Mohon tunggu...
Shanti Paramita
Shanti Paramita Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Bali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kunci Pembebasan dan Keadilan Sosial: Pendidikan

1 Desember 2024   21:55 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:36 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah fondasi utama dalam perjuangan menuju pembebasan dan keadilan sosial. Di tengah berbagai ketimpangan yang masih ada di Indonesia, baik dalam hal sosial, ekonomi, maupun politik, pendidikan memiliki peran yang sangat vital untuk mengubah struktur masyarakat menuju keadilan yang lebih merata. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, meskipun Indonesia menunjukkan kemajuan dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan, kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih sangat besar. Di daerah perkotaan, sekitar 98% anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan dasar, sementara di daerah pedesaan, angka ini hanya sekitar 80%. Ketimpangan ini jelas menunjukkan bahwa pendidikan belum sepenuhnya dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang berada di daerah terpencil dan kurang berkembang.

Namun, meskipun ada kesenjangan ini, pendidikan tetap memainkan peran penting dalam meningkatkan taraf hidup. Program pemerintah seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Beasiswa Indonesia Maju telah berhasil memberikan akses pendidikan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Sebagai contoh, di Kabupaten Maluku Tenggara, program beasiswa ini telah membantu lebih dari 1.000 anak-anak miskin melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi, memberikan mereka kesempatan untuk meraih pekerjaan yang lebih baik dan melepaskan diri dari jerat kemiskinan.

Pendidikan juga berfungsi sebagai alat untuk mencapai keadilan sosial, dimana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang tanpa memandang latar belakang ekonomi. Keberadaan sistem pendidikan yang inklusif dan merata sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal. Salah satu contoh nyata adalah implementasi Program Indonesia Pintar (PIP) yang bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga miskin. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menunjukkan bahwa sejak diluncurkan pada tahun 2015, PIP telah mencakup lebih dari 10 juta siswa di seluruh Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga mengurangi ketimpangan sosial dan membantu masyarakat yang terpinggirkan untuk memperoleh hak mereka.

Di Indonesia, salah satu isu terbesar yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah kesenjangan sosial yang sangat lebar antara yang kaya dan yang miskin. Menurut laporan Bank Dunia, sekitar 9,7% penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan, dan sebagian besar dari mereka tinggal di daerah-daerah terpencil di luar Pulau Jawa. Pendidikan dapat menjadi alat yang efektif untuk mengurangi kesenjangan sosial ini. Salah satu contoh yang menggembirakan adalah penerapan Sekolah Penggerak yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2021. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah tertinggal, termasuk daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Dengan menyediakan pelatihan bagi para guru dan meningkatkan fasilitas pendidikan, program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah maju dan daerah tertinggal.

Walaupun banyak fenomena yang terjadi, pendidikan di Indonesia memiliki potensi besar untuk membawa perubahan sosial, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Ketimpangan akses pendidikan yang berkualitas antara daerah perkotaan dan pedesaan, kurangnya infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, serta rendahnya kualitas pendidikan di beberapa wilayah menjadi hambatan yang harus segera diatasi.

Namun, dengan adanya komitmen pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kita dapat berharap bahwa pendidikan akan menjadi sarana yang lebih efektif untuk mencapai pembebasan dan keadilan sosial. Langkah-langkah seperti peningkatan anggaran pendidikan, pemerataan fasilitas pendidikan, dan peningkatan kualitas pengajaran akan sangat penting untuk mewujudkan tujuan ini.

Akhir kata, pendidikan adalah kunci pembebasan dan keadilan sosial yang dapat mengubah kehidupan individu dan masyarakat. Dengan pendidikan, kita dapat membuka peluang bagi mereka yang terpinggirkan untuk meraih kesuksesan, mengurangi kesenjangan sosial, dan menciptakan masyarakat yang lebih setara. Pendidikan bukan hanya alat untuk memperbaiki kondisi individu, tetapi juga untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi secara keseluruhan. Dalam menghadapi tantangan besar yang ada, pendidikan tetap menjadi harapan utama bagi masa depan yang lebih adil, setara, dan demokratis. Pendidikan adalah kekuatan yang dapat memecah belenggu ketidakadilan dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun