Di samping itu, ketidakmerataan akses pendidikan di Indonesia juga merupakan masalah signifikan yang dapat merusak demokrasi. Pendidikan yang tidak seimbang, dengan perbedaan kualitas antara daerah perkotaan dan pedesaan, menciptakan kesenjangan sosial yang semakin memperburuk ketidaksetaraan.
Memastikan Pendidikan menjadi Pembentuk Demokrasi
Pendidikan memiliki potensi besar untuk membentuk atau menghancurkan demokrasi. Di Indonesia, pendidikan seharusnya berfungsi sebagai alat untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, mengajarkan keterampilan berpikir kritis, dan mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik.Â
Namun, jika pendidikan digunakan untuk mendoktrinasi ideologi tertentu atau memperburuk ketimpangan sosial, maka pendidikan dapat berfungsi sebagai penghancur demokrasi.Â
Oleh karena itu, penting bagi negara untuk memastikan sistem pendidikan sesuai dengan prinsip demokrasi yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan yang inklusif, demokratis, dan berkualitas merupakan kunci utama dalam menjaga demokrasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H