Mohon tunggu...
Shanti Wardaningsih
Shanti Wardaningsih Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Keperawatan UMY, Praktek di RS Asri Medical Center Yogyakarta

perawat jiwa yang belajar banyak dari pasien-pasiennya, bahwa untuk pulih diperlukan perjalanan yang panjang dan penuh tantangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelompok Swabantu Bakoh sebagai Sarana Peningkatan Ketahanan Keluarga Rentan

26 Juli 2022   18:29 Diperbarui: 26 Juli 2022   19:02 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketahanan keluarga akan menjamin ketahanan masyarakat, bangsa dan negara. Sementara suatu keluarga akan memiliki ketahanan dan kemandirian yang tinggi apabila keluarga tersebut dapat berperan secara optimal dalam mewujudkan seluruh potensi yang dimilikinya. 

Lebih jauh lagi, ketahanan keluarga diindikasikan sebagai kecukupan dan kesinambungan akses terhadap pendapatan dan sumberdaya setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk di dalamnya adalah kecukupan akses terhadap pangan, air bersih, pelayanan kesehatan, kesempatan pendidikan, perumahan, waktu untuk berpartisipasi di masyarakat, dan integrasi sosial. 

Salah satu kelompok rentan dalam ketahanan keluarga adalah keluarga dengan anggota keluarga gangguan jiwa. Selama ini kemampuan mereka mengatasi masalah masih perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan ini adalah melalui kelompok swabantu.

Kegiatan ini ditujukan terutama untuk pasangan suami istri ODGJ, menjawab permasalahan mitra yaitu Yayasan Lentera Harmoni Jiwa yaitu belum adanya wadah yang dapat membina kelompok rentan maka kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya pembinaan kelompok tersebut. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk nantinya dapat meningkatkan kapasitas pasangan suami istri ODGJ dalam menjaga ketahanan keluarganya, hal ini dapat dilakukan tentunya dengan peningkatan pengetahuan. 

Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu terbentuknya kelompok yang dinamakan Kelompok Swabantu Bakoh, bakoh merupakan akronim dari “bahagia” dan “kokoh” yang mencerminkan keluarga yang bahagia dan kuat dalam menghadapi permasalahan kejiwaan yang diderita.

Kegiatan kelompok swabantu atau self help group bakoh dilakukan dalam 4 kali pertemuan berturut-turut yang memiliki materi berbeda-beda sebagai berikut:

1. Pertemuan pertama dilakukan pada 27 Maret 2022 , membahas mengenai perkenalan kegiatan dan kelompok serta pengalaman yang dirasakan juga harapan yang diharapkan oleh tiap anggota terhadap kelompok bakoh yang telah dibentuk dengan narasumber Shanti Wardaningsih, Ns., M.Kep., Sp.Kep.J., Ph.D.

2. Pertemuan ke 2 pada tanggal 3 April 2022 , yaitu pelatihan mengenai ketahanan keluarga oleh Cahyadi Takariyawan dengan topik “Serumah Sesurga”.

3. Pertemuan Ketiga pada 10 April 2022 , yaitu pelatihan mengenai ketahanan keluarga oleh Dr. dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc., Sp.KJ(K) dengan topik “Bagaimana Menyelesaikan Konflik Bersama Pasangan”.

4. Pertemuan Ke empat pada 17 April 2022 . yaitu pelatihan mengenai ketahanan keluarga oleh dr. Ida Rochmawati, M.Sc, SpKJ(K) dengan topik "Bagaimana mencegah Kekambuhan".

 

Kegiatan ini mendapat antusias yang baik dari peserta ditandai dengan keaktifan peserta dari awal kegiatan pada minggu pertama hingga minggu keempat, selain itu juga dapat dilihat dari aktifnya group komunikasi WhatsApp “Bakoh Family” yang sangat aktif. 

Hasil dari kegiatan yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan ini terjadi peningkatan efikasi diri (keyakinan diri) dari para pasangan ini sebesar 1,25 kali dari sebelumnya. 

Meskipun peningkatannya hanya sedikit namun hal ini menunjukkan bahwa Kelompok Swabantu seperti ini diperlukan untuk para pasangan dengan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. 

Keyakinan diri diperlukan bagi para keluarga ini agar dapat mempertahankan keutuhan keluarga dan meningkatnya kesejahteraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun