Mohon tunggu...
Shannon Jesselyn Tjoanda
Shannon Jesselyn Tjoanda Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

My goal is to be a person who is not only useful to myself, but also useful to everyone. Easy going and dare to try new things are two representing attributes which will be beneficial not only for me in creating new connections but also for the organization to gain more attention from the public.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ciptakan Peluang Usaha Baru dengan Mempelajari Kajian Kultural Komunikasi

23 Februari 2021   09:54 Diperbarui: 23 Februari 2021   10:12 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: idntimes.com

Pandemi COVID-19 yang Tak Kunjung Selesai

Sejak awal bulan Maret, Indonesia dilanda pandemi COVID-19. Hingga saat ini jumlah penularan virus COVID-19 belum menunjukan tanda-tanda penurunan. Berdasarkan health.detik.com, justru akhir-akhir bulan Februari ini kasus Covid di Indonesia sempat meningkat hingga sebanyak 14 ribu kasus perharinya. 

Hal tersebut membuat pemerintah terus mengeluarkan anjuran untuk masyarakat agar mengurangi aktivitasnya di luar jika tidak terlalu penting untuk memutus atau mengurangi rantai penyebaran COVID di Indonesia. Anjuran stay at home tersebut terus berjalan hingga saat ini sehingga tidak banyak masyarakat yang sudah mulai merasakan jenuh untuk tetap berada di dalam rumah. 

Selalu berada di rumah dengan suasana yang sama secara terus menerus membuat masyarakat semakin sering ingin mencari suasana baru dengan cara mengunjungi beberapa di dalam kota dan bahkan sampai memberanikan diri untuk pergi ke luar kota. Namun hal tersebut akan menjadi sebuah peristiwa yang menguntungkan bagi kalian yang mempelajari kajian kultural komunikasi, lho!

Peluang Baik di Setiap Keadaan

"There is a blessing in disguise"

Kalimat tersebut mungkin sudah terdengar tidak asing di telinga kita. Melalui kalimat itu terdapat pesan yang ingin disampaikan bahwa di setiap keadaan tidak mengenakkan pun akan tetap ada berkat atau pelajaran yang dapat kita terima. Hal itu menunjukan akan selalu ada peluang baik di setiap pengalaman baik maupun buruk. 

Melihat situasi saat ini, apabila kita melihat dari sisi positifnya maka kita bisa saja membuka sebuah inovasi cafe yang tentunya menyesuaikan dengan keadaan new normal saat ini. Sebagian masyarakat yang jenuh dan ingin mencari suasana yang baru juga menjadi peluang bagi calon pemilik cafe. 

Cafe dengan Konsep Budaya Indonesia 

Membangun sebuah cafe dengan mengangkat konsep budaya Indonesia tentu akan menjadi menarik terutama pada masa seperti ini. Tentu saja pembangunan cafe tetap menyesuaikan dengan kondisi new normal dan tetap menegakkan protokol kesehatan.

Penyediaan tempat untuk nongkrong dan dihadiri dengan suasana dari salah satu budaya di Indonesia akan menjadi tujuan yang tepat bagi masyarakat yang merasakan jenuh di tengah pandemi. Tentu hal tersebut juga akan lebih efektif dikarenakan masyarakat tersebut tidak perlu sampai bepergian keluar kota hanya untuk mencari suasana yang baru. Namun suasana tersebut akan lebih baik lagi apabila kita mempelajari terlebih dahulu kebudayaan yang akan digunakan. 

Pentingnya Mempelajari Kajian Kultural Komunikasi

Tahukah kalian? Mempelajari kajian kultural komunikasi dapat membantu kalian mewujudkan ide-ide tersebut. Mempelajari kajian kultural komunikasi bukan berarti hanya untuk mengetahui keberadaan budaya lain dan meningkatkan sikap toleransi antar sesama. 

Kajian budaya melihat budaya lain bukan untuk menyeragamkan tapi untuk dihormati keunikannya (Astuti, 2003). 

Melalui kajian kultural komunikasi ingin mengajak kita untuk mengapresiasi segala perbedaan dan juga menyikapinya dengan sikap yang dewasa. Sikap yang dewasa tersebut diartikan dengan kita memberikan sikap yang terbuka dan sepenuhnya memahami perbedaan dan tidak ada upaya untuk menyeragamkan. 

Kajian kultural juga menyarankan batasan-batasan mengenai budaya yang dapat digunakan sebagai proses dari perkembangan intelektual, spiritual, dan estetika dari sebuah masyarakat. Budaya juga dapat digunakan untuk menunjukan karya atau praktik intelektual (Astuti, 2003). 

Melalui penjabaran tersebut dapat diketahui bahwa budaya juga dapat digunakan untuk menunjuk karya dan dapat digunakan di proses perkembangan estetika. 

Dengan kita mempelajari budaya lebih lanjut, maka kita dapat membantu penyebaran budaya tersebut seperti contoh dengan membuat cafe dengan konsep budaya dari Kalimantan. Penyajian suasana cafe dengan budaya Kalimantan tersebut tentu akan lebih terasa apabila menyajikan makanan khas Kalimantan, para pekerja yang mengenakan baju adat Kalimantan, dan bahkan ornamen-ornamen khas Kalimantan. 

Namun tentu harus diingat sebelum menggunakan budaya tersebut, kita harus terlebih dahulu mengetahui arti dan aturan yang dimiliki oleh budaya tersebut. Perlu dipastikan juga bahwa budaya yang akan digunakan tidak melanggar dari sudut pandang adat dan hukum. 

Sumber:

Astuti, S. I. (2003). "Cultural Studies" dalam Studi Komunikasi: Suatu Pengantar. Mediator: Jurnal Komunikasi, 4(1), 55-68.

#KKK2101

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun