Mohon tunggu...
Shanti Paramita
Shanti Paramita Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Bali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan dan Kekuasaan, Dua Kekuatan untuk Masa Depan yang Inklusif

26 November 2024   12:30 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:40 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin yang terdidik dengan baik cenderung lebih peka terhadap aspirasi rakyat, mengedepankan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, dan berupaya keras untuk menciptakan kesejahteraan yang merata. Oleh karena itu, pendidikan yang menekankan etika dan tanggung jawab sosial merupakan landasan penting dalam membangun pemerintahan yang adil dan masyarakat yang lebih inklusif.

Pendidikan memiliki dampak yang luas, tidak hanya pada individu, tetapi juga pada pemberdayaan komunitas. Individu yang mendapatkan pendidikan yang baik mampu meningkatkan taraf hidup mereka, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, serta aktif dalam kegiatan sosial dan politik. Pendidikan yang memberdayakan juga mendorong masyarakat untuk lebih peka terhadap isu-isu sosial dan politik. 

Ketika individu menyadari hak-hak mereka dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk melakukan perubahan, mereka dapat berperan serta dalam gerakan sosial yang memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia.

Pendidikan dan kekuasaan, meskipun sering kali dilihat sebagai dua kekuatan yang terpisah, sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk saling mendukung dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif. 

Ketika pendidikan digunakan untuk memberdayakan individu dan memperkuat kesadaran sosial, sementara kekuasaan dikelola dengan bijaksana untuk memastikan keadilan dan kesetaraan, kita dapat menciptakan sebuah dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan penuh peluang bagi semua. 

Kini saatnya kita mengintegrasikan kedua kekuatan ini untuk membangun masyarakat yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beradab dan penuh empati. Masa depan yang inklusif dimulai dengan pendidikan yang menginspirasi dan kekuasaan yang mengutamakan kesejahteraan bersama. 

Mari kita menjadikan dua kekuatan besar ini menjadi senjata kita untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045—bangsa Indonesia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga adil, berdaya, dan mampu memberikan peluang yang setara bagi seluruh warganya untuk berkembang dalam masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun