Mohon tunggu...
Shanti Paramita
Shanti Paramita Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Bali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebuah Perspektif, Pendidikan sebagai Pembentuk atau Penghancur Demokrasi?

27 November 2024   09:22 Diperbarui: 27 November 2024   09:38 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Belajar Salah Satu Sekolah Swasta di Bali (Sumber: Dokumentasi Maitreyawira School Jakarta)

Di samping itu, ketidakmerataan akses pendidikan di Indonesia juga merupakan masalah signifikan yang dapat merusak demokrasi. Pendidikan yang tidak seimbang, dengan perbedaan kualitas antara daerah perkotaan dan pedesaan, menciptakan kesenjangan sosial yang semakin memperburuk ketidaksetaraan.

Memastikan Pendidikan menjadi Pembentuk Demokrasi

Pendidikan memiliki potensi besar untuk membentuk atau menghancurkan demokrasi. Di Indonesia, pendidikan seharusnya berfungsi sebagai alat untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, mengajarkan keterampilan berpikir kritis, dan mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik. 

Namun, jika pendidikan digunakan untuk mendoktrinasi ideologi tertentu atau memperburuk ketimpangan sosial, maka pendidikan dapat berfungsi sebagai penghancur demokrasi. 

Oleh karena itu, penting bagi negara untuk memastikan sistem pendidikan sesuai dengan prinsip demokrasi yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan yang inklusif, demokratis, dan berkualitas merupakan kunci utama dalam menjaga demokrasi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun