis penikmat senja dan kopi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Santi Anna Simatupang, adalah gadis asal Pangaribuan ini adalah pengagum senja dan pecinta kopi. Lulusan Fakultas Pendidikan dan Sastra Indonesia ini aktif dalam pembuatan buku antologi cerpen dan puisi, Organisasi Kepemudaan dan Budaya Indonesia serta mengikuti lomba-lomba sastra Nasional. Jejaknya bisa dilacak di akun Instagram : santianna.simatupang dan Facebook : Shanty Simatupang dan boleh berkirim pesan lewat Gmail : shantysimatupang93@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untukmu yang Pernah Singgah di Hatiku

22 Maret 2022   20:35 Diperbarui: 22 Maret 2022   20:36 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sedih. Sumber foto : Unsplash

Aku tidak mampu untuk menyesali sebuah pertemuan diantara kita

Skenario perjalanan yang mengharuskanku untuk mengenangnya dihadapanmu kini

Kalau saja saat ini kau bertanya, apakah rasa yang dulu masih bergejolak yang sama?

Bibir ini kelu untuk menjawabnya

Kau pasti tahu, bahkan lebih tahu

Kini mengapa keberanianmu surut? Kau takut?

Kamu takut kejujuranmu menyudutkanku untuk mulai mengakui kau mulai ragu

Engkau yang dulu bak salju di tengah gurun

Mengapa kini hanya menjadi butiran pasir?

Malam ini ku temukan diriku terkapar diantara hingar-bingar sudut kota

Aku telah lelah mencari wajahmu dari kemarin

Aku ingin membanjirimu dengan sejuta tanya

Masih dengan pertanyaan sama,

Apakah masih ada harapan untuk bersatu?

Kau ragu, mungkin untuk sekedar menjaga perasaanku

Tanpa kau katakan, aku sudah tahu jawabmu

Tak perlu kau bersusah-payah meyakinkanku

Jawabnya aku sudah tahu

Bahkan untuk saat ini untuk cemburu pun aku tak mampu

Aku tidak harus melupakanmu,

tapi aku hanya perlu mengalihkan perasaanku

meskipun ini adalah hal yang terakhir yang bisa ku lakukan

Pergi menghilang sejauh mungkin dari ragamu

Dan aku tidak sedang berusaha melupakan

Aku hanya berusaha mengikhlaskan

(Anna)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun