Latar Belakang dan Analisis Situasi Sekolah
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ditemukan pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China dan mulai menyebar ke berbagai negara pada tahun 2020, tidak terkecuali di Indonesia yang terdeteksi pada bulan Maret tahun 2020. Adanya Covid-19 tentunya mengubah kebiasaan dan cara beraktivitas sehari-hari, termasuk di Indonesia. Dalam bidang pendidikan, pemerintah mengeluarkan kebijakan penyelengaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau dalam jaringan (daring) untuk melindungi siswa-siswi agar tidak tertular Covid-19 dan tetap melakukan pembelajaran meskipun dalam keadaan yang terbatas. Pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19 yang dilakukan masih belum sepenuhnya efektif, hal ini dapat dilihat dari kurangnya siswa-siswi untuk dapat mengasah kepemimpinan, kemampuan impersonal, maupun kemampuan dalam menyerap pembelajaran yang diberikan karena disebabkan oleh berbagai tantangan.[1] Pada tingkatan sekolah, pembelajaran jarak jauh masih mengalami kendala yaitu terkait permasalahan logistik (tersedianya komputer, akses internet, media pembelajaran, dsb), kecakapan penguasaan teknologi yang sangat memperngaruhi efektivitas dalam proses pembelajaran jarak jauh.
Adanya pandemi Covid-19 membuat pemerintah membuat sebuah program untuk tetap melaksanakan kegiatan di berbagai bidang, salah satunya pendidikan. Melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, menyusun program yaitu Kampus Mengajar. Kampus mengajar merupakan program yang termasuk kedalam pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah dalam bentuk asistensi mengajar yang memberdayakan mahasiswa dari berbagai lintas jurusan dalam membantu proses pembelajaran di sekolah dasar (SD) yang berada di berbagai wilayah Indonesia, baik desa maupun kota dengan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Program ini merupakan transformasi dari Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan solusi terhadap sekolah dasar yang terdampak pandemi dengan memberdayakan mahasiswa untuk membantu sekolah, baik guru maupun kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan ini tentunya dilakukan untuk dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan/kompetensi soft skills dan hard skills agar mahasiswa lebih siap dalam mengabdikan diri dan bermasyarakat serta sesuai dengan tuntutan zaman untuk mencetak manusia yang berkepribadian unggul untuk masa depan bangsa dan negara yang maju.
Ruang lingkup pelaksanaan program kampus mengajar meliputi membantu kegiatan belajar mengajar di semua mata pelajaran yang berfokus pada literasi dan numerasi, membantu dalam adaptasi teknologi di sekolah, dan membantu dalam bidang administrasi manajerial sekolah. Adanya program ini diharapkan agar mahasiswa memiliki kesempatan untuk dapat mengasah jiwa kepekaan sosial, jiwa kepemimpinan, karakter pribadi, serta memiliki pengalaman belajar yang didapatkan dari kegiatan luar kampus. Selain itu, dari sisi lain program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efektivitas dalam proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19.
Sasaran sekolah dasar dari program kampus mengajar yaitu sekolah-sekolah yang tergolong dalam daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (wilayah 3T) dan sekolah dasar yang memiliki akreditasi C. Pelaksanaan program ini yaitu dilakukan secara luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring) sesuai dengan kondisi daerah maupun kondisi sekolah masing-masing. Salah satu sekolah dasa yang mendapatkan asistensi mengajar dari program kampus mengajar ini yaitu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gumelar 01 yang bertempat di Desa Gumelar Kecamatan Balung Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Sebelum melaksanakan program kampus mengajar, mahasiswa melakukan observasi dan analisis kebutuhan sekolah yang bertujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai proses kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan sarana prasarana yang menunjang proses pembelajaran.
UPTD SDN Gumelar 01 terletak kurang lebih sekitar 16 kilometer dari pusat kota Jember, lokasi sekolah terletak di dekat atau pinggir jalan raya arah Balung dan sangat mudah untuk dijangkau. Lingkungan sekitar sekolah dekat dengan pemukiman warga setempat. Akses jalan menuju sekolah terbilang cukup baik dengan kondisi aspal yang tidak rata namun layak untuk digunakan. Dalam mengakses jaringan internet di sekitar sekolah cukup sulit meskipun telah menggunakan provider jaringan yang dapat diakses oleh semua orang. UPTD SDN Gumelar 01 menyandang status akreditasi C pada tahun 2017. Kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yaitu kurikulum 2013 revisi dengan jumlah siswa-siswi di tahun 2021 sebanyak 42 orang.
UPTD SDN Gumelar 01 memiliki enam ruang kelas, satu ruang kantor, dua ruang toilet, dan satu ruang perpustakaan serta wastafel cuci tangan yang tersebar di seluruh penjuru sekolah. Kondisi ruang perpustakaan yang ada merupakan bangunan lama yang telah direnovasi dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) pada tahun 2020. Ruang kelas terdiri dari ruang kelas 1, ruang kelas 2, ruang kelas 3, ruang kelas 4, ruang kelas 5, dan ruang kelas 6. Kondisi ruang toilet cukup layak digunakan dengan tersedianya air yang memadai. Di sekolah ini tidak terdapat ruang UKS, namun seiring dengan rencana pemerintah untuk melakukan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19, sekolah mengubah ruang kosong atau ruang sejenis gudang untuk dijadikan UKS. Selain itu terdapat rumah penjaga sekolah yang tergabung dengan sekolah dan rumah warga sekitar yang berhimpitan langsung dengan sekolah yang juga mempengaruhi kondisi lingkungan sekolah.
Setiap sekolah tentunya memiliki berbagai kegiatan baik akademik maupun non akademik. Salah satu kegiatan non akademik yaitu berupa kegiatan ekstrakurikuler. UPTD SDN Gumelar 01 hanya memiliki satu kegiatan ekstrakurikuler yaitu pramuka yang merupakan ekstrakurikuler wajib sesuai yang harus diikuti oleh siswa-siswi. Dengan adanya pandemi Covid-19 kegiatan ekstrakurikuler tidak lagi dilakukan dan proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh / daring maupun semi tatap muka / luring dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah. Pembelajaran daring di sekolah tersebut menggunakan media aplikasi WhatsApp dengan memanfaatkan fitur WhatsApp Group, penggunaan media aplikasi lain tidak memungkinkan dikarenakan terbatasnya gawai yang dimiliki maupun kemampuan untuk mengoperasionalkan aplikasi lainnya. Pembelajaran semi luring dilaksanakan hanya untuk siswa kelas bawah yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3, sedangkan untuk siswa kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 melakukan pembelajaran secara daring.
Adanya program kampus mengajar ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi mahasiswa untuk belajar aktivitas luar kelas perkuliahan. Mahasiswa memiliki kegiatan untuk membantu proses belajar di sekolah, membantu adaptasi teknologi, dan membantu dalam manajerial administrasi di sekolah. Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Kegiatan Mengajar
- Membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran secara luring dan daring.
- Membantu dalam memperbaiki karakter siswa-siswi dan memotivasi untuk meningkatkan minat siswa-siswi dalam belajar.
- Membawa perubahan bagi siswa dan guru mengenai pembelajaran ke arah yang lebih baik.
- Menerapkan pembelajaran yang mengasah kemampuan dan kreativitas melalui media pembelajaran yang adaptif berbasis literasi dan numerasi.
- Membantu Adaptasi Teknologi
- Membantu sekolah, guru, maupun siswa agar melek dan sadar teknologi.
- Membantu penerapan sistem pembelajaran modern yang berbasis teknologi, dengan penggunaan aplikasi atau media teknologi sebagai pembelajaran daring.
- Membantu Administrasi
- Membantu sekolah dalam melengkapi administrasi sekolah seperti pengadministrasian dan pendataan buku perpustakaan, media pembelajaran, materi ajar, instrumen evaluasi/penilaian, dsb